FBL-NATIONS-LEAGUE-2025-FRA-TRAININGAFP

Kylian Mbappe Siap Lakukan PHK Di Caen! Banyak Karyawan Terancam Dipecat Sebagaimana Klub Milik Bintang Real Madrid Ini Berisiko Kehilangan Status Profesional

  • Caen terdegradasi ke kasta ketiga Prancis
  • Klub umumkan PHK besar-besaran di tengah krisis keuangan
  • Mungkin juga kehilangan status profesional
  • APA YANG TERJADI?

    Stade Malherbe Caen, yang terdegradasi ke divisi tiga Prancis setelah finis di dasar klasemen Ligue 2 musim ini, mengumumkan perombakan internal besar-besaran. Klub ini berencana mem-PHK sejumlah karyawan setelah musim yang sangat buruk. Langkah ini diambil menjelang evaluasi penting oleh DNCG, badan pengawas keuangan sepakbola Prancis, yang dapat mencabut status profesional klub. Setelah menggelontorkan dana besar untuk menutup defisit lebih dari €11 juta, kubu Mbappe kini diharapkan mengusulkan anggaran yang dikurangi dari €15 juta menjadi sekitar €8-10 juta untuk musim depan di National 1.

    Performa buruk Caen di lapangan menjadi pemicu utama keputusan ini. Musim ini, klub hanya meraih sedikit kemenangan dan memiliki rekor pertahanan terburuk di Ligue 2. Dengan ancaman kehilangan status profesional, Caen harus segera menata ulang keuangan dan organisasi mereka agar tetap memenuhi standar DNCG dan bertahan di kompetisi yang lebih rendah.

    Pengurangan anggaran ini mencerminkan upaya Mbappe dan manajemen untuk menstabilkan klub di tengah tekanan finansial. Meski telah berinvestasi besar, hasil di lapangan tidak sesuai harapan, sehingga klub kini harus beradaptasi dengan anggaran lebih kecil dan fokus pada efisiensi untuk musim mendatang di National 1.

  • Iklan
  • FBL-FRA-LIGUE2-CAEN-PARIS FC-HEALTH-VIRUSAFP

    GAMBARAN BESAR

    Mbappe, bintang Real Madrid, mengakuisisi 80 persen saham Caen melalui perusahaan investasinya pada Juli 2024. Namun, musim ini menjadi bencana, dengan Caen hanya meraih lima kemenangan dan memiliki rekor pertahanan terburuk di Ligue 2. Klub ini berganti pelatih tiga kali—Nicolas Seube, Bruno Baltazar, dan Michel Der Zakarian—tetapi tak satu pun mampu mencegah degradasi. Suporter melampiaskan kekecewaan mereka kepada Mbappe, dengan spanduk yang menyalahkan mantan bintang PSG itu atas kemunduran klub.

    Kegagalan ini menunjukkan tantangan besar dalam mengelola klub sepakbola, bahkan bagi figur sekaliber Mbappe. Investasi besar tidak cukup tanpa manajemen yang solid dan performa tim yang konsisten. Reaksi suporter juga mencerminkan tekanan publik yang dihadapi Mbappe sebagai pemilik klub, terutama karena statusnya sebagai pemain bintang dunia.

    Caen kini berada di persimpangan penting. Kehilangan status profesional dapat merusak reputasi klub dan menyulitkan mereka menarik pemain berkualitas di masa depan. Mbappe dan timnya harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa investasi mereka dapat mengembalikan Caen ke jalur sukses, meski tantangan di National 1 tidak akan mudah.

  • TAHUKAH ANDA?

    Ini adalah kali pertama sejak 1984 Caen akan bermain di luar dua divisi profesional teratas Prancis. Klub ini telah berkompetisi di Ligue 2 sejak terdegradasi dari Ligue 1 pada 2019. Menariknya, Mbappe hampir bergabung dengan Caen saat masih muda. Tim perekrutan pemuda klub, yang dipimpin Laurent Glaize, telah memantau Mbappe sejak usia delapan tahun dan nyaris merekrutnya saat ia berusia 11 tahun.

    Hubungan Mbappe dengan Caen ternyata memiliki akar yang dalam, membuat keterlibatannya sebagai pemilik klub terasa lebih personal. Meski gagal bergabung sebagai pemain, kini ia memiliki kesempatan untuk membentuk masa depan klub melalui peran kepemilikannya. Namun, kegagalan musim ini menunjukkan bahwa perjalanan tersebut penuh tantangan.

    Kisah ini menambah dimensi menarik pada keterlibatan Mbappe dengan Caen. Keberhasilan klub di masa depan tidak hanya akan menguji kemampuan manajerialnya, tetapi juga menjadi cerminan dari visinya untuk membawa Caen kembali ke level yang lebih tinggi di sepakbola Prancis.

  • FBL-NATIONS-LEAGUE-2025-FRA-TRAININGAFP

    BERIKUTNYA?

    Caen kini fokus menstabilkan keuangan klub dan mempersiapkan diri untuk evaluasi DNCG. Klub telah menunjuk Maxime d'Ornano sebagai pelatih kepala baru untuk memimpin tim di National 1. Sementara itu, Mbappe bergabung dengan timnas Prancis untuk pertandingan semi-final UEFA Nations League melawan Spanyol. Pemenang Piala Dunia 2018 ini absen pada pertandingan Nations League November lalu, tetapi kembali untuk laga perempat-final melawan Kroasia pada Maret.

    Stabilasi keuangan menjadi kunci agar Caen dapat mempertahankan status profesionalnya dan membangun fondasi yang kuat di National 1. Penunjukan d'Ornano menunjukkan langkah klub untuk memulai era baru dengan strategi yang lebih terarah. Namun, persaingan di National 1 tetap ketat, dan klub harus beradaptasi dengan anggaran yang lebih kecil untuk tetap kompetitif.

    Bagi Mbappe, menyeimbangkan karier sebagai pemain dan tanggung jawab sebagai pemilik klub menjadi tantangan tersendiri. Sementara ia fokus pada performa di lapangan bersama timnas Prancis, tekanan untuk memulihkan Caen tetap ada. Keberhasilan klub di masa depan akan bergantung pada keputusan strategis yang diambil dalam beberapa bulan ke depan.