Ozil Aubameyang Messi

Lionel Messi, Pierre-Emerick Aubameyang & Para Bintang Yang DISANKSI Klub Sendiri

Paris Saint-Germain menggoncangkan kancah sepakbola dunia kemarin Selasa (2/5) ketika mereka mengumumkan bahwa kampiun Piala Dunia Lionel Messi akan diskors selama dua pekan tanpa digaji. Tak lama kemudian terungkap bahwa Messi melewatkan jadwal latihan demi terbang ke Arab Saudi, melaksanakan kewajiban sponsor sebagai duta pariwisata.

PSG, bertekad menunjukkan ketegasan mereka kepada dunia, sedikit membahayakan asa juara Ligue 1 mereka dan menghukum salah satu pemain terbaik mereka selama dua pekan yang krusial.

Tapi Messi bukan satu-satunya pemain tenar yang pernah diasingkan oleh klubnya sendiri atau oleh tim nasional. Ya, banyak sekali sejarah para bintang yang harus menepi lantaran alasan indisipliner.

GOAL mengenang siapa saja bintang-bintang terbesar yang pernah disanksi oleh timnya sendiri...

  • Lionel Messi PSGGetty Images

    Lionel Messi

    Messi terbang ke Arab Saudi selama beberapa hari di awal pekan ini tanpa seizin PSG, memenuhi kewajiban menjadi duta pariwisata negara tersebut.

    La Pulga dilaporkan sudah mengabarkan soal perjalanan itu sebelumnya, dan manajer Christophe Galtier sepakat untuk memberinya izin JIKA Les Parisiens imbang atau menang melawan Lorient pada Sabtu (29/4). Namun, mereka dipermalukan dengan skor 3-1, kekalahan ketiga dalam empat laga kandang. Terlepas dari itu, Messi tetap nekat berangkat ke Riyadh.

    Pihak klub lantas menghukumnya, melarangnya memasuki fasilitas milik klub, mencegahnya ikut latihan dan bermain untuk tim. Insiden ini juga mengakhiri negosiasi perpanjangan kontrak yang memang sudah berlarut-larut — Lionel Messi tak akan membela panji-panji PSG lagi musim depan.

  • Iklan
  • Mesut Ozil Fenerbahce 2021/22AA

    Mesut Ozil

    Sempat menjadi gelandang serang terbaik dunia, karier Ozil menukik tajam di penghujung masa baktinya bersama Arsenal. Bekas bintang timnas Jerman itu meninggalkan London utara dengan tidak baik-baik, pihak klub bahkan menolak mendaftarkannya untuk musim 2020/21.

    Januari musim itu, ia memilih untuk hengkang ke Fenerbahce, namun serangkaian cedera dan performa buruklah yang mengisi hari-harinya di Turki, dan Ozil akhirnya diskors di delapan laga liga terakhir musim itu setelah berseteru dengan manajernya, ismail Kartal.

    Ozil sendiri menegaskan ia tak ada masalah dengan klub, meski menyoroti fakta bahwa ia belum digaji selama enam bulan pertama kontraknya. Ia cabut di akhir 2020/21, dan pensiun Maret kemarin di usia 34 tahun.

  • Pierre-Emerick Aubameyang Arsenal 2021-22Getty Images

    Pierre-Emerick Aubameyang

    Aubameyang memang dikenal troublemaker di beberapa periode kariernya. Pada Januari 2018, Borussia Dortmund menskors dan mendendanya karena gagal melapor untuk mengikut pertemuan tim pasca-latihan. Keputusannya untuk tak hadir, yang diduga berkaitan dengan keinginannya untuk hijrah ke Arsenal sebelum ditutupnya bursa transfer, pun mengakhiri kariernya di Jerman.

    Empat tahun kemudian, kepergiannya dari The Gunners diiringi insiden yang amat sangat serupa. Aubameyang mengunjungi ibunda di Prancis pada Desember 2021, dan terlambat datang latihan sampai sehari. Arsenal dan Mikel Arteta pun mencopot jabatan kaptennya dan mencoretnya dari skuad di laga selanjutnya kontra Southampton.

    Arteta menjelaskan bahwa ia mencoret Aubameyang dari skuad lantaran "tindakan indisipliner." Buntutnya, ia dipaksa berlatih sendirian dan dilarang melakoni pertandingan bersama tim utama. Ia lalu hengkang ke Barcelona enam pekan setelahnya.

  • Mario Balotelli InterGetty

    Mario Balotelli

    Karier Balotelli adalah sumber hiburan bagi semua, meski alasannya tak selalu positif. Striker Italia yang sangat berbakat ini memiliki berbagai momen-momen gemilang di lapangan, tapi sepertinya akan lebih jamak dikenang karena ulahnya yang mbalelo di luar lapangan.

    Semua diawali pada 2009, ketika Balotelli bentrok dengan Jose Mourinho saat masih di Inter Milan. Sang pelatih mengkritik Balotelli di depan umum karena kemalasannya di latihan, dan mencoretnya selama bulan Januari.

