neymar(C)Getty Images

3 BENCANA Mengancam Musim Manchester United Di 2023/24 Jika Megabintang PSG Neymar Gabung

Manajer Erik ten Hag tak membantah spekulasi yang mengaitkan Manchester United dengan transfer megabintang Brasil Neymar. Juru taktik Belanda itu tentu ingin memperdalam skuadnya seiring kembalinya Setan Merah ke kancah Liga Champions musim depan, dan berharap jadi kontender Man City dan Arsenal dalam persaingan merebut titel Liga Primer Inggris musim depan.

Kendati demikian, mereka yang ada di belakang Setan Merah terbelah jadi dua kubu: sebagian mendukung perekrutan sang superstar dan lainnya menentang keras. Neymar jelas adalah pemain kelas kakap yang pernah merasakan deretan gelar juara dan kenyang pengalaman.

Meski begitu, bukannya dia tidak memiliki ruang untuk dikritik. Selama berkarier, selain prestasi, tak sedikit kontroversi dibuat Neymar, baik di dalam dan luar lapangan. Belakangan, isu cedera juga bisa menjadi problem tersendiri bagi tim yang menaunginya.

Setidaknya, ada tiga faktor mengapa transfer Neymar ke Man United malah bisa menjadi bencana bagi klub itu sendiri.

  • Tom Holland, NeymarGetty Images

    Adalah seorang primadona

    Neymar menjelma lebih dari sekadar pesepakbola profesional dalam perkembangan kariernya selama ini. Dengan segala atribut yang melekat pada dirinya, fans lebih condong mengasosiasikan dia sebagai pesepakbola-selebritas.

    Status ini dianggap bisa menjadi bumerang sekaligus gap di ruang ganti Man United. Memiliki pemain dengan reputasi 'selebritas', tentu membutuhkan perlakuan spesial, dan ini bisa menimbulkan kesenjangan di antara para pemain yang ujung-ujungnya mengganggu kondusivitas internal tim.

    "Saya ragu tentang hal itu karena dia tentu saja pemain berkaliber tinggi. Akan tetapi, dia juga seorang primadona," kata mantan tangan kanan Sir Alex Ferguson di Man United, Reene Meulensteen, kepada talkSPORT.

    Seharusnya, Man United belajar dari man-management mereka yang gagal saat menangani isu personalitas megabintang yang sudah pergi jauh ke Timur Tengah sana.

  • Iklan
  • Neymar 2021/2022Getty

    Liga Primer Inggris berbeda

    Ini masih sebatas hipotesis, karena beberapa pemain berpaspor Brasil nyatanya mampu menaklukkan Liga Primer. Namun, banyak pula bukti otentik pemain-pemain Brasil yang secara spesifik berposisi sebagai striker gagal menggebrak kompetisi di Negeri Ratu Elisabeth.

    Permainan cepat dan mengedepankan aspek fisik nan mumpuni di Liga Primer dianggap jauh berbeda dengan sepakbola kasta teratas dari penjuru Eropa mana pun. Dalam konteks Neymar, yang pernah berkarier di Spanyol bersama Barcelona dan sekarang di Prancis bareng PSG, Liga Primer bakal menjadi pekerjaan terberat dalam kariernya.

    Antony-nya Man United saja yang masih berusia produktif dan prospektif, gagal memenuhi ekspektasi di musim debutnya. Praduga jeleknya, apalagi Neymar yang kini sudah berkepala tiga?

    Meulensteen menyoroti potensi kegagalan Neymar melakukan aklimatisasi di Liga Primer. Sang mantan asisten Man United menilai: "Dia tidak pernah bermain di Liga Primer. Bermain di Spanyol dan Prancis jelas jauh berbeda."

  • Neymar(C)GettyImages

    Mustahil geser Rashford

    Posisi terbaik Neymar sepanjang kariernya adalah bermain sebagai winger kiri, meski dia sejatinya menguasai seluruh posisi menyerang.

    Ini bisa membuka pintu satu perkara serius apabila dia merapat ke Man United lantaran sistem permainan ten Hag akan terganggu. Pos penyerang kiri telah dilakoni Marcus Rashford di sebagian besar musim 2022/23 dan mustahil membenturkan dua pemain top ini dalam satu tim.

    "Posisi terbaik Neymar adalah bermain di sektor winger kiri, dan Anda bisa-bisa bentrok dengan [Marcus] Rashford," tegas Meulenesteeen, mengingatkan Man United.

    Sulit membayangkan Man United tak lagi bergantung pada Rashford yang merupakan salah satu pemain terbaik dari kampanye sukses ten Hag musim ini, sementara situasi akan semakin pelik apabila Neymar didatangkan hanya untuk menjadi pemanis bangku cadangan melapisi peran penyerang Inggris tersebut.

    Mencadangkan Neymar, berarti mengganggu iklim ruang ganti tim. Namun, memaksimalkan sang megabintang di posisi lain berarti ten Hag harus berputar otak lebih keras lagi untuk menemukan sistem baru yang lebih nyetel. Dilema memang.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0