Benedetti lahir di kota Bauru, wilayah tengah negara bagian Sao Paulo – sekitar empat jam perjalanan darat dari ibu kota negara bagian. Sejak usia lima tahun, ia sudah masuk sekolah sepakbola.
Keseriusannya mulai terlihat saat membela klub kecil Ferroviaria di kota Araraquara. Dari sanalah pemandu bakat Palmeiras melihat potensinya dan memboyongnya ke akademi mereka pada 2022, ketika ia baru berusia 15 tahun.
Bukan hanya tinggi badannya yang langsung mencuri perhatian. Benedetti juga sudah sangat matang secara teknik untuk anak seusianya. Lebih penting lagi, ia kidal alami – dan itu yang membuat Abel Ferreira, manajer tim senior Palmeiras, memperhatikannya.
Ferreira sebenarnya sudah lama mencari seorang bek tengah berkaki kiri, setelah stok pemain di pos tersebut menipis pada bulan Juli tahun lalu—Luan baru saja resmi dijual, Murilo tak bisa dimainkan karena cedera, dan Gustavo Gomez sedang menjalankan tugas internasional bersama tim nasional Paraguay—ia memutuskan untuk mengamati Benedetti lebih dekat.
Ferreira menyukai apa yang dilihatnya dari Benedetti dalam latihan dan bahkan memasukkan namanya ke daftar pemain untuk dua laga Serie A Brasil melawan Gremio dan Bahia.
Tak lama kemudian, Benedetti kembali diturunkan bersama tim U-20, yang ia bantu merebut gelar juara nasional pada September lalu. Namun sejak momen itu, rasanya hanya tinggal menunggu waktu sampai debut profesionalnya bersama Palmeiras senior benar-benar tiba.