Man Utd why not sacking AmorimGetty

Apa Sih Yang Sebenarnya Bikin Manchester United Belum Pecat Ruben Amorim? Menyibak Dilema Besar Sir Jim Ratcliffe

Apakah Bayern Munich akan membiarkan seorang pelatih tetap bertugas setelah menelan enam kekalahan dari sembilan laga terakhir musim lalu? Bahkan Borussia Dortmund pun rasanya tak akan sepenyabar itu. Dan mungkinkah Juventus, Inter Milan, atau AC Milan mempertahankan pelatih yang mencatat kekalahan perdana klub dari tim kasta keempat, lalu kembali kalah di tiga dari enam laga liga berikutnya—termasuk dipermalukan rival sekota? Jawabannya jelas: tidak.

Sekarang, coba geser sudut pandang ke para suporter. Apa mungkin fans dari klub-klub elite Eropa itu akan diam tanpa menuntut pelatih seperti itu segera disingkirkan? Tentu tidak. Dan apakah mereka akan tetap menyanyikan namanya di setiap laga atau mengangkat spanduk dukungan di kandang maupun tandang? Mustahil. Lebih mungkin mereka melakukan boikot atau bahkan menyerbu pusat latihan untuk menuntut pertanggungjawaban langsung dari pelatih dan para pemainnya.

Bahwa fans Man United masih mendukung sang manajer—setidaknya di dalam stadion—banyak berkaitan dengan warisan Sir Alex Ferguson yang bertahan 27 tahun di kursi pelatih, serta kejenuhan terhadap pergantian pelatih tanpa akhir. Saat Ferguson mengakhiri masa kejayaannya pada 2013, ia meninggalkan pesan: "Dukunglah manajer baru." Dan secara umum, itulah yang dilakukan para suporter, dari masa suram David Moyes, sepakbola kaku Louis van Gaal, egomania-nya Jose Mourinho, hingga kekalahan-kekalahan memalukan di era Ole Gunnar Solskjaer dan Erik ten Hag.

Namun mengapa Sir Jim Ratcliffe—pria yang tanpa ragu memecat 450 pekerja dan bahkan mencabut fasilitas makan siang gratis mereka—masih memilih bertahan dengan Amorim? GOAL mencoba mengurai benang kusut yang tengah membelit sang co-owner Manchester United...

  • Tottenham Hotspur v Manchester United - UEFA Europa League Final 2025Getty Images Sport

    Ratcliffe suka tindak-tanduk Amorim

    Ada sejumlah kemiripan mencolok antara Sir Jim Ratcliffe dan Logan Roy, taipan media fiksi dalam serial fenomenal Succession di HBO. Keduanya meniti jalan dari latar belakang kelas pekerja hingga menjadi miliarder mandiri, sama-sama punya sisi kejam yang dingin, dan sangat mengandalkan impresi pertama dalam mengambil keputusan.

    Roy jatuh hati seketika pada pengusaha Swedia Lukas Matsson dan kandidat presiden dari partai sayap kanan Jeryd Mencken, tanpa terlalu memikirkan konsekuensi negatif dari pilihannya. Dalam pola pikir yang nyaris serupa, Ratcliffe langsung menyukai Amorim—reaksi yang tidak ia miliki terhadap Erik ten Hag ataupun direktur olahraga yang masa baktinya cuma seumur jagung di Old Trafford, Dan Ashworth.

    Ratcliffe diam-diam terbang ke Lisbon tahun lalu untuk bertemu langsung dengan Amorim saat Ten Hag masih menjabat, dan langsung terkesan. Kepada United We Stand pada Desember lalu, ia menggambarkan Amorim sebagai sosok “cerdas, pemikir”, dan menyebutnya sebagai “pelatih fantastis”.

  • Iklan
  • Manchester United v Arsenal - Premier LeagueGetty Images Sport

    Satu frekuensi

    Seiring performa Man United yang merosot tajam ketika Ratcliffe berbicara kepada The Times pada Maret lalu, nadanya memang berubah sedikit lebih hati-hati—namun ia tetap membela Amorim.

    "Tahu kan, dia masih muda, baru pertama kali melatih di Liga Primer Inggris, datang di tengah musim, bahasa Inggris bukan bahasa ibunya," ujar Ratcliffe. "Menurut saya pelatih itu makhluk emosional dan Ruben tidak terkecuali. Dia masih muda. Tidak sempurna. Tapi beri Ruben waktu. Dia orang baik, bekerja keras, dan menurut saya dia melakukan pekerjaan yang bagus."

