FBL-EUR-C1-GALATASARAY-LIVERPOOLAFP

Krisis Di Anfield: Alisson Absen Lawan Chelsea, Liverpool Dihantam Badai Cedera & Kritik Performa

Awal musim yang cemerlang bagi Liverpool seolah sirna dalam sekejap. Setelah menelan kekalahan kedua secara beruntun, kali ini tumbang 1-0 di tangan Galatasaray dalam ajang Liga Champions, sang juara bertahan Liga Primer kini terjerumus ke dalam sebuah krisis mini yang mengkhawatirkan.

Kabar buruk tidak berhenti pada hasil pertandingan. Pukulan terbesar bagi The Reds datang dari ruang medis. Penjaga gawang andalan mereka, Alisson Becker, telah dipastikan absen untuk laga besar melawan Chelsea pada akhir pekan setelah menderita cedera hamstring.

Untuk melengkapi penderitaan mereka, striker Hugo Ekitike juga terpaksa ditarik keluar lapangan karena cedera. Hal ini membuat partisipasinya dalam lawatan ke Stamford Bridge sangat diragukan dan semakin menipiskan opsi di lini depan yang dipimpin oleh Arne Slot.

Dua kekalahan beruntun, badai cedera yang mulai datang, performa pemain kunci yang menurun, serta manajer yang frustrasi, semuanya menciptakan sebuah badai sempurna di Anfield. Masalah bagi sang pemuncak klasemen Liga Primer kini benar-benar mulai menumpuk.

  • Galatasaray-vs-Liverpool-UEFA-Champions-League-2025-26-MD2AFP

    Pukulan Ganda di Istanbul: Alisson & Ekitike Tumbang

    Malam tandang Liverpool di markas Galatasaray, Turki, berakhir menjadi sebuah mimpi buruk. Tidak hanya harus pulang dengan tangan hampa setelah menelan kekalahan 1-0, mereka juga kehilangan dua pemain kunci akibat cedera, menambah panjang daftar masalah yang harus dihadapi oleh manajer Arne Slot.

    Pukulan terbesar dan yang paling mengkhawatirkan adalah cederanya kiper nomor satu Alisson Becker. Ia ditarik keluar lapangan sambil terpincang-pincang setelah merasakan sesuatu pada hamstringnya saat melakukan sprint. Slot mengonfirmasi bahwa kiper asal Brasil itu "100 persen" akan absen dalam laga besar melawan Chelsea.

    Penderitaan Liverpool tidak berhenti di situ. Striker andalan mereka, Hugo Ekitike, yang baru saja kembali dari masa skorsing, juga terpaksa ditarik keluar karena mengalami cedera. Statusnya untuk pertandingan akhir pekan masih diragukan, sebuah kehilangan besar mengingat Alexander Isak juga belum berada dalam kondisi 100 persen.

    Kehilangan dua pemain sepenting Alisson dan Ekitike dalam satu pertandingan adalah sebuah bencana bagi tim mana pun. Pepatah "kemampuan terbaik adalah ketersediaan" kini menjadi kenyataan pahit bagi Liverpool, yang mulai kekurangan pemain-pemain vital mereka di saat-saat krusial.

  • Iklan
  • FBL-EUR-C1-GALATASARAY-LIVERPOOLAFP

    Frustrasi Arne Slot: Penalti Kontroversial & Buang-buang Waktu

    Selain hasil akhir yang mengecewakan dan badai cedera, manajer Liverpool Arne Slot juga dibuat frustrasi oleh beberapa keputusan wasit dan taktik yang diterapkan oleh tim lawan. Seusai laga, ia secara terbuka mengkritik penalti yang menjadi satu-satunya gol penentu dalam pertandingan tersebut.

    Gol kemenangan Galatasaray dicetak oleh Victor Osimhen dari titik putih setelah Dominik Szoboszlai dianggap melakukan pelanggaran terhadap Baris Alper Yilmaz. Slot dengan sinis menyebutnya sebagai "penalti 20 persen yang mereka buat menjadi 100 persen," menyindir cara pemain lawan yang dinilainya terlalu mudah jatuh untuk mendapatkan keuntungan.

    Slot juga mengeluhkan taktik buang-buang waktu yang menurutnya dilakukan secara masif oleh para pemain Galatasaray, terutama di babak kedua. "Striker mereka tergeletak, ada pergantian pemain, cedera. Waktu bermain sangat sedikit," keluhnya. Ia merasa wasit tidak memberikan tambahan waktu yang cukup untuk mengompensasi hal tersebut.

    Serangkaian keluhan dari Slot ini menunjukkan tingkat frustrasi yang sangat tinggi di kubu Liverpool. Mereka merasa tidak hanya dikalahkan di atas lapangan, tetapi juga merasa "diakali" oleh lawan dan dirugikan oleh beberapa keputusan dari ofisial pertandingan.

