Marcus Rashford Tak Bisa Dihentikan! Pemenang, Pecundang, Rating Manchester United Usai Taklukkan Leeds Di Akhir Pekan

Marcus Rashford:

Mustahil menemukan pemain yang lebih on fire dibanding dia saat ini, dan Rashford belum menunjukkan tanda-tanda akan memelan sejak Piala Dunia. Ia telah mencetak 13 gol dari 14 laga sejak pulang dari timnas Inggris, dan tampaknya sekarang punya tandukan maut di repertoarnya jika menilik dua golnya dalam double header kontra Leeds pekan ini. Jika api Rashford ini terus menyala, maka jangan kaget jika tsunami trofi yang dijanjikan di awal musim menjadi nyata di akhir musim nanti.

David de Gea:

Di hari di mana ia mencetak sejarah dengan memecahkan rekor penampilan Liga Primer Inggris, De Gea tampil perkasa, melakukan tiga penyelamatan krusial dari usaha-usaha Crysencio Summerville di kedua babak. Dengan duet Harry Maguire dan Luke Shaw di posisi bek tengah, De Gea bisa dimaafkan jika tampil kurang meyakinkan, tapi ia membuktikan statusnya sebagai legenda besar The Red Devils dan menyamai torehan Peter Schmeichel yang memiliki 178 clean sheet.

Luke Shaw:

Mungkin tak banyak yang menyadari, tapi kebangkitan Luke Shaw setelah 2021/22 yang semenjana sangat nikmat diikuti. Dua tahun lalu, kita semua mengira bek kiri Inggris ini akhirnya moncer juga, tapi ia justru menjadi satu dari banyak pemain Man United yang tampil mengecewakan. Di bawah Ten Hag, ia kembali ke level terbaiknya, dan entah itu sebagia bek tengah maupun bek kiri, Shaw telah menjadi salah satu pemain yang paling bisa dianalkan Setan Merah. Crossing-nya untuk Rashford benar-benar terukur, dan merupakan satu dari sekian umpan silang berkualitas yang ia kirimkan sepanjang laga.

Wout Weghorst:

Ten Hag mengabaikan seruan untuk mencoret Weghorst dari line-up setelah ia mencatatkan serangkaian penampilan semenjana dalam beberapa laga terakhir, namun striker jangkung Belanda tersebut lagi-lagi gagal membayar kepercayaan sang manajer. Kehadiran Weghorst tak terasa sepanjang laga, dan bahkan menghabiskan 20 menit terakhir sebagai No.10 di belakang Rashford. Ia memang tercatat memberi assist untuk gol telat Garnacho, tapi gol itu 90 persen hasil kerja winger muda Argentina itu setelah ia menerima umpan Weghorst 30 meter dari gawang. Kini, dengan Rashford membuktikan dirinya bisa mencetak gol dari tengah maupun dari samping, waktu Weghorst sepertinya semakin habis...

Harapan Leeds untuk selamat:

Leeds masih mencari manajer baru usai memecat Jesse Marsch awal pekan kemarin, tapi mereka bakal senang jika bisa menghindari kekalahan dari tangan Manchester United dalam laga double header pekan ini. Memang nyaris, tapi setelah kekalahan ini, Leeds terancam mendiami tiga terbawah saat dijamu rival degradasi Everton pekan depan. Pekan berikutnya mereka akan menghadapi sesama pejuang degradasi lagi, yakni Southampton. Maka dari itu, manajer baru - siapa pun yang jadi nanti - harus bisa langsung nyetel.

Fans kedua tim:

Bukan rahasia lagi bahwa fans Leeds dan Manchester United saling tidak suka, tapi itu bukan alasan menyerukan chant menjijikkan di Elland Road malam itu. Entah itu fans kandang yang mengolok tragedi Munich atau fans tandang menyanyikan soal dua suporter Leeds yang terbunuh di Istanbul 23 tahun lalu, keduanya sama-sama tak boleh ditoleransi. Fans Liga Primer di penjuru negeri sudah berkali-kali menunjukkan mereka bisa menciptakan atmosfer terbaik di sepakbola Eropa tanpa menginjak-injak kemanusiaan. Sungguh memuakkan chant-chant seperti itu masih mereka nyanyikan di tahun 2023.

David de Gea (8/10):

Melakukan tiga penyelamatan emas di hari bersejarah untuknya.

Diogo Dalot (7/10):

Cukup mampu membungkam Gnonto dan nyaris memecah kebuntuan saat sepakannya menggetarkan mistar.

Harry Maguire (6/10):

Agak meragukan plus umpan tak selalu akurat, tapi tidak buruk-buruk amat.

Luke Shaw (8/10):

Lagi-lagi mampu tampil impresif sebagai bek tengah darurat sebelum kembali ke kiri dan mengirimkan crossing manja yang ditanduk Rashford untuk memecah kebuntuan.

Tyrell Malacia (7/10):

Mungkin merupakan pemain terbaik MU di babak pertama usai melakukan intersepsi kunci terhadap Summerville. Digantikan Lisandro Martinez di waktu satu jam.

Marcel Sabitzer (6/10):

Terlihat terburu-buru saat menguasai bola namun mampu menjalankan peran Christian Eriksen dengan cukup.

Fred (7/10):

Mungkin bukan Casemiro, tapi selalu bekerja keras dan mampu menjaga disiplin setelah kartu kuning yang cukup dini.

Jadon Sancho (6/10):

Menunjukkan sentuhan-sentuhan apik. Cuma bertahan satu jam di start pertamanya sejak Oktober sebelum digantikan Garnacho.

Bruno Fernandes (4/10):

Melewatkan peluang emas memecah kebuntuan tepat sebelum turun minum dan minim terlibat permainan.

Marcus Rashford (8/10):

Tak terhindarkan seperti Thanos. Mencetak gol sundulan kedua yang sama krusialnya dalam kurun lima hari untuk mematahkan hati Leeds lagi dan mempertahankan ketajamannya.

Wout Weghorst (3/10):

Tak menawarkan banyak hal saat United menguasai bola.

Alejandro Garnacho (7/10):

Langsung gemilang sebagai pengganti Sancho dan membungkam para peragu yang mengkritiknya di laga pertama melawan Leeds dengan gol apik.

Lisandro Martinez (6/10):

Solid.

Aaron Wan-Bissaka (6/10):

Melanjutkan tugas Dalot dengan baik.

Anthony Elanga (N/A):

Hanya masuk di menit akhir.

Erik ten Hag (7/10):

Perubahan line-up-nya sebenarnya kurang menghasilkan, tapi pergantian pemainnya jitu. Memasukkan Martinez agar Shaw bisa kembali ke bek kiri yang pada akhirnya berbuah gol Rashford, sebelum Garnacho mencetak gol pengaman tiga poin.