    Ia juga kembali menekankan kedekatan personal mereka. "Saya sungguh, sungguh menyukai Ruben. Dia orang yang sangat bijaksana. Setiap saya datang ke tempat latihan, saya pasti ngobrol dengan Ruben," kata Ratcliffe. "Saya duduk, meminum secangkir kopi bersamanya, bilang di mana letak kesalahannya, dan dia menyuruh saya untuk enyah. Saya suka itu."

    Amorim sendiri pernah membeberkan dinamika hubungan mereka pada tur pramusim Man United lalu. "Kami sering teleponan. Dia mengirimi saya pesan, kadang GIF," ujar pelatih Portugal itu. "Saya rasa mudah untuk berurusan dengan Jim."

    "Saya akan katakan apa pun yang perlu saya katakan, tentu dengan banyak rasa hormat. Saya tahu dia pemilik klub, saya tahu posisi saya. Tapi kalau saya perlu bicara sesuatu, saya akan sampaikan apa adanya. Tanpa basa-basi. Saya tidak bertele-tele. Dan saya rasa itu yang sangat ia sukai."

  • Manchester United Finalist Access Day - UEFA Europa League 2025 FinalGetty Images Sport

    Jangan remehkan kekuatan karisma dan wajah yang ganteng

    Kedekatan pribadi Ratcliffe dengan Amorim menjadi salah satu alasan kuat mengapa ia begitu enggan memecat sang pelatih meski performa tim terpuruk. Sulit tidak sependapat dengan Jamie Carragher, yang berkomentar: "Kalau dia tidak sekarismatik itu di konferensi pers, dan tidak seganteng itu, mungkin dia sudah dipecat jauh lebih awal. Kalau melihat hasil-hasil pertandingannya, sungguh mengerikan."

    Namun memecat Amorim  kurang dari setahun sejak merekrutnya tidak hanya akan merusak hubungan personal tersebut—Ratcliffe juga berisiko mempertaruhkan reputasinya sendiri. Ia sudah mengakui bahwa ia membuat kesalahan besar saat memberikan dukungan publik kepada Ten Hag setelah kemenangan Piala FA melawan Manchester City, padahal sebelumnya ia mencoba mencari pengganti sebelum memperpanjang kontrak pelatih Belanda itu.

    Dan ketika ia mengangkat Amorim, ia bahkan menabrak rekomendasi Dan Ashworth, yang lebih menyukai pelatih Inggris seperti Graham Potter, Gareth Southgate, atau Eddie Howe. Perdebatan soal siapa yang harus menggantikan Ten Hag diyakini menjadi salah satu alasan Ashworth dipecat hanya lima bulan setelah diangkat jadi direktur olahraga—meski Ratcliffe mengklaim alasannya hanya masalah tidak ada "chemistry".

  • Manchester United v ACF Fiorentina - Pre-Season FriendlyGetty Images Sport

    Pertimbangan finansial

    Bicara Ashworth membawa kita pada satu faktor lain yang melindungi Amorim dari kapak pemecatan: uang. Memecat Ashworth saja sudah menghabiskan sekitar £4 juta dari kas Man United untuk membayar pesangon, belum termasuk £10,5 juta yang dikeluarkan untuk menyingkirkan Ten Hag. Lalu jangan lupa: Setan Merah juga membayar £11 juta untuk menebus kontrak Amorim di Sporting CP.

    Dengan kontraknya di Old Trafford yang berjalan hingga 2027, memecat Amorim sekarang berarti Man United harus menyiapkan setidaknya £10 juta lagi. Artinya, mereka akan membakar sekitar £35 juta hanya untuk merekrut lalu memecat pelatih dalam waktu kurang dari satu tahun. Semuanya terjadi tak lama setelah United memecat 250 karyawan pada 2024 demi menghemat sekitar £10 juta setahun.

    Tak hanya itu. Man United juga sudah menghabiskan £220 juta pada jendela transfer musim panas untuk membeli pemain yang diinginkan Amorim: Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, hingga Benjamin Sesko. Man United bahkan menuruti keinginannya untuk melepas beberapa nama besar seperti Marcus Rashford, Rasmus Hojlund, Alejandro Garnacho, dan Antony—dengan kerugian besar di neraca transfer—karena Amorim merasa mereka tidak cocok dengan sistemnya.

