Mohamed Salah Liverpool 2022-23Getty Images

Liverpool Masih Lemas. Mohamed Salah Tetap Emas! Pemenang & Pecundang Saat Sang Raja Mesir & Diogo Jota Benamkan Nottingham Forest

Liverpool memang belum semeyakinkan itu, tetapi mereka harus bersyukur punya pemain seistimewa Mohamed Salah.

Sang Raja Mesir, lagi-lagi menjadi pembeda di Anfield. Golnya di menit ke-70 cukup untuk menumpas perlawanan Nottingham Forest dan menjaga asa Liverpool ke zona Liga Champions tetap menyala. Gol tersebut juga menempatkan Salah setara dengan Robbie Fowler di urutan top skor sepanjang masa Si Merah.

Skor 3-2 mewakili dengan tepat situasi laga ini: bikin dag-dig-dug! Liverpool memimpin dua kali lewat Diogo Jota, yang keran golnya sudah kembali lancar, tetapi dua kali pula Forest membalas lewat gol defleksi, pertama dari eks-Liverpool Neco Williams lalu lewat Morgan Gibbs-White.

Namun, di tengah ketegangan atmosfer Anfield, Salah muncul sebagai pahlawan, mengonversi perekik Trent Alexander-Arnold di depan The Kop. Gol ke-183 dari karier yang luar biasa di Merseyside, dan cukup untuk memberi timnya poin tiga, yang didapat dengan penuh perjuangan.

GOAL mengulas pemenang & pecundang dari laga Liverpool vs Nottingham Forest...

  • PEMENANG: Mohamed Salah

    Dia. Harus dia.

    Kita sudah terbiasa melihat Salah mengukir sejarah di Liverpool. Tiap pekan malah. Dan kini ia sibuk 'merampasi' rekor dari sesama legenda Anfield, Robbie Fowler.

    Kontra Leeds, ia menjadi top skor sepanjang masa Liga Primer Inggris khusus kaki kiri, melewati rekor Fowler (106), dan kali ini ia menyamai torehan gol bekas No.9 The Reds itu, sebagai pencetak gol terbanyak keenam sepanjang sejarah panjang Liverpool.

    Fowler adalah striker luar biasa dan finisher mematikan, tetapi 183 golnya ia cetak dalam 369 laga - sementara Salah cuma butuh 298 laga, ditambah 69 assist pula, plus semua trofi besar yang bisa dimenangi Liverpool. Tak ada catatan yang lebih baik lagi untuk menggambarkan kebesarannya.

    Yang terpenting, bagi Salah dan Liverpool saat ini, gol kemenangannya ini mewujudkan tiga poin krusial dalam usaha finis empat besar. The Reds sejatinya biasa-biasa saja hampir sepanjang laga, tetapi mereka memiliki seorang pencetak gol luar biasa dalam diri Salah, yang selalu menjadi andalan mereka selama enam tahun terakhir, yang nampaknya belum akan mengangkat kakinya dari pedal gas.

  • Iklan
  • PECUNDANG: Pertahanan Liverpool

    Saat turun minum, tak akan ada yang bisa menduga laga ini berubah menjadi thirller lima gol.

    "Dominasi mandu" mungkin merupakan frasa terbaik untuk menggambarkan 45 menit pertama: Liverpool menguasai lebih dari 80 persen bola, tetapi cuma bisa mengancam Forest lewat bola mati, sementara tim tamu dengan senang hati menumpul pemain di belakang, siap memanfaatkan situasi serangan balik yang tercipta.

    Namun segalanya berubah habis interval. Jota memecah kebuntuan - yang tentunya dari situasi bola mati - tetapi gol tersebut tak membantu Liverpool memperkokoh dominasi. Mereka malah kehilangan ketenangan dan kocar-kacir. Bek tengah mereka, Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk, dibikin grogi oleh kekuatan fisik Taiwo Awoniyi, dan Forest pun berhasil menciptakan kekacauan di kotak penalti lewat lemparan ke dalam jarak jauh Orel Mangala.

    Forest cukup beruntung di gol-gol mereka, setelah defleksi dari Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold menaklukkan Alisson Becker, tetapi Jurgen Klopp harus khawatir melihat bagaimana Forest, yang sedang kesulitan dan cuma bisa mencetak lima gol tandang sepanjang musim sebelum laga ini, bisa menggoyahkan anak asuhnya di kandang sendiri.

    Sama sekali bukan penampilan defensif yang apik.

