AFP
Getty Images SportUEFA siapkan tender hak siar untuk raksasa streaming
Menurut laporan The Independent, UC3—perusahaan joint venture antara UEFA dan European Football Clubs (EFC, nama baru European Club Association)—sedang bersiap melauncurkan tender hak siar pertamanya pada 13 Oktober untuk periode 2027–2033. Dalam tender tersebut, terdapat opsi “global first-pick” yang memungkinkan satu penyiar memperoleh hak eksklusif global untuk satu laga Liga Champions per ronde. Langkah ini dapat mengubah cara penggemar menyaksikan kompetisi ini.
Tender ini akan dikelola oleh agensi asal Amerika Serikat, Relevent, yang pada 2024 menggantikan mitra lama UEFA, TEAM Marketing. The Independent melaporkan bahwa Relevent tengah menargetkan platform streaming besar seperti Netflix, Amazon, dan Apple TV. Sementara itu, The Times menyebut Netflix sudah diajak berdiskusi mengenai ketertarikannya.
Menurut The Athletic, tender ini juga membuka peluang bagi pemegang hak siar yang sudah ada untuk berpartisipasi dalam proses penawaran demi memperluas jangkauan siaran atau memperpanjang masa kontraknya—melampaui batas tiga tahun yang selama ini menjadi standar di Eropa.
Getty ImagesKabar buruk bagi pemirsa: potensi biaya naik!
Kehadiran opsi “global first-pick” bagi para calon pemegang hak siar bisa menambah kerumitan bagi penonton yang ingin menonton semua laga Liga Champions. Fragmentasi hak siar berpotensi memaksa penggemar berlangganan lebih dari satu platform.
Sebagai contoh, di Inggris saat ini hak siar Liga Champions dipegang oleh TNT Sports dan Amazon Prime Video. Jika Netflix atau platform baru ikut bergabung, penonton mungkin perlu menambah satu langganan lagi untuk menonton laga tertentu. Di Indonesia, penonton bisa menyaksikan sebagian laga UCL secara gratis di SCTV, namun dapat berlangganan Vidio atau beIN Sports untuk menikmati kompetisi secara utuh.
Meski detail pastinya belum jelas, laporan The Independent menyebut bahwa paket hak siar global ini kemungkinan tidak akan mencakup pasar Amerika Serikat hingga 2030, karena CBS masih memegang hak eksklusif hingga saat itu. Namun setelah 2030, penggemar sepakbola di AS bisa menghadapi situasi serupa.
Getty Images SportKemitraan streaming kunci UEFA menarik audiens baru
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menyoroti pentingnya siklus hak siar baru ini dalam pidatonya di hadapan anggota EFC pekan ini. Meski tidak menyebut langsung konsep “global first pick”, ia menekankan bahwa UEFA berkomitmen pada inovasi dan perluasan jangkauan digital.
“Melalui kemitraan ini, sepakbola akan terus berkembang,” ujar Ceferin. “Dengan Relevent di sisi kami, kami memiliki tim terkuat untuk mewujudkannya. Kami ingin menghadirkan sepakbola yang paling menarik, inovatif, dan mudah diakses."
“Untuk memperluas sumber pendapatan utama kami. Untuk menginspirasi penggemar baru agar mengikuti kompetisi kami, untuk mendorong keterlibatan dengan audiens baru, terutama di tengah lanskap hak siar media dan streaming yang terus berkembang."
"Dan untuk memanfaatkan platform digital sebaik-baiknya, kami akan membawa sepakbola lebih dekat dari sebelumnya kepada semua orang. Inilah cara kami memperkuat klub-klub kami dan menjaga sepakbola Eropa tetap di puncak.”
Getty Images SportEvolusi terbaru dalam kancah media olahraga
Rencana kerja sama streaming Liga Champions ini menjadi bagian dari evolusi cepat dalam dunia siaran olahraga. Netflix sendiri mulai aktif di ranah olahraga langsung, dengan menayangkan laga NFL saat Natal serta duel Mike Tyson vs Jake Paul yang menarik jutaan penonton. Netflix juga sudah mengamankan hak eksklusif untuk Piala Dunia Wanita 2027 dan 2031.
UEFA bukan pemain baru dalam kolaborasi streaming. Saat ini, Amazon sudah menayangkan satu laga Liga Champions per ronde di Inggris, Jerman, dan Italia—sebuah model yang tampaknya akan diperluas ke level global mulai 2027.
Iklan