Lamine Yamal: Wonderkid Pemecah Rekor Barcelona Dan Produk La Masia Terbaik Sejak Lionel Messi

Yamal bergabung dengan Barcelona pada usia lima tahun setelah pemandu bakat dari La Masia melihat anak muda itu. Dia adalah putra dari ayah asal Maroko dan ibu warga negara Guinea, tetapi dibesarkan di Mataro, pinggiran kota Barcelona.

Sosoknya dipandang sebagai talenta terbaik sejak awal, dan bermain tiga atau empat tahun di atas kelompok usianya sendiri sejak menggeluti sepakbola.

Sejak itu, dia dengan cepat naik pangkat di jajaran akademi Barca, dan diuji dengan pemain yang jauh lebih tua sedini mungkin. Tak ada salahnya jika pemain muda tersebut berposisi sebagai winger kanan berkaki kiri dengan skill set yang mirip dengan legenda klub.

Dia bermain di tim U-16 pada usia 13 tahun, mengacak-acak liga itu dengan relatif mudah, dan Barca tahu mereka memiliki seseorang yang spesial.

Pada musim panas 2022, Yamal melewati seluruh kelompok umur, dan dimasukkan ke dalam skuat Barca U-19. Meskipun dia bukan starter langsung untuk tim Juvenil A, ia mulai menarik perhatian dengan serangkaian tekniknya.

Salah satu yang paling menonjol adalah dua golnya melawan Ebro pada 10 September, saat ia menjadi pemain Barcelona termuda yang pernah mencetak gol dalam pertandingan Juvenil A — melampaui rekor yang sebelumnya dipegang oleh Ansu Fati.

Setelah penampilannya yang tak terlupakan, pelatih Juvenil A Oscar Lopez menyoroti kualitas Yamal: "Dia selalu bertanya, dia memiliki kecenderungan yang sangat baik untuk berkembang. Anda harus memperlakukannya dengan tenang dan tidak terburu-buru."

Performa itulah yang meyakinkan Xavi untuk memanggil Yamal ke sesi latihan tim utama untuk pertama kalinya.

Yamal memang belum dipercaya di tim utama. Namun, sejak September, pemain Spanyol itu telah berlatih bersama tim asuhan Xavi dan bermain untuk Juvenil A.

Dia tampil luar biasa saat menghadapi tim U-19, mencetak banyak gol dan assist. Baru-baru ini, dia mengantongi dua gol melawan Mallorca, melibatkan lari dan serangan hebat yang mengingatkan pada produk muda Barcelona dengan kaki kiri lainnya.

Namun ada juga beberapa noda. Yamal dipulangkan dari kamp timnas junior Spanyol setelah diduga terlibat pertengkaran dengan rekan satu timnya - dan menghadapi tindakan disipliner dari Barcelona sebagai akibatnya.

Itu tidak menghentikannya untuk dipanggil oleh Xavi untuk masuk skuad hari pertandingan melawan Atletico, dan meskipun dia tidak berhasil masuk ke lapangan di Camp Nou, dia masih akan kembali dilibatkan di sisa musim ini.

Yamal adalah seorang forward atau winger, dan dalam kondisi terbaiknya menusuk dari kanan dengan kaki kirinya yang lebih kuat.

Sementara Barcelona telah mencobanya di berbagai posisi berbeda, Yamal paling efektif bermain melebar – meskipun ia bisa beroperasi di tengah jika diperlukan.

Dia adalah penggiring bola yang sangat baik, dianggap yang terbaik di La Masia dari jarak tertentu, dan mahir dalam melakukan akselerasi menjauh dari para pemain bertahan.

Pemain berusia 15 tahun itu juga dipuji karena kemampuan menembaknya, dan visinya di sepertiga akhir.

Ada alasan mengapa Xavi memanggil Yamal ke tim senior Barca di usia yang begitu muda: klub memandangnya sebagai penyerang serba bisa yang hampir sempurna dan mengintip celah ke level berikutnya.

Ada beberapa area yang perlu ditingkatkan Yamal, seperti yang diharapkan dari pemain di usianya.

Satu-satunya kelemahan yang jelas adalah kekurangan fisiknya. Tinggi Yamal hanya 5'5 (165cm), dan meskipun dia punya waktu untuk tumbuh, perawakannya mungkin membuatnya kehilangan level teratas jika dia tidak diperhatikan.

Pemain asal Spanyol itu sudah terlalu lama mengandalkan kemampuan tekniknya sehingga sering dilanggar, terutama oleh pemain yang lebih besar.

Dia juga tidak hebat di udara, tapi itu jarang menjadi masalah bagi tim Barca yang suka menjaga bola tetap di tanah.

Godaan setiap pemain muda Barcelona, terutama pemain sayap kiri, adalah membandingkannya dengan Messi.

Dan tentu saja ada banyak kemiripan dengan pemain Argentina dalam permainan Yamal. Gerak tubuhnya, gerakannya yang membingungkan, dan kemampuannya untuk menemukan ruang terkecil untuk dieksploitasi semuanya mengingatkan pada pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu.

Tapi saat ini, perbandingan yang lebih tepat mungkin adalah Mohamed Salah. Yamal itu sangat direct, dan seperti Salah, suka menuju ke gawang, sering menemukan umpan pendek dari tepi kotak. Dia juga memiliki kaki kiri yang sama ajaibnya.

Namun, seperti halnya pemain sayap muda Barcelona mana pun, ada bahaya nyata dari tekanan yang menumpuk pada anak muda itu. Seseorang hanya perlu melihat kisah Bojan Krkic, yang baru saja pensiun, untuk menyadari bahwa perbandingan bisa sangat berbahaya.

Terlepas apakah dia bakal mengukir debut tim utama sebelum musim 2022/23 berakhir masih harus dilihat, tetapi dengan Barcelona beralri menuju gelar LaLiga pertama dalam tiga tahun, Yamal bisa saja mendapatkan kesempatannya antara sekarang dan awal Juni.

Ada kekhawatiran bahwa promosinya adalah tanggapan atas dia yang belum berkomitmen di klub, tetapi Yamal sendiri belum menunjukkan tanda-tanda ingin keluar dari Barca dalam waktu dekat.

Kemungkinan dia akan menandatangani kontrak profesional ketika berusia 16 tahun, yang akan menjadi berita buruk bagi banyak klub top Eropa yang berharap untuk mencomotnya.

Sebaliknya, Barca mungkin akhirnya menemukan pewaris Messi versinya sendiri. Mungkin mereka tidak membutuhkan pria hebat itu untuk kembali pada musim panas ini!