Mengapa Manchester United Datangkan Christian Eriksen: Strategi Transfer Erik Ten Hag Terungkap

Ten Hag bermaksud untuk sepenuhnya mengubah gaya permainan United setelah bertahun-tahun melakukan sepakbola serangan balik di bawah kendali Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer, khususnya.

Untuk mewujudkan itu, Ten Hag menginginkan pemain-pemain yang lebih berbakat secara teknis, yang nyaman dalam penguasaan bola dan mampu menerima bola di ruang sempit.

Eriksen sangat cocok dengan profil itu – dan bersama dengan target utama, Frenkie de Jong, Bruno Fernandes, dan kembalinya Donny van de Beek, Ten Hag ingin menjadikan lini tengah United sebagai pusat dari sistem barunya, yang dipenuhi para pemain sepakbola yang berbudaya, taktik yang terbukti begitu sukses buat Pep Guardiola di Manchester City.

Pada usia 30 tahun, Eriksen masih memiliki tahun-tahun tersisa di level tertinggi – lihat saja Luka Modric yang masih menarik di lini tengah Real Madrid.

Penampilan pemain asal Denmark itu di Brentford, kurang dari setahun setelah menderita serangan jantung di lapangan saat Euro tahun lalu, adalah bukti bahwa ia tetap menjadi talenta kelas atas.

United mengetahui mereka merekrut pemain yang sangat mahir dalam menangani kecepatan dan kekuatan fisik Liga Primer Inggris.

Eriksen membawa banyak pengalaman dan kepemimpinan.

Perannya yang menonjol dalam kemenangan Brentford atas Chelsea – menang 4-1 di Stamford Bridge pada April – adalah contoh kreativitas dan kontrol yang bisa dia bawa ke United.

Lini tengah yang berisi De Jong, Fernandes, dan Eriksen terlihat sangat bagus dengan bola – tapi fans mungkin bertanya siapa yang akan mengambil alih penguasaan bola ketika United tidak melakukannya.

Pergerakan De Jong dan Eriksen menunjukkan pergeseran filosofi di bawah kendali Ten Hag, yang menghargai kontrol dan penguasaan bola yang berkelanjutan.

Eriksen menyediakan opsi-opsi.

Ten Hag melihatnya mampu bermain lebih dalam di lini tengah, sebagai ganda-10 bersama Fernandes, atau sebagai 10 langsung.

Eriksen adalah penyedia gol – baik melalui visi dan eksekusinya dalam permainan terbuka, atau melalui umpan bola matinya.

United sangat kekurangan kreativitas di tengah lapangan – sebagian besar mengandalkan servis dari area yang luas atau gol Fernandes dari posisi lebih dalam.

Mereka bisa membuat kemitraan yang mengesankan dalam cara Kevin de Bruyne dan David Silva di City, sebagai ganda-10 di belakang striker.

Eriksen juga bisa menjadi penyedia lain untuk Fernandes, bermain dalam peran yang sedikit lebih ke dalam.

Yang terpenting, bagi Ten Hag, Eriksen akan memberinya alternatif untuk Fernandes, yang sering kali terasa seperti anggota tim yang tidak bisa disingkirkan, apa pun performanya.

Solskjaer awalnya tertarik mendatangkan E#riksen pada musim panas 2019 ketika menjadi jelas lulusan akademi Ajax itu tidak akan meneken kontrak baru bersama Tottenham.

Namun, United dipaksa untuk segera pindah ke target lain, dengan Eriksen bertekad untuk pindah ke Italia.

Meski dia tidak mendapatkan transfer pada musim panas itu, Eriksen akhirnya meneken kontrak dengan Inter pada Januari 2020 – dan membantu raksasa Italia itu memenangkan gelar Serie A pada musim berikutnya.

Mungkin. United secara tradisional tidak mendatangkan terlalu banyak pemain bebas transfer, sementara klub-klub terkemuka lainnya di seluruh Eropa pintar dalam mengambil pemain-pemain yang tidak terikat kontrak di tahun-tahun berikutnya.

Klub-klub di Italia telah menggunakan pasar itu secara efektif, sementara United terus membeli di ujung atas.

Sampai batas tertentu, De Jong juga cocok dengan kategori perekrutan 'fase kedua', dengan pemain asal Belanda itu gagal memenuhi harapan di Barcelona; karenanya raksasa Catalan bersedia untuk menjualnya pada musim panas ini.

Setelah melihat Paul Pogba, Nemanja Matic, Juan Mata, dan Jesse Lingard pergi pada musim panas ini, Ten Hag tidak mungkin ingin membiarkan pemain pergi lagi di sektor lini tengah.

Scott McTominay adalah bagian dari rencana Ten Hag dan United akan menolak pendekatan apa pun untuk pemain internasional Skotlandia itu.

Fred juga bisa krusial sebagai salah satu dari sedikit pemenang bola yang dimiliki United.

Akan menarik untuk melihat bagaimana Van de Beek cocok.

Sebagai mantan pemain Ten Hag di Ajax, dia akan senang dengan reuni – tapi dia menghadapi tantangan besar untuk waktu bermain reguler jika De Jong akhirnya bergabung dengan Eriksen di Old Trafford pada musim panas ini.