Martin Zubimendi Liverpool GFXGOAL

Martin Zubimendi: Mengapa Liverpool Targetkan Titisan Sergio Busquets Milik Real Sociedad Sebagai Rekrutan Pertama Musim Panas

Menemukan gelandang bertahan kelas dunia telah menjadi impian banyak klub elite, dengan pelatih dan direktur teknik sama-sama menyadari bahwa pemain nomor 6 yang berkualitas dapat menjadi pembeda antara kejayaan dan kegagalan dalam permainan modern. Dari Claude Makelele hingga Sergio Busquets dan kemudian Rodri, peran tersebut telah berevolusi dari waktu ke waktu, tetapi tidak ada keraguan mengenai pentingnya posisi tersebut dalam memenangkan tim.

Musim panas ini, Liverpool kembali mencari gelandang bertahan. Perombakan lini tengah The Reds berjalan cukup baik musim lalu, dengan Wataru Endo dan Alexis Mac Allister berbagi tugas dalam skema trio tengah Jurgen Klopp. Namun, Endo yang berusia 31 tahun hanya dimaksudkan sebagai pelapis, sementara Mac Allister lebih efektif bermain sebagai pemain nomor 8 box-to-box. Karena itu, pelatih baru Arne Slot ingin menambah pemain bertahan yang lebih muda dan lebih alami ke dalam skuadnya.

Masuklah Martin Zubimendi dari Real Sociedad. Pemain berusia 25 tahun itu muncul di radar Arsenal dan Barcelona pada awal bursa transfer, sementara Manchester United juga disebut tengah memantau situasi Zubimendi selagi Liverpool mempertimbangkan tawaran pembuka.

Tentu saja, hasil tes mata dan data statistik menunjukkan bahwa Zubimendi berpotensi naik ke level berikutnya dan menjadi salah satu pemain terbaik dunia di tahun-tahun mendatang. Namun, apa yang membuatnya begitu didambakan? GOAL punya rangkumannya...

  • Zubimendi, Real SociedadGetty

    Awal Mula

    San Sebastian telah menjadi tempat berkembangnya bakat-bakat sepakbola, dengan beberapa gelandang terbaik generasi terkini muncul dari kota Basque tersebut. Seperti Xabi Alonso dan Mikel Arteta sebelumnya, Zubimendi lahir di sana, dan seperti Alonso, ia bergabung dengan akademi La Real di masa mudanya, menjadi andalan bagi tim muda sejak usia 12 tahun.

    Zubimendi menapaki jenjang kariernya dari sana, saat ia memulai debutnya bersama Real Sociedad C pada 2016, sebelum bergabung dengan tim B pada 2020, di mana tidak lain dan tidak bukan Alonso yang mengawasi perkembangannya sebagai pemain.

    “Saya bahkan tidak bermain bersamanya selama satu musim penuh karena pandemi, tetapi itu adalah bulan-bulan yang indah,” kata Zubimendi kepada The Guardian pada 2022. “Saat ia datang, saya mulai lebih banyak bermain; bersama Xabi, saya mendapat kesempatan bermain. Saya bisa merasakan kasih sayang yang ia miliki untuk saya, yang mungkin berasal dari posisi yang sama. Ia berusaha menunjukkan banyak hal kepada saya, mengajari saya."

  • Iklan
  • Martin Zubimendi Real Sociedad 2019-20Getty Images

    Terobosan Besar

    Zubimendi mendapat dukungan dari Alonso - dan juga dorongan hype selama kariernya di tim junior - untuk kemudian berjuang masuk tim utama sedari usia muda. Ia melakoni debutnya di La Real saat berusia 20 tahun pada April 2019, masuk sebagai pemain pengganti saat melawan Getafe.

    Zubimendi lantas bertahan di jajaran pemain senior pada musim berikutnya, sebelum benar-benar menembus tim utama selama musim 2020/21, tampil 31 kali untuk tim yang berjuang lolos ke Liga Champions.

    Penampilan Zubimendi juga menarik perhatian pelatih Spanyol Luis Enrique. Gelandang itu sebelumnya pernah masuk tim nasional usia muda, tetapi pada 2021, setelah sejumlah tes Covid positif melanda skuad senior La Roja, Zubimendi dipanggil untuk melakoni debut internasionalnya.

  • Martin Zubimendi Spain 2024Getty Images

    Kariernya Sekarang

    Sejak saat itu, Zubimendi telah menjadi pemain reguler untuk klub dan negaranya. Ia menjadi pemain inti di semua pertandingan liga dan hanya absen sekali pada musim 2022/23, sebelum menepi dua kali pada musim terakhir.