  • Ruben Amorim Manchester United 2025-26Getty

    Kepalang basah di jalan baru

    Dan di situlah letak bahaya memecat Amorim sekarang. Ia sudah membongkar struktur skuad untuk menyesuaikan dengan sistem formasi pilihannya, 3-4-3. Jika pelatih baru datang dengan gaya berbeda, seluruh proyek harus dimulai ulang—dan pemain yang relevan bagi pelatih lama bisa jadi tidak berguna untuk pelatih baru.

    Ada desakan kuat dari sebagian fans agar Solskjaer kembali, satu-satunya pelatih pasca-Ferguson yang pernah membawa Man United lolos ke Liga Champions dua musim beruntun. Tapi pemain-pemain cepat yang cocok dengan taktik serangan balik Solskjaer—seperti Rashford dan Garnacho—sudah pergi, dan kini Man United kekurangan winger murni.

    Jadi, jika Man United ingin ganti pelatih tanpa membongkar ulang skuad, maka pilihannya terbatas: mereka harus mencari pelatih lain yang juga bermain dengan 3-4-3. Nama yang paling masuk akal saat ini adalah Oliver Glasner, pelatih Crystal Palace yang musim lalu juara Piala FA dan baru saja memberikan Liverpool kekalahan pertama musim ini, menjadikan The Eagles satu-satunya tim Liga Primer Inggris yang belum terkalahkan musim ini. Dan benar, ia bermain dengan sistem yang sama.

    Namun ada hal yang perlu diingat: Carrington seperti punya kutukan. Tak peduli seberapa sukses seorang pelatih sebelum datang ke Manchester United, semuanya seperti kehilangan sihir mereka begitu masuk gedung itu. Amorim sendiri setahun lalu adalah properti panas yang jauh lebih diperebutkan dari Glasner; namanya masuk daftar calon pengganti Jurgen Klopp di Liverpool, bahkan Pep Guardiola di Manchester City. 

    Jika Man United benar-benar ingin tetap berada di jalan taktik yang sudah mereka mulai, mungkin satu-satunya pilihan rasional adalah membiarkan Amorim bekerja.

  • Sir Jim Ratcliffe Getty

    "Jiwa klub ini sudah hilang"

    Kecenderungan Ratcliffe—entah keputusan tepat atau salah—masih tetap untuk mempertahankan Amorim, setidaknya untuk saat ini. Tetapi pertanyaannya kini bukan lagi apa dia akan bertahan, melainkan sampai kapan?

    Musim lalu sudah dianggap sebagai masa transisi yang 'boleh gagal', tapi kini Man United berada di ambang mengorbankan satu musim lagi tanpa arah yang jelas. Jika tidak terjadi perbaikan performa yang drastis, maka Man United hampir pasti akan absen dari Liga Champions tiga musim beruntun.

    Situasi finansial klub, yang tengah jadi misi utama Ratcliffe untuk dibenahi, hanya akan semakin memburuk selama Man United tidak kembali ke kompetisi elite Eropa. Beban utang klub saat ini berada di titik tertinggi sepanjang sejarah, sementara pembelian besar di musim panas lalu bahkan dibiayai lewat fasilitas kredit.

    Ratcliffe punya ambisi besar di luar lapangan. Proyek membangun stadion baru senilai £2 miliar dengan kapasitas 100.000 kursi disebut-sebut sebagai mahakarya rezim barunya. Namun kenyataannya, semua ambisi itu akan sia-sia jika tim di lapangan tetap menjadi kekacauan. Dan Ratcliffe seharusnya memperhatikan betul kata-kata keras Wayne Rooney pada Senin lalu.

    “Saya tidak melihat ada hal yang bisa memberi saya keyakinan. Menurut saya harus ada perubahan besar, entah itu manajer, pemain, atau apa pun yang diperlukan agar Manchester United kembali bangkit," ucap top skor sepanjang masa Setan Merah tersebut. 

    "Harus ada pesan yang jelas dari para pemilik. Entah itu keluarga Glazer, atau Sir Jim Ratcliffe, harus ada arah yang jelas ke mana arah klub ini. Saat ini kita semua hanya duduk menunggu klub ini runtuh. Jiwa klub ini sudah hilang. Klub ini butuh mesin baru, nafas baru dalam hidupnya.”

0