Ten Hag Ratcliffe Man Utd GFXGetty/GOAL

Erik Ten Hag, Awas Dipecat Sir Jim Ratcliffe! - Pemenang & Pecundang Saat Pelatih Manchester United Gagal Buktikan Kelayakannya Di Depan Bos Baru Pada Laga Tottenham

Seorang bos baru datang di hari pertama mereka kerja selalu menjadi skenario yang bikin deg-degan bagi karyawan. Bawaannya ingin meninggalkan kesan yang baik, dan bahwa aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar. Yang paling ngeri adalah bahwa kita tidak tahu: apakah bos baru tersebut menerapkan standar yang sama dengan pendahulunya atau tidak.

Mungkin, kurang lebih, itulah yang Erik ten Hag rasakan saat memimpin Manchester United menjamu Tottenham, Minggu (14/1) malam, karena Sir Jim Ratcliffe hadir di Old Trafford untuk pertama kalinya semenjak pembelian 25 persen sahamnya di MU diumumkan. Saat ini status Ratcliffe mungkin memang cuma owner minoritas, tapi mulai sekarang ia dan INEOS-lah yang akan menjalankan operasi sepakbola United. Dengan kata lain, merekalah atasan langsungnya Ten Hag.

Dan Ten Hag gagal memberikan kesan pertama yang terbaik - tidak buruk-buruk amat, tapi yang jelas bisa lebih baik. Man United dua kali memimpin di babak pertama lewat gol-gol Rasmus Hojlund dan Marcus Rashford, tapi dua kali pula mereka diimbangi Spurs asuhan Ange Postecoglou, yang skuadnya sedang kerempeng ditinggal beberapa pemain kunci.

Man United hanya bisa menciptakan dua tembakan akurat sepanjang laga (yang semuanya menjadi gol), dan sebagian besar babak kedua dimainkan di hadapan suporter kandang yang sepi betul suaranya, dan di sisa pertandingan, anak asuh Ten Hag tak menunjukkan tanda-tanda mampu melahirkan gol kemenangan - gol yang mestinya bisa melontarkan mereka kembali ke bursa zona Liga Champions.

Pada akhirnya, sebiji poin yang Man United petik di Old Trafford menempatkan mereka di peringkat tujuh dan delapan poin di bawah Arsenal dan Tottenham, yang masing-masing duduk di posisi empat dan lima. Setan Merah harus segera berbenah dan memperbaiki kualitas performa mereka; salah-salah, Ten Hag diminta menghadap sang bos baru untuk menelan kapak pemecatan dalam pekan-pekan atau bulan-bulan ke depan.

GOAL mengupas tuntas para pemenang dan pecundang di laga antara Manchester United dan Tottenham di Old Trafford...

  • Rashford Hojlund Man Utd gfxGetty

    PEMENANG: Marcus Rashford & Rasmus Hojlund

    Butuh waktu yang lama sekali, tapi akhirnya Hojlund dan Rashford satu frekuensi juga: duo striker Man United ini saling memberi assist dan menunjukkan penampilan yang menjanjikan.

    Hojlund melepaskan tembakan maha kuat, yang nyaris melubangi jala Old Trafford, untuk membawa The Red Devils unggul dalam tiga menit. Ini baru gol kedua striker Denmark itu di Liga Primer Inggris, dan ia mencetaknya setelah membuang banyak peluang kontra Wigan. Tapi Hojlund menunjukkan rasa laparnya seperti biasa dan kali ini, melawan Spurs, mengimbanginya dengan kualitas dan rasa percaya diri yang tinggi. Ia juga melakukan sebuah satu-dua yang manis dengan Rashford, memungkinkan duetnya itu untuk mencetak gol perdananya di Old Trafford dalam delapan bulan.

    Sementara itu, Rashford terlihat lebih segar dan cukup merepotkan bek-bek Spurs. Tapi Rashford belum bisa dibilang bangkit sepenuhnya karena entah berapa kali ia salah mengambil keputusan di momen-momen krusial, dan selalu memilih untuk lari di sisi kiri ketika harusnya memotong ke dalam. Tapi yang jelas ia mulai kembali dan perlahan-lahan membangun sebuah kerja sama yang indah dengan Hojlund, sementara Alejandro Garnacho tetap impresif di kanan.