  • PEMENANG: Diogo Jota

    Setelah puasa gol SATU TAHUN untuk Liverpool, kini Diogo Jota mencetak empat dalam lima hari, setelah brace-nya di Leeds dan di sini.

    Gol-golnya pun bermacam-macam. Gol khas poacher di gol pembuka, menanduk bola dari jarak dekat setelah Fabinho menyundul bola ke arah gawang, dan lesakkan indah di gol kedua, mengontrol perekik Robertson sebelum melepaskan sepakan voli rendah melewati Keylor Navas.

    Luara bisa bagaimana satu gol saja cukup untuk mengembalikan kepercayaan diri seorang pemain. Jota terlihat 'tersesat' selama setengah jam di Elland Road, tetapi daya juangnya membuahkan hasil, dan standing ovation yang ia dapat saat ditarik keluar membuktikan itu.

    No.20-nya Liverpool sudah kembali.

  • Eddie Howe Newcastle 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Newcastle & Tottenham Hotspur

    Maka, kini semua mata akan tertuju pada St. James' Park.

    Hasil ini sama sekali tak membuat Liverpool jadi unggulan lolos Liga Champions. Tidak. Tapi setidaknya mereka berhasil menjaga jarak dengan klub-klub di atas mereka. Kemenangan beruntun, yang seperti barang mewah bagi The Reds musim ini, artinya Liverpool duduk ketujuh di klasemen Liga Primer Inggris, hanya tertinggal enam poin di bawah Newcastle di tempat keempat.

    Maka, The Magpies akan menyambut laga versus Tottenham, yang di posisi kelima, dengan berada di bawah sedikit tekanan. Mereka tahu Liverpool punya sejarah mengakhiri musim liga dengan mantap, sehingga hasil minor apa pun bisa menjadi ancaman besar, dengan hanya tujuh laga tersisa setelah akhir pekan ini.

    Untuk Liverpool, empat dari sisa laga itu akan dimainkan di Anfield. Mungkin bisa menjadi faktor signifikan dalam perburuan empat besar?

  • Neco Williams Nottingham Forest 2022-23Getty Images

    PEMENANG: Neco WIlliams

    Liverpool akan senang bisa lolos dari jerat sepasang mantan jebolan Anfield setelah laga hari ini, itu pasti.

    Taiwo Awoniyi memang tak sekalipun tampil kompetitif untuk The Reds, tetapi ia menjadi ujung tombak Forest dengan baik di laga ini. Ia begitu kuat dan perkasa, sampai-sampai merepotkan Konate dan Van Dijk sekaligus. hold-up play-nya memungkinkan Morga Gibbs-White untuk bersinar di babak kedua.

    Sementara itu, Neco Williams bermain 33 kali untuk Liverpool sebelum dilego ke Forest musim panas kemarin, dan di laga ini ia memberikan penampilan yang berani dan penuh energi seperti biasanya, yang semakin manis setelah mencetak gol pertama untuk klub barunya

    Pemain asal Wales ini memang dibantu Dewi Fortuna, tetapi gol tersebut tetap merupakan ganjaran untuknya yang tanpa lelah menyerang dan berusaha. Williams juga seringkali bertahan cukup baik, mengimbangi atau bahkan meredam Cody Gakpo, Andrew Robertson, serta Luis Diaz dan Darwin Nunez di menit akhir.

    Ia tak langsung cabut setelah peluit panjang untuk memberikan tepuk tangan kepada bekas suporternya, yang dengan hangat membalas tepuk tangan tersebut. Sebuah ujian yang bagus untuk pria 22 tahun tersebut, dan ia menyelesaikannya dengan amat baik.

  • Steve Cooper Nottingham Forest 2022-23Getty Images

    PECUNDANG: Performa tandang Forest

    Steve Cooper mungkin bisa berbangga dengan performa anak asuhnya, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa Forest secara umum bukan tim Liga Primer Inggris yang bagus, apalagi ketika bertamu.

    Dalam 16 laga tandang liga musim ini, Cooper cuma bisa menang sekali, total enam poin. Tak cukup bagus untuk level mana pun, dan sebuah penjelasan nyata mengapa mereka berada di zona degradasi dengan menyisakan enam laga.

    Performa mereka di City Ground yang memberi harapan bisa survive, dan sekarang mereka bakal membutuhkan hasil positif pada Kamis (27/4) dini hari WIB, karena harus menyambut Brighton di kandang. Setelah itu Forest akan ke Brentford Sabtu depan, di mana Cooper - dan pendukungnya - bakal berharap para pemain bisa memberikan semangat juang yang setidaknya selevel dengan yang mereka berikan di babak kedua.