    Perannya di tim nasional juga semakin meluas, sebagaimana ia kini sudah mengantongi 10 caps untuk Spanyol, yang terakhir ia dapatkan saat dipercaya untuk menggantikan Rodri yang cedera dan bermain di babak kedua dalam kemenangan di final Euro 2024.

    Lebih luasnya, Zubimendi telah mengembangkan reputasi sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia sepakbola. Pelajaran yang ia petik dari legenda klub Alonso, didukung oleh peran utamanya dalam tim yang menarik, telah menjadikannya incaran utama bagi sejumlah klub papan atas Liga Champions.

  • zubimendi(C)Getty Images

    Kekuatan Terbesar

    Karena Zubimendi sebelumnya dikaitkan dengan Barcelona, banyak yang membandingkannya dengan legenda Blaugrana Sergio Busquets, pemain yang perannya mungkin akan diteruskan olehnya jika ia berakhir di Catalunya.

    Namun, perbandingan bisa jadi berbahaya, terutama karena gelandang yang sekarang bermain untuk Inter Miami itu sukses mendefinisikan cara bermain pemain bernomor punggung 6 di era modern.

    Zubimendi, menurutnya, tampak cocok dengan pola klasik itu. Distribusinya dari area dalam hampir tak tertandingi di Spanyol, sebagaimana gelandang itu sering ditemukan turun di antara bek tengah sebelum memilih umpan ke depan baik ke gelandang atau pemain sayap La Real yang lebih maju. Namun, ia juga bisa bermain menyamping saat dibutuhkan, mempercepat atau memperlambat permainan dari dalam.

    Ia juga dapat diandalkan tanpa bola. Meskipun La Real adalah tim yang relatif kompak yang lebih suka mengendalikan permainan daripada bermain terbuka, Zubimendi sangat ahli dalam mengendalikan ruang dan memadamkan alarm bahaya. Meski tidak terlalu cepat, kemampuan tekelnya dan caranya membaca permainan membuatnya menjadi perisai berharga yang dapat memastikan stabilitas di depan garis belakang.

  • Martin Zubimendi Real Sociedad 2023-24 Champions LeagueGetty

    Bisa Lebih Baik Lagi...

    Sulit untuk menunjukkan kelemahan signifikan dalam permainan Zubimendi. Ia bermain di posisi yang bisa dibilang paling terspesialisasi dalam sepakbola modern, dan melakukannya dengan sangat baik.

    Mungkin satu-satunya masalah bagi Zubimendi di masa depan adalah saat menghadapi pertandingan yang cepat. Penampilannya yang buruk musim lalu terjadi dalam pertandingan yang lebih menegangkan, seperti kekalahan La Real dari Paris Saint-Germain di Liga Champions, di mana permainan yang kacau membuatnya 'hilang'. Itu akan menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan jika ia pindah ke Liga Primer.

  • Martin Zubimendi Liverpool GFXGetty/GOAL

    Berikutnya?

    Zubimendi, sejujurnya, bisa saja meninggalkan La Real musim lalu, dengan sejumlah klub Eropa bersedia merekrutnya. Namun, ia memilih untuk bertahan, karena ingin bermain di Liga Champions bersama tim kampung halamannya.

    Namun, dengan La Real yang finis di urutan keenam LaLiga musim lalu, bermain di kompetisi klub utama Eropa itu tidak mungkin dilakukan jika Zubimendi tetap setia kepada klub masa kecilnya. Liverpool akan menjamin kesempatan lain untuk menguji kemampuannya di level tertinggi, meski sang pemain sendiri tetap tenang menghadapi rumor yang semakin intens mengenai masa depannya.

    "Itu hanya rumor, saya senang di Real Sociedad, tempat ini seperti rumah saya," katanya kepada Marca pada bulan April. "Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya akan menghabiskan seluruh karier saya di Real Sociedad, mungkin klub tidak menginginkan saya untuk terus bermain di masa depan. Namun, saya tidak peduli dengan rumor-rumor ini."

    Perlu dicatat bahwa kontrak Zubimendi memuat klausul pelepasan sebesar €60 juta (£52 juta/$64,5 juta), yang berarti ia tidak akan terlalu mahal, setidaknya untuk klub papan atas Liga Primer. Dan jika ia benar-benar pindah dalam beberapa minggu mendatang, ia akan memiliki reputasi sebagai pemain sepakbola hebat lainnya yang berasal dari daerah yang kaya akan bakat gelandang.

0