Manchester City Vs. Arsenal GFXGoal / Getty

Masih Kalah Segala-galanya! Manchester City & Arsenal: Gap Yang Menganga Bagai Langit & Bumi

Manchester City berpesta pora hancurkan Arsenal 4-1 di Etihad Stadium, di mana Kevin De Bruyne menandainya dengan brace, disusul torehan John Stones dan Erling Haaland, dengan tim tamu hanya mampu mengemas sebiji gol lewat Rob Holding.

Klasemen memang masih menunjukkan The Gunners berada di puncak, namun dengan kini hanya berjarak dua poin dari The Cityzens, ditambah anak-anak Pep Guardiola punya tabungan dua laga, sepertinya Manchester Biru tinggal menunggu waktu saja untuk ditahbiskan kembali sebagai kampiun Liga Primer 2022/23.

Bagaimana City mendominasi Arsenal di tengah musim gemilang anak-anak Mikel Arteta, bagaimana De Bruyne cs mampu menjaga mentalitas mereka di tengah persaingan ketat dengan Martin Odegaard dkk. di pacuan juara, bagaimana The Cityzens mampu tampil konsisten dan bersabar untuk mereduksi jarak dengan Meriam London, bagaimana skuad Pep mampu mengatasi tekanan jadwal padat seiring mereka juga masih bertarung di dua kompetisi mayor lainnya [Liga Champions dan Piala FA], semua ini adalah manifestasi bahwa ada jurang level di antara kedua tim ini.

Patrick Vieira, eks manajer Crystal Palace dan juga legenda besar Arsenal, selepas pertandingan memberikan pandangan yang cukup menohok untuk bekas klubnya tersebut.

"Saya yakin, pertandingan malam ini berbicara secara gamblang pada kami bahwa masih ada gap yang sangat masif antara kedua tim," tegasnya.

  • Erling Haaland Manchester City 2022-23Getty Images

    Sejarah kelam terulang

    Arsenal tak ingin mengulangi cerita kelam musim 2008 silam. Mereka berusaha keras menutupi kegetiran kala itu saat berjuang untuk mengamankan gelar juara di etape terakhir Liga Primer Inggris.

    Arsenal melalui empat laga genting beruntun tanpa kemenangan, yang berujung pada kekalahan mereka mencapai garis finis dengan Manchester United [juara] dan Chelsea [runner-up] menyalip. Mirisnya, Arsenal yang finis ketiga kala itu, hanya berjarak empat poin dari singgasana.

    Apa daya, kisah itu terulang di musim ini. Di saat membutuhkan tiga poin genting di beberapa laga sisa menuju akhir musim, kekalahan dari Man City berarti Arsenal sekarang tanpa kemenangan di empat laga beruntun. Arsenal pun jadi tim pertama yang melalui empat laga EPL beruntun tanpa kemenangan saat mereka memulai setiap pertandingan itu dengan memuncaki klasemen sejak kecerobohan mereka sendiri pada 2008 lalu. Kini, bayang-bayang nestapa 15 tahun lalu pun mulai menghantui.

  • Iklan
  • Thomas Partey Arsenal 2022-23

    Arsenal cuma 'anak bawang' buat Man City

    Arsenal punya sejarah panjang sebagai salah satu tim raksasa Liga Primer, sementara Man City terbilang tim yang baru mentas setidaknya lebih sedekade terakhir.

    Namun, jika mengomparasi keduanya di masa kini, Arsenal tak lebih dari sekadar 'anak bawang'-nya Man City. Betapa tidak, Anda akan tercengang bila membuka kembali head-to-head di antara keduanya dalam 12 pertandingan tearkhir.

    Ya, seluruhnya dimenangkan oleh The Cityzens! Termasuk seluruh tiga pertemuan City dan Arsenal di lintas ajang musim ini. Yang lebih bikin geleng-geleng kepala lagi, di periode itu, City sukses menghabisi Meriam London dengan skor agregat nan fantastis: 33-5!

  • Fokus juara liga yang jadi bumerang

    Ketika Arsenal terempas dari dua piala domestik, posisi mereka masih 'hidup' di Liga Europa. Namun, dorongan-dorongan yang menyatakan bahwa skuad Arteta sebaiknya fokus penuh untuk memenangkan titel Liga Primer musim ini sedikit banyak akhirnya membuat mereka lalai dengan kans juara di Liga Europa.

    Itu bisa dilihat dari bagaimana Arteta menentukan starting XI dari laga ke laga, yang terkesan menyepelekan lawan dan enggan memasang tim terbaiknya. Kegagalan Arsenal di Liga Europa diperparah dengan mereka tersingkir di hadapan suporter sendiri dalam drama adu penalti kontra Sporting CP di babak 16 besar.

    Alih-alih merebut satu-satunya peluang juara di kancah Liga Primer, nyatanya dalih 'fokus ke liga' sekarang malah jadi bumerang buat Arsenal, dengan kendali juara berpindah tangan ke Man City usai tim pertama menelan tiga hasil imbang beruntun sebelum diluluhlantakkan tim terakhir.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Rob Holding Arsenal 2022-23Getty Images

    'Kapal' pertahanan yang karam

    Kabar cederanya sang bek andalan William Saliba benar-benar jadi pukulan telak bagi Arsenal. Namun, kabar bahwa bek Prancis itu belum bisa turun di laga pertaruhan kontra Man City bagai bencana besar bagi The Gunners.

    Terlepas dari gol hiburan yang dibuatnya di Etihad, terbukti Rob Holding tak akan pernah bisa menambal peran Saliba di jantung pertahanan Arsenal. Bersama Saliba, Arsenal mampu mengukir rekor 21 kemenangan, tiga imbang dan tiga kekalahan.

    Namun, ketika minus Saliba dengan Holding sebagai deputi, Arsenal telah kecolongan 13 gol hanya dalam enam pertandingan, dengan mendulang hanya dua kemenangan, tiga rentetan hasil seri dan terbaru diluluhlantakkan Man City 4-1.

  • Mikel Arteta Arsenal 2022-23Getty Images

    Jatah Arsenal cukup tiket Liga Champions

    Sekali lagi, ada disparitas yang mencolok bila membandingkan kedua tim ini. Kalau mau dibedah satu per satu, hanya akan semakin menampakkan perbedaan bak langit dan bumi. Mentalitas jelas, konsistensi sudah terbukti, kedalaman skuad apalagi, dan masih banyak lainnya.

    Kekalahan ini mungkin akan dikenang sebagai kerugian terbesar dalam sejarah Arsenal. Namun, di balik musibah, selalu ada hikmah. Dan hikmah yang bisa diambil oleh klub London Utara adalah fakta bahwa mereka kini resmi kembali tampil di Liga Champions musim depan untuk pertama kalinya sejak edisi 2016/17.

    Sementara, jatah juara liga masih -- dan mungkin untuk beberapa musim ke depan -- milik anak-anak Guardiola.

0