- Man United pertimbangkan ambil langkah pemecatan massal LAGI
- Bukan manuver 'efisiensi' pertama Ratcliffe di Man United
- Berharap bisa hemat anggaran £45 juta dengan
Getty Images
Getty ImagesArticle continues below
Article continues below
Article continues below
Sir Jim Ratcliffe dan INEOS mempertimbangkan memecat hingga 200 pegawai Manchester United sebagai bagian dari pemotongan anggaran. Keputusan akan diambil dalam dua pekan ke depan, menurut laporan BBC Sports. Terlebih, dilansir The Guardian, Ratcliffe percaya bahwa langkah drastis ini perlu dilakukan agar Man United tidak bangkrut dan melakukan efisiensi anggaran saat ini bisa menjadi keputusan krusial ke depannya, agar klub tetap kompetitif dan menguntungkan dalam dua tahun ke depan. Selain itu, The Red Devils juga mempertimbangkan menutup kantor mereka di London, meski tetap menjalankan beberapa operasional di ibukota Inggris agar bisnis dengan mitra-mitra global bisa terus berjalan.
Getty Images SportSejak menjadi co-owner pada akhir 2023, Ratcliffe dan INEOS telah mengambil berbagai keputusan kontroversial, termasuk pemecatan massal 250 pegawai dan mengakhiri kontra Sir Alex Ferguson sebagai duta besar Man United. Setan Merah mencatatkan kerugian sekitar £300 juta selama tiga tahun terakhir, dan para petinggi berharap bisa memperbaiki kondisi keuangan dengan pemotongan anggaran alias efisiensi. Ratcliffe membela keputusan ini, berkata bahwa Man United "tertinggal di abad 20" dan memperingatkan masih akan menerapkan berbagai kebijakan yang tak populer ke depannya.
INEOS yakin dengan memecat 100 sampai 200 pegawai, Man United dapat berhemat £45 juta dan bisa memutar uang tersebut untuk memoles skuad Ruben Amorim demi memenuhi ambisi kembali menjadi penguasa sepakbola Inggris hingga Eropa.
Getty Images SportSementara para petinggi menggodok keputusan kontroversial ini, Amorim dan Man United asuhannya akan bersiap menghadapi Tottenham di Premier League, Minggu (16/2).