Kritik Pedas Eric Cantona Untuk Pemilik Manchester United: "Mereka Hancurkan Segalanya!"

Eric Cantona, legenda Manchester United, melancarkan kritik pedas kepada pemilik klub, khususnya Sir Jim Ratcliffe. Ia menuduh mereka berupaya "menghancurkan segalanya" dengan keputusan yang dinilai merusak identitas klub. Cantona menyoroti rencana pembongkaran Old Trafford dan pemecatan Sir Alex Ferguson sebagai duta klub sebagai langkah yang salah.

Selain itu, Cantona menunjukkan dukungannya pada FC United of Manchester, klub pecahan yang dibentuk oleh penggemar yang kecewa dengan Man United. Ia membeli saham untuk seluruh keluarganya sebagai bentuk komitmen pada nilai-nilai sepakbola yang ia yakini. Langkah ini mempertegas kekecewaannya terhadap arah pengelolaan Man United saat ini.

Kritik Cantona juga menyinggung kebijakan Ratcliffe yang akan memberhentikan hingga 450 staf klub dan menaikkan harga tiket. Keputusan ini memicu protes dari ratusan penggemar yang menggelar aksi duduk setelah laga derbi Manchester. Cantona merasa klub telah kehilangan jiwa keluarga yang dulu menjadi ciri khasnya.

Kemarahan Cantona mencerminkan keresahan banyak penggemar Manchester United terhadap perubahan drastis di klub. Sejak Ratcliffe mengambil alih sebagian kepemilikan, keputusan seperti PHK massal, kenaikan harga tiket, dan rencana relokasi tempat duduk penggemar setia memicu kontroversi. Ini menunjukkan ketegangan antara visi bisnis dan nilai tradisional klub.

FC United of Manchester, yang didirikan pada 2005 sebagai protes terhadap akuisisi Glazer, menjadi simbol perlawanan terhadap komersialisasi sepakbola. Langkah Cantona membeli saham di klub ini menegaskan bahwa ia ingin mendukung sepakbola yang lebih berpihak pada penggemar, bukan semata keuntungan finansial.

Di sisi lain, rencana Ratcliffe untuk merenovasi atau bahkan mengganti Old Trafford menimbulkan perdebatan. Bagi banyak penggemar, stadion ini bukan sekadar bangunan, melainkan lambang sejarah dan identitas klub. Kritik Cantona memperkuat narasi bahwa Man United perlu menyeimbangkan modernisasi dengan penghormatan pada warisan klub.

“Jiwa tim dan klub bukan ada pada pemain. Semua orang di sekitar klub seperti keluarga besar,” ujar Cantona kepada kanal YouTubeMan Utd The Religion. Ia mengenang suasana ruang ganti bersama Sir Alex Ferguson, di mana semua orang, termasuk staf, membuat pemain merasa seperti di rumah.

“Saya ingat ruang ganti dengan pemain dan Sir Alex Ferguson, semua orang yang tak dikenal membantu kami merasa di rumah dan seperti keluarga,” tambahnya. Cantona menegaskan bahwa menghormati staf sama pentingnya dengan menghormati pelatih dan rekan setim, sebuah nilai yang ia lihat memudar.

“Sejak Ratcliffe datang, semuanya berbalik. Dia tak lagi ingin Sir Alex Ferguson sebagai duta. Dia lebih dari sekadar legenda, dan kita harus menemukan jiwa klub lagi,” tegas Cantona. Ia menyayangkan keputusan yang menurutnya tidak menghormati sejarah klub.

“Mereka, tim direksi ini, berusaha menghancurkan segalanya. Mereka tak hormati siapa pun. Mereka bahkan ingin mengganti stadion. Stadion ini ikonik,” kritiknya tentang rencana mengubah Old Trafford. Ia membandingkannya dengan Arsenal yang kehilangan jiwa saat pindah dari Highbury.

“Bagi saya, Arsenal kehilangan jiwa saat meninggalkan Highbury, dan saya yakin banyak penggemar merindukan Highbury. Bisakah Anda bayangkan Liverpool bermain di stadion selain Anfield? Mustahil,” ujarnya, menegaskan pentingnya Old Trafford sebagai jantungan Man United.

“Saya dukung United karena saya sangat mencintai United. Tapi jika saya penggemar dan harus pilih klub sekarang, saya tak yakin pilih United karena saya tidak merasa dekat dengan keputusan seperti ini,” tutup Cantona, menyuarakan kekecewaannya pada arah klub saat ini.

Sir Jim Ratcliffe menggelontorkan £1,3 miliar untuk saham Man United, namun langkah, visi dan misinya menuai kritik dari penggemar.

Kritik Cantona kemungkinan akan memanaskan diskusi di kalangan penggemar dan pengelola klub. Rencana Ratcliffe untuk merombak Old Trafford dan struktur organisasi klub akan terus menjadi sorotan. Sementara itu, aksi protes penggemar diperkirakan berlanjut jika kebijakan kontroversial, seperti kenaikan harga tiket dan relokasi tempat duduk, tetap diberlakukan. Di sisi lain, keterlibatan Cantona dengan FC United bisa menginspirasi lebih banyak penggemar untuk mendukung klub alternatif yang menjunjung nilai-nilai komunitas.