    Setelah berbulan-bulan redup, sepertinya lini depan Man United masih punya potensi untuk menyala terang.

  • Iklan
  • Bruno Fernandes Manchester United 2023-24Getty Images

    PECUNDANG: Lini tengah LEMBEK Man United

    Sementara barisan depan Man United menunjukkan titik terang, lini tengah mereka malah mengalami kemerosotan. Christian Eriksen seolah menghilang sepanjang laga melawan bekas klubnya, sementara usia serta minimnya pengalaman Kobbie Mainoo terasa kental di hadapan Pierre-Emile Hojberg dan Rodrigo Bentancur.

    Bruno Fernandes nampak kreatif di babak pertama tapi seolah kehabisan ide di babak kedua, sehingga malah jadi asal membuang bola ke depan yang berakhir keluar lapangan atau malah ke kaki lawan. Masuknya Scott McTominay sama sekali tak membantu ruang mesin Man United, meski harus diakui bahwa ia sedikit menghidupkan serangan mereka. Sayangnya voucher heroisme gelandang Skotlandia itu sedang habis dan ia gagal mengonversi dua peluang emas, terutama tandukannya yang melambung tipis di atas mistar di detik-detik terakhir.

    Lembeknya lini tengah Man United memungkinkan Tottenham untuk mengendalikan jalannya pertandingan. Dengan kata lain, Setan Merah dipaksa mengandalkan serangan balik saja. Tentu itu kondisi yang biasa di laga tandang, tapi Ten Hag harus khawatir melihat anak asuhnya cuma mencatatkan 36 persen penguasaan bola di markas sendiri.

  • Ange Postecoglou Tottenham 2023-24Getty Images

    PEMENANG: Ange Postecoglou

    Setelah hasil seri ini, Tottenham hanya tertinggal lima poin dari Liverpool di puncak klasemen Liga Primer Inggris, dan ini adalah kali ketiga di musim 2023/24 Spurs mampu comeback dua kali untuk menyelamatkan satu poin di kandang lawan - sebelumnya mereka lakukan di markas Arsenal dan Manchester City.

    Rasa percaya yang tak mau luntur tim ini adalah bukti kinerja Ange Postecoglou. Ia tak cuma mengembalikan semangat juang mereka, tetapi juga membangun skuad yang mampu menjadi penantang gelar jika saja semua pemain bugar sepenuhnya dan bisa dimainkan.

    Spurs tanpa James Maddison, Gio Lo Celso, Ben Davies, dan Ivan Perisic yang cedera, sementara Dejan Kulusevski mesti mundur di saat-saat terakhir lantaran sakit. Ditambah Son Heung-min, Yves Bissouma, dan Pape Matar Sarr yang sedang melaksanakan tugas negara di Piala Asia dan Piala Afrika, Postecoglou bisa dibilang menurunkan tim cadangannya di Old Trafford.

    Kendati demikian, Spurs asuhannya terbukti lebih baik secara keseluruhan dibanding tuan rumah, dan andai saja Timo Werner sang debutan tak membawa penyakit mandulnya, sangat mungkin Spurs mengklaim kemenangan. Kentara sekali bahwa Postecoglou berhasil menanamkan metodenya pada anak-anak asuhnya, dan jika pemain-pemain kunci Spurs kembali di bulan-bulan terakhir musim ini, gelar Liga Primer Inggris bukanlah suatu mimpi yang terlalu muluk bagi mereka.

  • Richarlison Tottenham 2023-24Getty Images

    PEMENANG: Richarlison

    Pemain yang sepertinya paling diuntungkan dengan kehadiran Postecoglou adalah Richarlison, yang mampu melanjutkan rentetan performa gemilangnya dengan mencetak gol penyeimbang pertama Tottenham. Tandukannya mengonversi sepak pojok Pedro Porro, yang artinya ia mencetak enam gol dalam enam laga Liga Primer Inggris terakhir. Tapi bukan cuma permainannya di depan gawang yang membuatnya mencolok di Old Trafford.

