- Lyon terdegradasi ke Ligue 2
- Dikeluarkan dari Ligue 1 gara-gara utang
- Dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut
Getty ImagesRaksasa Prancis Lyon RESMI DEGRADASI Ke Ligue 2! Gara-Gara Masalah Finansial
APA YANG TERJADI?
Lyon, bersama sejumlah klub Ligue 1 lainnya, sempat dipanggil oleh DNCG, badan yang mengawasi keuangan klub sepakbola profesional Prancis, untuk menjelaskan kesehatan keuangan mereka. Hasilnya, OL dijatuhi sanksi degradasi ke Ligue 2, sementara AS Monaco, FC Nantes, dan Paris FC berhasil lolos dari hukuman.
AFPSITUASINYA
Tahun lalu, Lyon melaporkan terlilit utang sebesar €500 juta (sekitar Rp9,46 triliun). Namun, Eagle Football Group selaku konsorsium yang memiliki klub Prancis tersebut, sempat menarik beberapa tuas ekonomi untuk mencoba meyakinkan DNCG bahwa situasi keuangan mereka sudah jauh membaik — termasuk dengan menjual saham John Textor (presiden Eagle Football Group) di Crystal Palace dan di tim wanita Lyon. Namun, semua langkah itu tak memenuhi persyaratan DNCG. Setelah sempat mendapat sanksi degradasi sementara pada November lalu, keputusan itu kini resmi dikonfirmasi menyusul audit terbaru.
APA YANG DIKATAKAN OWNER LYON?
Sebelumnya, Textor sempat optimistis terkait pertemuannya dengan otoritas keuangan Prancis. Dia berkata: “Anda bisa lihat sendiri dari kontribusi para pemegang saham kami. Ada suntikan modal segar, bukan hanya untuk DNCG tetapi juga untuk proses lisensi UEFA. Belum lagi berita positif dari penjualan saham di Crystal Palace. Situasi likuiditas kami sudah meningkat secara signifikan."
PERNYATAAN LYON
Tim yang musim 2024/25 lalu finis di peringkat enam Ligue 1 itu telah merilis pernyataan yang mempertanyakan keputusan DNCG: "Olympique Lyonnais mengetahui keputusan yang tak dapat dipahami yang dijatuhkan oleh DNCG malam ini dan mengonfirmasi bahwa kami akan segera mengajukan banding."
"Selama beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja erat dengan DNCG dan memenuhi seluruh permintaan mereka, bahkan dengan suntikan modal yang jumlahnya melebihi angka yang diminta."
"Berkat kontribusi dari para pemegang saham dan penjualan Crystal Palace, likuiditas kami telah jauh membaik, dan kami mempunyai sumber daya yang lebih dari cukup untuk menghadapi musim 2025/26."
"Dengan tingkat likuiditas yang jelas, dan kesuksesan di lapangan yang membuat kami tampil di kompetisi Eropa dalam dua musim berturut-turut, kami sungguh tidak memahami bagaimana sebuah putusan administratif dapat mendegradasi klub Prancis sehebat ini."
"Melalui banding, kami akan membuktikan bahwa ketersediaan dana yang signifikan sangat layak untuk memastikan Olympique Lyonnais tetap berada di Ligue 1."
AFPAPA SELANJUTNYA UNTUK LYON?
Seperti dikatakan, Lyon masih punya kesempatan untuk mengajukan banding atas putusan DNCG ini. Namun, jika banding tersebut ditolak, klub yang pernah menjuarai Ligue 1 tujuh musim beruntun (2001-2008) ini harus rela memainkan musim 2025/2026 di kasta kedua Liga Prancis atau Ligue 2.

