Lauren James, Linda Caicedo & Starting XI Terbaik Fase Grup Piala Dunia Wanita 2023 Versi GOAL

Saat Anda meliaht skuad Nigeria, Anda langsung tertarik dengan lini serang mereka. Asisat Oshoala, Ifeoma Onumonu, Uchenna Kanu dan Rasheedat Ajibade adalah beberapa pemain andalan Randy Waldrum, tetapi salah satu bintang mereka di fase grup ada di ujung yang lain, di kiper Chiamaka Nnadozie.

Empat tahun sejak menjadi penjaga gawang termuda yang mencatatkan clean sheet di Piala Dunia Wanita, kiper berusia 22 tahun ini memiliki pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi selama bertahun-tahun dan itu tentu saja membantunya saat dia mencatatkan dua clean sheet melawan juara Olimpiade Kanada dan Irlandia yang terus menekan mereka.

Meraih persentase penyelamatan 83,3 dalam tiga laga pertamanya, momen menonjol Nnadozie adalah penyelamatan yang dia lakukan untuk mengadang gol Christine Sinclair, pencetak gol terhebat dalam sejarah sepakbola internasional, dari titik putih. Itu memberi Nigeria fondasi yang bagus untuk kuat di fase grup.

Sekali lagi, nama-nama bintang Jamaika ada di lini depan, dengan superstar Manchester City Bunny Shaw jelas merupakan wajah untuk tim ini, tetapi pertahanan mereka adalah kuncinya karena mereka menjadi salah satu kejutan dengan mengalahkan Brasil.

Reggae Girlz belum kebobolan di Piala Dunia ini, dengan kemenangan 1-0 atas panama, dilanjutkan dengan kebuntuan tanpa gol dengan Prancis dan Selecao, dan Tiernny Wiltshire benar-benar solid dalam dua hasil terakhir.

Ditugaskan untuk menjaga agar beberapa talenta top tetap di tim musuh tak berkutik di areanya, Wiltshire memenangkan sepuluh duel, membuat sepuluh sapuan, memenangkan lima tekel dan kedua pertarungan di udara yang dia ikuti di dua pertandingan. Tidak banyak bek kanan yang luar biasa dan menarik selama fase grup, dan dapat diandalkan selain pemain berusia 25 tahun ini.

Seberapa sering Anda dapat mengatakan bahwa seorang bek tengah ikut memanaskan perburuan Sepatu Emas? Amanda Ilestedt tentu saja. Dia telah mencetak tiga gol sebagai seorang bek dalam tiga laga pertam Swedia.

Yang pertama benar-benar krusial, sundulannya dari situasi sepak pojok pada menit ke-90 menyelamatkan Swedia dan memungkinkan mereka untuk meraih kemenangan atas Afrika Selatan. Beberapa hari kemudian, dia menjadi penyelamat lagi tapi dengan cara yang berbeda, memecah kebuntuan dari bola mati tepat sebelum paruh waktu, peraih Medali Perak Olimpiade itu kesulitan untuk menjebol gawang Italia sebalum Ilestedt mencetak gol.

Sang bek, yang bergabung dengan Arsenal musim panas ini, juga penting sebagai seorang pengawal jantung pertahanan, membantu Swedia mencatatkan dua clean sheet saat mereka memasuki fase gugur sebagai salah satu dari tiga tim yang meraih poin maksimal di babak grup.

Tidak ada keraguan bahwa USWNT buruk di babak grup, dengan perolehan lima poin terendah yang pernah mereka catat di Piala Dunia Wanita. Tetapi, Naomi Girma sangat bagus untuk juara bertahan di jantung pertahanan.

Hanya kebobolan sekali dalam tiga laga pertama, USWNT relatif solid di lini belakang meskipun kesulitan, tetapi ketenangan dan kemampuan Girma untuk mengendalikan situasi sangat penting mengingat tim kehilangan kapten dan bek tengah bintang mereka Becky Sauerbrunn tepat sebelum turnamen.

Seringkali apa yang dilakukan oleh pemain berusia 23 tahun ini dapat diremehkan dan karena itu luput dari perhatian, tetapi tentu saja tidak seharusnya seperti itu. Dia sudah menjadi salah satu yang terbaik di dunia di posisinya.

Terkadang sulit untuk mencari tahu cara mendapatkan yang terbaik dari pemain yang serba bisa, tetapi sistem yang diterapkan Jepang di Piala Dunia Wanita ini tentu saja memaksimalkan kemampuan Jun Endo.

Beroperasi sebagai bek sayap kiri, bintang Angel City ini telah menjadi ancaman mutlak dalam serangan, umpannya yang luar biasa dan instingnya memungkinkan dia menciptakan peluang sesuka hati untuk Nadeshiko. Ia mengakhiri fase grup dengan dua assist serta satu gol. Pekerjaan yang dilakukan Endo dalam pertahanan juga tidak boleh diabaikan, karena sangat penting untuk membuat sistem permainan Jepang berjalan dengan lancar.

Ada banyak pemain yang menonjol di bek kiri, atau bek sayap kiri, di turnamen sejauh ini, dengan Steph Catley dari Australia, bek Belanda Esmee Brughts dan Jonna Andersson dari Swedia semuanya layak disebut. Tetapi Endo lebih menonjol di sini.