    Dan situasi juga tak jauh berbeda ketika ia pindah ke Manchester City. Mulai dari mengunjungi penjara wanita sampai menyalakan kembang apik di kamar mandinya, Balotelli menjelma menjadi sensasi media selama di Inggris. Namun ia baru mendapat sanksi pada awal 2012, ketika ia diskors empat laga karena menginjak kepala Scott Parker saat pertandingan Liga Primer Inggris melawan Tottenham.

    Setahun kemudian, ia kembali berulah di AC Milan, dihukum karena menggunakan bahasa yang "intimidatif dan menghina" kepada wasit setelah timnya dibekuk Napoli. Ia menggenapinya pada akhir 2014 ketika di Liverpool, dihukum oleh FA karena mengunggah gambar anti-Semit di Instagramnya.

  • Roy Keane IrelandGetty Images

    Roy Keane

    Keane cukup sering berulah selama di Manchester United, dan memiliki reputasi pemain 'keras' dengan tekel dan permainan agresifnya sebagai gelandang kelas wahid.

    Ia menggemparkan sepakbola Inggris pada 2001 ketika melayangkan tekel tinggi ke lutut pemain Manchester City Alfie Haaland, tekel yang nampaknya merupakan respon terhadap Haaland yang menuduh Keane pura-pura cedera empat tahun sebelumnya. Haaland tak pernah lagi bermain penuh sejak saat itu, dan Keane diskors selama total delapan laga atas tekel yang mengakhiri karier ayah Erling Haaland itu.

    Namun kebangoran terbesarnya bukan ia lakukan di level klub, melainkan ketika membersamai skuad Republik Irlandia saat kampanye Piala Dunia 2002. Insiden itu diselimuti dengan ketidakjelasan, tetapi Keane dilaporkan mengungkapkan rasa kecewanya terhadap kualitas fasilitas latihan negaranya di Saipan sebelum turnamen berlangsung, mengeluhkan soal peralatan yang datang terlambat dan mencerca lapangannya seperti lahan parkir mobil.

    Situasi makin runyam keesokan harinya. Keane, pada hari kedua latihan, mengumumkan akan meninggalkan skuad Irlandia. Manajer Mick McCarthy membujuknya untuk bertahan, tapi hal itu malah menaikkan tensi.

    Puncaknya terjadi menjelang turnamen, dengan Keane meluapkan amarahnya selama 10 menit terhadap sang manajer, dan menutup pidato berapi-apinya itu dengan berkata pada McCarthy untuk "masukkan saja Piala Dunia ke pantatmu!"

    Ia dihukum selama hampir dua tahun, tetapi kembali pada 2004, tampil sembilan kali sebelum mengakhiri karier internasionalnya.

  • Carlos Tevez Roberto Mancini Manchester CityGetty

    Carlos Tevez

    Tevez pernah menolak masuk sebagai pengganti saat Manchester City menghadapi Bayern Munich di Liga Champions pada September 2011. Penyerang Argentina tersebut, yang merupakan pemain bergaji tertinggi The Citizens saat itu, dilaporkan beradu mulut dengan manajer Roberto Mancini, dan langsung dijatuhi hukuman tak boleh bertanding untuk klub selama dua pekan. Man City juga mendendanya sampai £500.000, yang waktu itu merupakan denda terbesar dalam sejarah Liga Primer Inggris.

    Tevez sendiri menegaskan bahwa situasi tersebut hanyalah kesalahpahaman, tetapi insiden itu terjadi tak begitu lama setelah ia memaksa ingin balik ke tanah airnya Argentina. Ia kembali ke tim utama pada Maret, dan menerima denda tersebut.

  • 2017-07-29 Dembele dortmundGetty Images

    Ousmane Dembele

    Dembele masih berstatus bintang 20 tahun menjanjikan ketika diskors satu pekan oleh Borussia Dortmund pada 2017. Winger asal Prancis itu bolos latihan menjelang laga DFB-Pokal, yang nampaknya merupakan caranya untuk memaksakan transfer ke klub impiannya, Barcelona.

    Tak lama sebelum insiden tersebut, Dortmund menolak tawaran €130 juta untuk Dembele dari Blaugrana, yang sedang mencari penerus Neymar yang baru saja hengkang.

    Impian Dembele memang akhirnya terkabul, dengan Barca harus membayar €145 juta untuk mendapatkan jasanya. Tetapi winger Prancis tersebut bisa dipastikan telah memutus berbagai hubungan baik seiring kepergiannya dari BVB.

  • Patrice Evra MarseilleGetty Images

    Patrice Evra

    Evra jadi buah bibir setelah menendang seorang fan dari klubnya sendiri sebelum sebuah pertandingan Liga Europa pada November 2017. Menurut L'Equipe, seorang suporter mengejek Evra sebelum laga Marseille versus Vitoria de Guimares, mendesak agar bek kiri Prancis itu "berhenti main sepakbola".

    Pihak Les Olympiens langsung mengskors Evra selama satu laga, sebelum otoroitas sepakbola Prancis turun tangan, dan menambah hukuman Evra menjadi tujuh bulan.