    Richarlison tak cuma membuat MU kerepotan mengawalnya sepanjang laga, ia juga bekerja keras tanpa bola, mem-pressing lini belakang Setan Merah dan memaksa mereka melakukan berbagai kesalahan atau membuang bola ke depan, sembari sesekali sukses menekel.

    Striker Brasil itu dihina habis-habisan pada musim debutnya bersama Spurs, mengingat ia cuma bisa mencetak sebiji gol di Liga Inggris setelah mahal-mahal didatangkan dari Everton, tapi sepertinya ia mendapatkan penghidupan baru di bawah panduan Postecoglou. Richarlison bukan Harry Kane, tapi mungkin ia bisa menjadi No. 9 yang bisa mereka andalkan.

  • Erik ten Hag Manchester United 2023-24Getty Images

    PECUNDANG: Erik ten Hag

    Ten Hag pastinya ingin memberikan kesan pertama yang jauh lebih baik dari ini di hadapan Ratcliffe - yang duduk ditemani Sir Alex Ferguson di director's box Old Trafford. Secara menyerang mungkin Man United cukup oke, tapi mereka terlalu pasif sehingga Spurs banyak menguasai bola dan ruang. Setan Merah juga tak bisa menjaga keunggulan tiap kali mereka mencetka gol - tercatat Rashford cs hanya unggul selama 16 menit dan enam menit.

    "Kami mencetak dua gol bagus dan kebobolan dua gol lembek," adalah bunyi penilaian yang sang manajer berikan terkait performa Man United, dan ia juga mengeluhkan anak asuhnya tak diberi penalti saat Destiny Udogie mendorong Garnacho. Tapi alasan-alasan ini tak akan mempan di telinga Ratcliffe, yang memecat EMPAT manajer dalam kurun waktu 25 bulan saat INEOS mengakuisisi OGC Nice.

    Dengan kini operasional sepakbola dipegang INEOS, Sir Dave Brailsford menyampaikan pesan pada para staf Man United bahwa mereka akan dinilai dengan standar kelas dunia dan mewanti-wanti mereka untuk "meningkatkan" kinerja. Performa MU melawan Spurs sama sekali tak bisa dibilang sebagai kinerja kelas dunia dan Ten Hag harus lebih bisa memaksimalkan anak-anak asuhnya jika tak ingin menjadi korban kelima dari kapak pemecatan INEOS.

  • Lisandro Martinez Manchester United 2023-24Getty Images

    PEMENANG: Bek-bek yang kembali

    Ten Hag memang kian tertekan, tapi ada satu momen yang menjadi sumber harapan di paruh kedua musim ini bagi Man United. Pada sekitar waktu satu jam, Jonny Evans digantikan oleh Lisandro Martinez, yang akhirnya mencatatkan penampilan pertamanya semenjak September.

    Bek sentral Argentina itu akhirnya sembuh dari cedera kaki, dan kameonya di babak kedua adalah dorongan yang dibutuhkan Man United saat ini. Bayangkan, lini belakang MU berubah-ubah hampir tiap pekan gara-gara Martinez absen, masalah performa bek lain, dan cedera yang menimpa pemain lain.

    'Si Jagal' tidak akan menjadi jawaban segala kemalangan United, tapi kebolehannya serta sikap pejuangnya adalah angin segar bagi armada Ten Hag yang berjuang untuk lebih konsisten dalam bulan-bulan ke depan.

    Martinez bukan satu-satunya bek yang comeback-nya disambut gegap gempita, karena Micky van de Ven juga akhirnya kembali ke XI Tottenham setelah absen tiga bulan lantaran cedera hamstring.

    Bek Belanda tersebut layak dicalonkan sebagai transfer terbaik musim ini, sebelum mengalami cederanya versus Chelsea. Ia pun tampil nyaris tanpa cela, dengan kecepatan serta antisipasinya mampu memutus serangan-serangan United. Ia terpaksa keluar karena kram di penghujung laga, tapi kembalinya Van de Ven adalah salah satu perayaan kecil bagi fans Tottenham menjelang paruh kedua musim.