Martin Odegaard Arsenal Getty/GOAL

Martin Odegaard Murka Arsenal Keok Dari Bournemouth, Mikel Arteta Minta 'Amarah' Jadi Bahan Bakar Lawan PSG Di Liga Champions

  • Arsenal kalah 2-1 dari Bournemouth di Emirates
  • Odegaard sebut timnya terlalu ceroboh di babak kedua
  • Arteta meminta skuad gunakan kemarahan untuk laga PSG
  • APA YANG TERJADI?

    Arsenal menelan kekalahan mengecewakan 2-1 dari Bournemouth di Emirates Stadium pada Sabtu (3/5), memperpanjang rekor buruk mereka dengan kehilangan 21 poin dari posisi unggul di Liga Primer musim ini. Declan Rice membawa Arsenal memimpin di babak pertama, tetapi dua gol dari set-piece di babak kedua oleh Dean Huijsen dan Evanilson membalikkan keadaan, membuat tim asuhan Mikel Arteta kehilangan poin penting.

    Kekalahan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum laga krusial melawan Paris Saint-Germain di leg kedua semi-final Liga Champions, di mana Arsenal tertinggal 1-0 dari leg pertama. Martin Odegaard mengkritik performa timnya di babak kedua "terlalu ceroboh" dan "tidak bisa diterima", karena gagal mempertahankan ritme permainan setelah kebobolan. Arsenal kini terancam kehilangan posisi kedua klasemen.

    Mikel Arteta, sementara itu, menekankan bahwa kekalahan ini menciptakan "kemarahan" dan "kekecewaan" yang harus dimanfaatkan untuk laga melawan PSG. Dengan Thomas Partey kembali dari skorsing, Arsenal berharap memperbaiki performa lini tengah. Namun, mereka juga harus mewaspadai ancaman Manchester City dan Newcastle di liga, yang bisa menggeser posisi mereka jika tidak segera bangkit.

  • Iklan
  • GAMBARAN BESAR

    Kekalahan Arsenal dari Bournemouth menyoroti kelemahan mereka dalam mempertahankan keunggulan, dengan 21 poin hilang dari posisi menang musim ini. Posisi kedua mereka di Liga Primer kini terancam, dengan Manchester City hanya tertinggal tiga poin dan Newcastle berpotensi mendekat jika menang atas Brighton. Persaingan ketat ini menambah tekanan pada skuad Arteta.

    Laga melawan PSG di semi-final Liga Champions menjadi momen penentu musim Arsenal. Tertinggal 1-0 dari leg pertama, mereka harus membalikkan keadaan di Paris, terutama setelah penampilan menyerang yang kurang tajam di leg pertama. Kembalinya Partey di lini tengah dan absennya Ousmane Dembele karena cedera bisa menjadi faktor kunci bagi Arsenal.

    Di luar lapangan, The Gunners sedang berjuang untuk mengamankan kualifikasi Liga Champions musim depan melalui posisi lima besar. Dengan laga sulit melawan Liverpool di Anfield dan Newcastle di Emirates menanti, konsistensi menjadi tantangan besar. Kekalahan dari Bournemouth menjadi peringatan bahwa Arsenal harus segera memperbaiki performa untuk mencapai target mereka.

  • APA YANG DIKATAKAN?

    Odegaard tidak menyembunyikan kekecewaannya atas kekalahan Arsenal dari Bournemouth. “Kekecewaan besar. Saya pikir kami memulai pertandingan dengan cukup baik. Kami mencetak gol dan merasa mengendalikan hampir segalanya, tapi mereka mencetak gol dan kami kehilangan kendali permainan,” ujarnya dikutip dari Daily Mail.

    Bintang internasional Norwegia itu mengkritik performa babak kedua Arsenal yang menurutnya jauh dari standar. “Kami tidak pernah menemukan ritme setelah itu, permainan terlalu kacau dan terlalu ceroboh dari kami. Babak kedua tidak bisa diterima,” katanya.

    Kapten Arsenal itu juga menekankan perlunya segera move on. “Kami harus melangkah karena kami punya pertandingan besar yang akan datang. Kami harus bersiap untuk itu dan juga menganalisis pertandingan ini,” ujar Odegaard. Fokusnya kini tertuju pada laga krusial melawan PSG di Liga Champions.

    Odegaard juga mengakui ambisi Arsenal untuk bersaing di semua kompetisi. “Ini yang kami inginkan—kami ingin bersaing di setiap kompetisi. Kami ingin datang ke sini dan tampil baik serta menang, tapi itu tidak terjadi,” pungkasnya.

    Arteta menegaskan bahwa Arsenal masih harus bekerja keras untuk mengamankan posisi lima besar. “Kami masih banyak yang harus dilakukan, ya, karena secara matematis kami belum lolos, kami belum berhak finis di posisi kedua, jadi kami masih punya banyak pekerjaan,” ujarnya.

    Sosok asal Spanyol itu mengakui ancaman dari tim-tim seperti Manchester City dan Newcastle. Meski unggul tiga poin dari City, ia menyadari posisi Arsenal bisa tergeser. “Kami masih punya banyak yang harus dilakukan,” katanya, menekankan pentingnya konsistensi di sisa musim Liga Primer.

    Eks asisten Pep Guardiola itu juga berbicara tentang dampak emosional kekalahan dari Bournemouth. “Ini menciptakan banyak kemarahan, frustrasi, kekecewaan. Mari kita gunakan semua itu pada Rabu nanti. Itu yang harus kami lakukan,” ujar Arteta. Ia ingin pemainnya menyalurkan emosi negatif menjadi motivasi melawan PSG.

    Arteta optimistis Arsenal bisa membalikkan keadaan di laga melawan PSG. Meski tertinggal 1-0, ia yakin timnya masih punya peluang. “Kami tidak tersingkir dari pertandingan ini, tapi kami harus memperbaiki penampilan menyerang yang kurang tajam dari pertemuan pertama,” tambahnya, menyinggung pentingnya laga di Paris.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • CUPLIKAN ARSENAL VS BOURNEMOUTH

  • Arsenal FC v Paris Saint-Germain - UEFA Champions League 2024/25 Semi Final First LegGetty Images Sport

    TAHUKAH ANDA?

    Arsenal telah kehilangan 21 poin dari posisi unggul di Liga Primer musim ini, menyamai rekor terburuk mereka dalam satu musim, yang sebelumnya terjadi pada kampanye 2019/20.

  • BERIKUTNYA?

    Arsenal akan menghadapi Paris Saint-Germain pada Kamis (8/5) dini hari WIB di leg kedua semi-final Liga Champions, dengan misi membalikkan defisit 1-0. Kembalinya Partey diharapkan memperkuat lini tengah, sementara absennya Dembele bisa menjadi keuntungan. Di Liga Primer, Arsenal akan melawan Liverpool di Anfield dan Newcastle di Emirates, dua laga krusial yang akan menentukan posisi mereka di klasemen. Arteta harus memastikan timnya bangkit dari kekalahan ini untuk menjaga peluang lolos ke Liga Champions musim depan.

0