Spanyol memiliki beberapa bintang di tim, terutama dengan Aitana Bonmati dan Alexia Putellas di lini tengah. Tetapi pemain lain di posisi itu yang menjadi pemain terbaik mereka sejauh ini - Teresa Abelleira.

Pencetak gol roket dalam kemenangan telak La Furia Roja atas Zambia, dia secara teknis sangat baik dan memamerkan sisi kreatifnya sepanjang fase grup, mengukir lebih banyak peluang daripada pemain lain di turnamen.

Sejauh ini tidak ada pemain yang menyelesaikan lebih banyak umpan di sepertiga akhir daripada Abelleira, dengan bintang Real Madrid itu benar-benar menarik perhatian di Piala Dunia Wanita 20223.

Baru saja mengamankan kepindahan ke Manchester City untuk salah satu bayaran terbesar yang pernah dilihat oleh sepakbola wanita, jika Jill Roord merasakan tekanan apa pun karena itu, dia jelas tidak menunjukkannya. Gelandang Belanda ini sedang dalam proses untuk mendapatkan Sepatu Emas setelah mencetak tiga gol dalam tiga laga untuk membantu De Oranje mengungguli USWNT, bahkan mencetak gol dalam hasil imbang 1-1 dengan tim yang mengalahkan mereka di final empat tahun lalu.

Roord juga membawa banyak kreativitas dan determinasi di lini tengah, yang membantu tim asuhan Andries Jonker untuk menjadi pertahanan pertama sebelum mencapai para bek tengah.

Bintang turnamen sejauh ini, tidak ada pemain yang terlibat langsung dalam lebih banyak gol dari Lauren James di Piala Dunia Wanita kali ini.

Setelah memulai pertandingan pertama Inggris di bangku cadangan, James masuk ke starting XI untuk laga melawan Denmark dan itu adalah penampilan yang mengesankan dan menentukan permainan. Beberapa hari kemudian, dia beralih dari peran melebar menjadi No.10 dan merepotkan Tiongkok, mencetak dua gol dan memberikan tiga assist dalam kemenangna 6-1 negaranya.

Dribel, kreativitas dan kemampuan pemain berusia 21 tahun untuk mengeksekusi yang spektakuler membuatnya menjadi mimpi buruk bagi para pemain bertahan lawan dan penampilannya tentu saja membuat Three Lions menjadi tim yang jauh lebih berbahaya juga.

Pemain Jepang yang menonjol lainnya, Hinata Miyazawa adalah pemain terbaik di lapangan ketika Nadeshiko mengejutkan Spanyol dengan kemenangan 4-0 yang brilian untuk menutup fase grup mereka. Timnya bermain dalam serangan balik untuk melawan kelemahan La Furia Roja dengan transisi dan dia tidak ragu untuk memanfaatkan peluang yang ada, mencetak gol dari kedua tembakan tepat sasarannya, sementara juga memberi assist untuk Riko Ueki.

Dengan dia juga mencetak dua gol melawan Zambia, tidak ada pemain yang mencetak lebih banyak gol di Piala Dunia Wanita ini selain Miyazawa, yang dari sisi defensifnya juga harus diacungi jempol.

Pemain Jepang ketiga dan terakhir yang masuk tim ini, yang tentunya merupakan bukti seberapa baik yang telah mereka lakukan sejauh ini di turnamen, Mina Tanaka bersinar saat menjadi ujung tombak Nadeshiko.

Tidak jelas siapa yang menjadi striker utama untuk Jepang di Piala Dunia Wanita kali ini, tetapi Tanaka mengungguli Riko Ueki dan menandai pertandingan pertama turnamen timnya dengan sebuah gol. Dia juga bisa mendapatkan lebih banyak, tetapi dia harus memperhatikan lagi posisinya karena offside.

Di pertandingan kedua melawan Kosta Rika, dia memamerkan sisi kreatifnya dengan memberikan umpan untuk kedua gol Jepang dan dia masuk dari cadangan ketika mencetak gol di laga melawan Spanyol. Dia luar biasa.

Datang ke turnamen ini, Linda Caicedo sudah menjadi bintang. Pemain berusia 18 tahun ini dinobatkan sebagai Pemain Paling Berharga di Copa America tahun lalu, dia memimpin Kolombia ke final Piala Dunia Wanita U-17 dan menandatangani kontrak dengan Real Madrid pada bulan Februari. Tetapi, penampilannya di ajang ini telah membuat penyerang remaja itu menjadi superstar.

Mengesankan ketika negaranya menang 2-0 atas Korea Selatan, mencetak gol solo-run hebat, Caicedo naik level lagi melawan Jerman, salah satu favorit pemenang gelar. Golnya untuk memecah kebuntuan adalah salah satu yang terbaik yang pernah terlihat di turnamen ini karena tim Amerika Selatan itu menjadi salah satu kejutan terbesar sejauh ini.

Setiap kali mendapatkan bola, Caicedo terlihat siap melakukan sesuatu yang istimewa, sementara tekanan dan keinginannya untuk bekerja keras demi keuntungan tim juga merupakan aset yang sangat berharga.