GOALWaduh! Gara-Gara Piala Dunia 2026, Manchester United Terancam Rugi Rp200 Miliar - Kok Bisa?!
Piala Dunia 2026 menggagalkan rencana Manchester United
Menurut laporan Daily Mail, Manchester United sebelumnya berencana melakukan tur pascamusim, mirip dengan lawatan yang mereka lakukan ke Malaysia dan Hong Kong musim panas lalu. Tur tersebut, yang dilaksanakan tepat setelah musim 2024/25 berakhir, menghasilkan sekitar £10 juta, namun rencana serupa kini batal karena waktu antara 24 Mei—mathcday terakhir Liga Primer Inggris 2025/26—dan pembukaan Piala Dunia 2026 terlalu sempit untuk melakukan perjalanan, latihan, serta pemulihan fisik.
Situasi itu disebut sebagai “mimpi buruk logistik” di internal klub dan berpotensi berdampak besar pada pendapatan maupun interaksi dengan penggemar global.
GOALPertandingan persahabatan di Arab Saudi?
Tur musim panas bukan sekadar untuk menjaga kebugaran pemain, tapi juga menjadi sumber pemasukan vital. Dengan keuangan yang semakin ketat—terutama setelah gagal lolos ke kompetisi Eropa—Man United harus memaksimalkan setiap peluang pemasukan.
Departemen komersial The Red Devils bahkan sudah menghabiskan beberapa pekan untuk menganalisis apakah Piala Dunia nanti dapat menyedot minat pasar Amerika Serikat sepenuhnya, mengingat finalnya dijadwalkan berlangsung pada 19 Juli di MetLife Stadium, New Jersey—bertepatan dengan periode yang biasanya digunakan Man United untuk memulai tur pramusim mereka.
Kondisi ini membuat klub mempertimbangkan opsi lain, termasuk kemungkinan mengalihkan fokus ke Timur Tengah, wilayah yang selama ini mampu menarik banyak peminat sekaligus memiliki potensi sponsor melimpah. Kabarnya, Setan Merah sedang melakukan pembicaraan untuk menggelar laga persahabatan di Arab Saudi pada pertengahan musim, dengan harapan bisa menghasilkan pemasukan besar.
Memang ada keinginan kuat dari kubu Man United untuk kembali ke Asia tahun depan, setelah tiga tahun berturut-turut melakukan tur di Amerika Serikat sebagai bagian dari kontrak £60 juta per tahun dengan Snapdragon. Kegagalan Man United menembus Liga Champions musim ini telah membuat mereka kehilangan potensi pendapatan sekitar £100 juta, termasuk denda £10 juta dari Adidas akibat klausul performa dalam kontrak sponsor mereka. Tekanan finansial ini memaksa tim komersial dan operasional mencari sumber pendapatan alternatif lewat tur global.
Performa Manchester United mulai membaik setelah awal musim yang sulit
Sementara pembahasan di ruang rapat terus berjalan, kondisi di lapangan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Setelah sempat terseok di awal musim dengan hanya dua kemenangan dari tujuh laga, tim asuhan Ruben Amorim kini menorehkan empat pertandingan liga tanpa kekalahan, termasuk tiga kemenangan beruntun sebelum rentetan itu diputus oleh hasil imbang dramatis 2-2 melawan Nottingham Forest.
Amorim perlahan membentuk tim yang lebih kompak dan disiplin dengan melakukan penyesuaian kecil dalam formasi 3-4-3 andalannya. Hasilnya pun mulai terlihat: Man United kini duduk di posisi kedelapan klasemen, hanya terpaut dua poin dari Manchester City yang berada di urutan kedua.
“Ruben punya ide yang sangat jelas, dan sebenarnya sistemnya jauh lebih fleksibel daripada yang banyak orang kira,” ujar direktur sepakbola Jason Wilcox dalam siniar Inside Carrington. “Kami harus memulai dengan visi akhir yang jelas dan memahami bahwa model permainan yang mencerminkan identitas Manchester United sangatlah penting.
"Kami harus menyusun kepingan-kepingan puzzle ini bersama. Kami tentu ingin sekali melihat semua kepingan sesuai pada tempatnya agar dapat melihat gambar yang jelas. Tapi saat sedang menyusun puzzlie, akan semakin sulit jika kami sering kalah, karena orang mulai mempertanyakan. Namun saya sendiri, Ruben, [CEO] Omar [Berrada], hingga jajaran kepemilikan, tahu ke mana arah perjalanan klub ini. Dan itu sangat penting.”
Getty Images SportTottenham jadi ujian berikutnya untuk Amorim
Berikutnya, Manchester United akan menghadapi laga tandang berat melawan Tottenham Hotspur—tim yang musim lalu menggagalkan ambisi mereka meraih trofi di final Liga Europa.
Bagi Amorim dan anak asuhnya, duel ini bukan sekadar ajang balas dendam, melainkan kesempatan untuk menjaga momentum di tengah musim yang menuntut konsistensi tinggi. Setelah melalui periode sulit, Setan Merah kini bangkit berkat performa gemilang sepanjang Oktober dan bertekad mengukir kemenangan penting di London sebelum jeda internasional dimulai.
Iklan



