ألمانيا ضد سلوفاكياGetty Images Sport

Krisis Die Mannschaft: Rekor Bersejarah Runtuh, Jerman Dipermalukan Slowakia Di Kualifikasi Piala Dunia 2026

  • Kekalahan tandang pertama Jerman sepanjang sejarah kualifikasi
  • Gol dari Hancko dan Strelec membungkam sang juara dunia 4 kali
  • Tekanan meningkat drastis pada pelatih Julian Nagelsmann
  • Slovakia v Germany - FIFA World Cup 2026 QualifierGetty Images Sport

    APA YANG TERJADI?

    Kekalahan mengejutkan Jerman di Bratislava bukanlah sebuah kebetulan, melainkan hasil dari serangkaian kesalahan fatal yang dieksploitasi secara klinis oleh Slowakia. Sejak awal, tim asuhan Julian Nagelsmann yang diisi pemain bintang seperti Florian Wirtz dan rekrutan baru Newcastle, Nick Woltemade, tampil mengecewakan di lini serang. Tanda-tanda bahaya memuncak tiga menit sebelum jeda. Berawal dari kesalahan Wirtz yang kehilangan bola di area krusial, Slowakia melancarkan serangan balik mematikan. David Hancko, seorang bek kelas atas yang bermain untuk Atletico Madrid, menunjukkan kualitasnya. Ia berlari dari paruh lapangannya sendiri, melakukan umpan satu-dua yang cerdas dengan David Strelec, sebelum dengan tenang menaklukkan kiper Oliver Baumann. Gol ini bukan sekadar buah dari kesalahan Jerman, tetapi juga demonstrasi kualitas individu dan transisi cepat dari seorang pemain yang telah terasah di level tertinggi Eropa bersama klub seperti Feyenoord dan Fiorentina

    Memasuki babak kedua, harapan Jerman untuk bangkit justru terkubur lebih dalam hanya sepuluh menit setelah pertandingan dimulai. Kali ini, giliran David Strelec yang menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Jerman. Penyerang yang baru saja direkrut oleh klub Inggris Middlesbrough ini menunjukkan mengapa ia begitu diminati. Dengan "gerak kaki yang rapi," Strelec berhasil memperdaya bek sekaliber Antonio Rudiger sebelum melepaskan tembakan melengkung yang bersarang telak di pojok atas gawang. Gol ini menggarisbawahi kelemahan lini belakang Jerman sekaligus menjadi panggung bagi Strelec, seorang pencetak gol ulung yang memiliki rekor produktif di klub sebelumnya, Slovan Bratislava. Sebagai respons, Jerman tampak kebingungan dan tumpul. Serangan mereka "tidak memiliki ide dan kekuatan" , dengan Wirtz tampil "tak terlihat" dan Serge Gnabry "anonim" sepanjang laga.

    Hingga peluit panjang dibunyikan, Jerman gagal menciptakan peluang berarti untuk membalas. Skor 2-0 bertahan, menandai sebuah kemenangan yang diakui banyak pihak "sepenuhnya layak" untuk Slowakia. Pemandangan di akhir laga menunjukkan kontras yang tajam: para pemain Slowakia merayakan salah satu kemenangan paling bersejarah mereka, sementara wajah-wajah putus asa dan kebingungan terpancar dari skuad Jerman. Kekalahan ini bukan sekadar kehilangan tiga poin; ini adalah sebuah pernyataan telak yang membuka jalan bagi analisis mendalam tentang krisis yang sedang melanda salah satu raksasa sepakbola dunia.

  • Iklan
  • Julian Nagelsmann David Raum Germany 2025Getty Images

    GAMBARAN BESAR

    Kekalahan di Bratislava secara instan mengubah peta persaingan di Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menempatkan Jerman dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan. Dengan Irlandia Utara yang juga meraih kemenangan di laga lainnya, Jerman langsung terlempar ke papan bawah klasemen. Situasi ini menempatkan pelatih Julian Nagelsmann di bawah tekanan luar biasa, dengan kampanye kualifikasi timnya kini berada dalam "bahaya besar". Yang lebih mengkhawatirkan adalah perbandingan statistiknya dengan sang pendahulu, Hansi Flick. Nagelsmann kini mencatatkan 12 kemenangan dan 6 kekalahan dari 24 pertandingan, rekor yang hampir identik dengan Flick yang mencatatkan 12 kemenangan dan 6 kekalahan dari 25 pertandingan sebelum menjadi pelatih timnas Jerman pertama dalam sejarah yang dipecat. Paralel statistik ini menunjukkan bahwa pergantian pelatih belum mampu mengatasi masalah fundamental yang ada di dalam tim.   