  • James Maddison Leicester City 2021-22Getty Images

    James Maddison

    Maddison bukan satu-satunya pemain yang dihukum Leicester City karena melanggar aturan Covid-19 pada 2021. Tetapi ia bisa dibilang pemain paling tenar yang diskors, dan mendapatkan konsekuensi paling berat atas hukuman tersebut.

    Gelandang The Foxes itu di ambang memasuki skuad Inggris asuhan Gareth Southgate untuk Piala Eropa 2020 yang tertunda ketika melanggar peraturan Liga Primer Inggris dan menghadiri sebuah pesta bersama rekan-rekan satu timnya, Hamza Choudhury dan Ayoze Perez. Ketiganya dihukum satu laga, tetapi hukuman itu membuat Maddison melewatkan kesempatan berharga mengesankan Southgate menjelang Euro.

    Dan meski Brendan Rodgers menolak mengakui bahwa hukuman tersebut tak akan berdampak apa-apa pada pemilihan skuad Inggris, Maddison akhirnya memang tak terpilih.

  • Thierry Henry Nicolas Anelka FranceGetty Images

    Nicolas Anelka

    Anelka juga cukup sering membikin kontroversi selama 20 tahun karier bermainnya. Awalnya buruk: dihukum Real Madrid di usia 19 tahun karena bolos latihan selama tiga hari.

    Namun insiden terparahnya terjadi pada Piala Dunia 2010. Anelka, yang saat itu berstatus pemain Chelsea, memimpin pemberontakan terhadap manajer Prancis Raymond Domenech dan diberi hukuman larangan tanding 18 laga oleh timnas. Ia cekcok dengan Domenech di ruang ganti, diduga mengumpat kepada sang pelatih "persetan kau dasar anak p*lacur" saat interval sebuah pertandingan melawan Meksiko.

    Ia lalu memprovokasi skuad Les Bleus untuk mogok main, dan berkoordinasi dengan beberapa pemain senior lainnya untuk melakukan salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepakbola Prancis. Les Bleus akhirnya gagal lolos fase grup, dan Anelka tak pernah lagi bermain untuk negaranya.

  • Joey Barton Rangers 2016

    Joey Barton

    Barton memang bukan seorang pemain teladan sepanjang kariernya. Selama menjadi pemain profesional, ia pernah didakwa melakukan tindakan kriminal penyerangan, hukuman 18 bulan karena melakukan judi bola, serta berbagai hukuman dari FA karena melakukan kekerasan.

    Namun, uniknya, satu-satunya insiden ia dihukum oleh klubnya sendiri adalah pada 2016, ketika gelandang yang waktu itu berusia 34 tahun mengucapkan kata-kata "tak pantas" kepada rekan satu timnya, Andy Halliday, saat ia dipinjamkan ke Rangers.

    The Gers menghukumnya selama tiga pekan, dan ia gagal beradaptasi di sana, hanya tampil lima kali di Skotlandia sebelum kembali ke klub induknya, Burnley, di mana ia menghabiskan semusim tambahan sebelum pensiun.

  • Roberto Di Matteo Kevin-Prince Boateng FC Schalke 04 280215Getty

    Kevin-Prince Boateng

    Ada beberapa insiden yang menodai karier Boateng yang sebenarnya menjanjikan.

    Ia dirumahkan oleh Ghana ketika Piala Dunia 2014 berlangsung atas alasan indisipliner setelah melontarkan "hinaan verbal vulgar" terhadap manajer James Appiah. Boateng menerima hukuman itu, tetapi lalu menegaskan bahwa ia "cuma bercanda."

    Kurang dari setahun kemudian ia kembali menjadi pembicaraan media, ketika mengalami musim yang buruk di Schalke. Boateng jarang dipilih oleh manajer Roberto Di Matteo tetapi mendadak diberi kesempatan sebagai starter setelah sebelumnya mencetak gol kemenangan menit akhir kontra Stuttgart.

    Ia membayar kepercayaan itu dengan memberikan penampilan yang sangat buruk dalam kekalahan 2-0 kontra Koln. Schalke menskorsnya di dua laga terakhir musim itu, dan memutus kontraknya tak lama kemudian.

  • Dani OsvaldoGetty

    Dani Osvaldo

    Ingat orang ini? Sepertinya sedikit yang inat. Osvaldo adalah pemain yang diberi kepercayaan untuk menyelamatkan musim Southampton, saat mereka secara mengejutkan berpeluang lolos ke zona Eropa di bawah Mauricio Pochettino pada 2013. Osvaldo, yang merupakan pembelian termahal The Saints saat itu, menikmati start yang solid di Southampton, tetapi semua itu hancur berantakan sebelum Januari tiba.

    Ia terlibat perkelahian di pinggir lapangan saat Southampton menghadapi Newcastle di bulan Desember dan dihukum tiga laga oleh FA atas sikapnya. Kurang dari sebulan kemudian, ia diskors selama dua pekan oleh pihak klub setelah berkelahi dengan bek sentral Jose Fonte. Ia lalu dipinjamkan, dan dilepas pada Juli 2015.