Manchester United punya masalah musim lalu, dan tidak diragukan lagi bahwa lini tengah merupakan salah satu problem terbesar mereka. Casemiro menjalani musim yang penuh gejolak yang ditandai dengan masalah cedera, Sofyan Amrabat tidak dapat beradaptasi dengan tempo tinggi Liga Primer, sementara Mason Mount absen hampir sepanjang musim karena cedera.
Akibatnya, Bruno Fernandes terpaksa mengambil alih pekerjaan semua orang, yang menumpulkan ketajamannya. Masalah-masalah ini sedikit berkurang dengan munculnya Kobbie Mainoo, tetapi kemunculan remaja itu tidak memperbaiki kurangnya energi dan dinamisme kronis di lini tengah.
Di awal musim panas, United mengidentifikasi solusi ideal untuk masalah ini dan mulai mencoba merekrut Manuel Ugarte. Dan setelah hampir tiga bulan bernegosiasi dengan Paris Saint-Germain, mereka akhirnya tampaknya telah mencapai kesepakatan.
Ugarte masih di sekolah menengah atas ketika ia mengukir debut profesionalnya di Uruguay, tetapi ia dengan cepat tumbuh menjadi seorang pria, dan seorang yang suka bertarung. Gelandang itu gemar mengejar bola dan musim lalu ia membuat jumlah tekel tertinggi kedua di lima liga top Eropa, hanya kalah dari Joao Palhinha, mantan rekan setimnya.
Pemain berusia 23 tahun itu juga punya energi yang besar. Mantan pelatihnya Juan Ramon Carrasco mengatakan bahwa Ugarte punya "tujuh paru-paru" dan "menguasai separuh lapangan". Maka, tak heran jika Erik ten Hag yakin Ugarte bisa mengubah lini tengah United.
United pernah punya gelandang tekel tangguh terbaik di dunia, Roy Keane, tetapi upaya mereka untuk menggantikannya hanya berhasil dalam jangka pendek. Owen Hargreaves cukup sukses di musim debutnya, tetapi kariernya segera hancur karena cedera; Nemanja Matic memperkuat lini tengah Jose Mourinho, tetapi ia sudah berusia 29 tahun saat tiba dan kekuatannya segera memudar; Casemiro juga tampak menjadi rekrutan jangka pendek yang bagus di tahun 2022, tetapi musim keduanya yang dipenuhi kesalahan menunjukkan keterbatasannya.
Namun, Ugarte masih memiliki tahun-tahun terbaiknya di depannya. Kepercayaan dirinya boleh saja terpuruk karena masa singkat dan tidak berhasilnya di PSG, tetapi jika United bermain sesuai kemampuannya, mereka dapat menantikan masa depan yang menarik, dengan pemain Uruguay itu akan menghentikan serangan lawan sementara Mainoo dan Fernandes fokus untuk memasok lini depan.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)




.png?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)