  • Galatasaray-vs-Liverpool-UEFA-Champions-League-2025-26-MD2AFP

    Lini Pertahanan Keropos: Kerentanan di Sektor Belakang

    Dua kekalahan beruntun yang dialami oleh Liverpool telah secara jelas mengekspos adanya kerentanan yang serius di lini pertahanan. Soliditas dan ketenangan yang menjadi ciri khas mereka saat menjuarai liga musim lalu kini seolah menghilang tanpa jejak.

    Bek tengah, Ibrahima Konate, kembali menjadi sorotan utama setelah menampilkan performa yang kurang meyakinkan di Turki. Ia beberapa kali melakukan kesalahan fatal, termasuk sebuah operan kepada Ryan Gravenberch yang nyaris membuat Liverpool kebobolan gol kedua.

    Masalah juga terlihat jelas di posisi bek kanan. Dominik Szoboszlai, yang terpaksa dipasang di posisi tersebut, tampak kesulitan menghadapi kecepatan pemain sayap Galatasaray Baris Alper Yilmaz, hingga berujung pada hadiah penalti. Sementara itu, Jeremie Frimpong yang juga dikritik di laga sebelumnya, justru dimainkan sebagai pemain sayap.

    Keroposnya lini belakang ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai strategi pertahanan Slot. Apakah ini saatnya bagi sang manajer untuk memberikan kesempatan kepada bek muda seperti Conor Bradley, atau ia akan terus melanjutkan eksperimennya dengan menempatkan pemain di luar posisi asli mereka?

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Galatasaray-v-Liverpool-UCLAFP

    Lini Depan Tumpul: Salah Melempem, Wirtz Masih Nihil

    Masalah yang dihadapi Liverpool ternyata tidak hanya berada di lini belakang. Lini serang mereka, yang biasanya menjadi mesin gol yang menakutkan, kini juga menunjukkan tanda-tanda penurunan performa yang sangat mengkhawatirkan dalam beberapa laga terakhir.

    Performa sang mega bintang, Mohamed Salah, menjadi tanda tanya besar. Bintang asal Mesir itu terlihat jauh dari standar level dunianya yang biasa kita saksikan. Fakta bahwa ia sempat dicadangkan dalam laga sepenting Liga Champions ini menimbulkan berbagai spekulasi, apakah ia memang sedang diistirahatkan atau performanya memang sedang menurun.

    Namun, sorotan paling tajam tentu saja mengarah pada rekrutan termahal dalam sejarah klub, Florian Wirtz. Gelandang serang asal Jerman ini masih belum mencatatkan satu pun gol atau assist di Liga Primer maupun Liga Champions, membuat harga transfernya yang mencapai Rp2,6 triliun semakin sulit untuk dibenarkan.

    Tumpulnya Salah dan mandulnya Wirtz, ditambah dengan potensi absennya Ekitike akibat cedera, membuat lini depan Liverpool kini berada dalam kondisi yang sangat rentan. Ini adalah sebuah alarm bahaya menjelang laga tandang berat ke markas Chelsea.

  • Galatasaray A.S. v Liverpool FC - UEFA Champions League 2025/26 League Phase MD2Getty Images Sport

    Gambaran Besar: Keberuntungan Habis & Ujian Sesungguhnya

    Awal musim Liverpool sempat diwarnai oleh beberapa kemenangan tipis yang diraih secara dramatis di menit-menit akhir. Banyak pengamat yang menilai bahwa keberuntungan sedang berpihak pada The Reds. Namun, dua kekalahan beruntun terakhir menunjukkan bahwa keberuntungan itu tampaknya telah habis.

    Legenda klub, Jamie Carragher, bahkan berpendapat bahwa rentetan hasil buruk ini "sudah terlihat akan datang." Menurutnya, performa Liverpool sejak awal musim memang tidak pernah benar-benar meyakinkan, bahkan saat mereka sedang dalam rentetan kemenangan.

    Apakah Liverpool sedang mengalami fenomena "regresi ke rata-rata"? Sebuah kondisi di mana sebuah tim yang sebelumnya tampil di atas ekspektasi (seringkali karena faktor keberuntungan) akhirnya kembali ke level performa mereka yang sebenarnya.

    Satu-satunya hal positif yang tersisa bagi Liverpool adalah posisi mereka yang secara luar biasa masih berada di puncak klasemen sementara Liga Primer. Namun, dengan badai cedera yang mulai datang, penurunan performa pemain kunci, dan laga super berat melawan Chelsea di depan mata, ujian sesungguhnya bagi mentalitas juara Liverpool di bawah asuhan Slot baru saja dimulai.

0