Saat mengenang musim debut Lionel Messi di Inter Miami nanti, sepertinya kita bakal mengenang pekan ini sebagai pekan hidup-matinya La Pulga dan kawan-kawan. The Herons sebenarnya sudah layak mengklaim musim 2023 sebagai musim yang sukses, setelah menjuarai Piala Liga Agustus kemarin dan, tentunya, mendatangkan seorang Messi. Tapi, mampukah Miami melampauinya dan semakin abadi dalam sejarah sepakbola Amerika Serikat? Kita akan tahu jawabannya dalam empat hari ke depan.
Inter Miami menghadapi sebuah periode masif dalam sejarah mereka yang masih seumur jagung, dimulai dengan final Piala Terbuka AS melawan Houston Dynamo besok Kamis (28/9). Memang sukar dibanding-bandingkan, mengingat format Piala Liga yang seperti itu, tapi sejauh ini hanya ada 14 tim dalam sejarah MLS yang bisa meraih double, dan rasanya tidak akan ada double yang akan se-absurd double (potensial)-nya Inter Miami, yang secara tiba-tiba, dari ketiadaan, dari kubangan dasar klasemen, mencapai dua final turnamen besar dengan dipimpin pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah.
Namun, Piala Terbuka AS baru permulaannya. Setelah menghadapi Dynamo, Inter Miami tak akan punya waktu untuk berpesta pora (atau, tergantung hasilnya, bergundah gulana), karena perjuangan mereka untuk menciptakan keajaiban dengan mencapai play-off MLS 2023 akan dilanjutkan besok Minggu (1/10), dalam laga hidup-mati versus New York City FC.
Posisi mereka di klasemen sebenarnya sudah membuat nasib mereka terlihat muram, tapi yang memperparah situasi adalah bahwa mereka terancam harus menghadapi pekan hidup-mati ini tanpa sosok Lionel Messi. Cedera membuat ketersediaan megabintang Argentina itu diragukan, dan musim Miami pun berada di ambang kehancuran.
Maka, akankah Inter Miami mampu melahirkan satu-dua mirakel lagi, atau mungkinkah jatah mukjizat di Florida sudah habis? Kita akan segera mengathuinya pekan ini...


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)