    Kekalahan ini bukanlah sebuah insiden tunggal, melainkan gejala dari penyakit kronis yang telah menggerogoti kekuatan timnas Jerman selama hampir satu dekade terakhir. Kegagalan ini menjadi pengingat pahit akan kemunduran mereka, termasuk tersingkir di fase grup pada Piala Dunia 2018 dan 2022, serta kekalahan memalukan 6-0 dari Spanyol pada 2020. Para analis dan penggemar menilai performa tim "benar-benar buruk" dan menyoroti kualitas lini pertahanan yang "mengerikan" jika dibandingkan dengan skuad juara satu dekade lalu. Kekalahan dari Slowakia tidak lagi dilihat sebagai kejutan, melainkan sebagai konfirmasi dari tren penurunan yang mengkhawatirkan dan masalah sistemik yang lebih dalam dari sekadar performa buruk dalam satu malam.

    Ironisnya, kekalahan ini juga menyoroti apa yang bisa dianggap sebagai arogansi institusional. Sebelum pertandingan ini, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) dengan percaya diri telah mengumumkan jadwal pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading pada Maret 2026. Pertandingan itu secara eksplisit dijadwalkan dengan syarat "jika berhasil lolos langsung ke Piala Dunia," pada tanggal yang berbenturan dengan jadwal babak playoff. Pengumuman ini kini terlihat sebagai sebuah blunder memalukan yang menunjukkan kepercayaan diri berlebih. Mengingat Jerman tidak pernah gagal lolos kualifikasi untuk Piala Dunia yang mereka ikuti, ancaman harus melalui babak playoff saja sudah cukup untuk membunyikan alarm krisis di seluruh negeri dan mempertaruhkan reputasi besar mereka.

  • FBL-WC-2026-EUR-QUALIFIER-SVK-GERAFP

    TAHUKAH ANDA?

    Hasil pertandingan di Bratislava tidak hanya mengejutkan, tetapi juga meruntuhkan sejumlah rekor statistik yang telah menjadi pilar kekuatan dan identitas timnas Jerman selama puluhan tahun. Statistik paling monumental adalah fakta bahwa ini merupakan kekalahan tandang pertama Jerman sepanjang sejarah Kualifikasi Piala Dunia. Selama lebih dari setengah abad, Jerman membangun benteng tak terkalahkan di laga tandang kualifikasi, mencatatkan rekor impresif selama 51 pertandingan yang terdiri dari 41 kemenangan dan 10 hasil imbang. Runtuhnya rekor ini bukan hanya kehilangan catatan tak terkalahkan, tetapi juga hilangnya aura superioritas psikologis yang selama ini mengintimidasi lawan. Lebih jauh lagi, ini juga menjadi kali pertama Jerman menelan kekalahan pada pertandingan pembuka kampanye Kualifikasi Piala Dunia

    Dengan kekalahan ini, Slowakia resmi bergabung dengan klub yang sangat eksklusif: negara yang mampu mengalahkan Jerman di ajang Kualifikasi Piala Dunia. Secara keseluruhan, ini hanyalah kekalahan keempat yang pernah diderita Jerman dalam sejarah kualifikasi mereka, termasuk laga kandang. Rangkaian kekalahan yang sangat langka ini menunjukkan betapa dominannya Jerman di babak kualifikasi, yang membuat hasil melawan Slowakia semakin bersejarah.

    TanggalLawanSkor AkhirLokasi
    1985Portugal0-1Stuttgart
    2001Inggris1-5Munich
    2021Makedonia Utara1-2Duisburg
    2025Slowakia0-2Bratislava

    Untuk menambah parah luka, ada beberapa catatan minor lain yang menggarisbawahi betapa buruknya malam itu bagi Jerman. Kekalahan dengan skor 2-0 ini menandai kali kedua Jerman kalah dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia dengan selisih lebih dari satu gol. Satu-satunya kejadian lain adalah saat mereka dipermalukan Inggris 5-1 di Munich pada 2001. Selain itu, skala kejutan ini dipertegas oleh perbedaan peringkat FIFA yang signifikan, di mana Jerman (peringkat 9) takluk di tangan Slowakia, tim yang berada 43 peringkat di bawah mereka.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Slovakia v Germany - FIFA World Cup 2026 QualifierGetty Images Sport

    BERIKUTNYA?

    Kekalahan bersejarah ini memaksa Jerman untuk segera memulai misi penyelamatan. Pertandingan berikutnya adalah laga kandang krusial melawan Irlandia Utara, yang kini menjadi laga wajib menang untuk mencegah krisis semakin dalam. Nagelsmann dihadapkan pada dilema taktis yang pelik: apakah ia akan tetap memercayai formasi barunya yang gagal — termasuk memainkan debutan seperti Nnamdi Collins — atau kembali ke skuad inti yang lebih berpengalaman dan konservatif. Kekalahan ini secara efektif telah menghilangkan ruang untuk eksperimen. Realitas pahitnya adalah Jerman mungkin harus memenangkan semua sisa pertandingan mereka untuk memastikan tiket lolos langsung dan menghindari rute playoff yang berbahaya dan memalukan. Setiap laga tersisa kini menjadi final bertekanan tinggi.

    Di sisi lain, Slowakia kini berada di atas angin. Kemenangan ini memberikan dorongan momentum dan kepercayaan diri yang luar biasa, menempatkan mereka pada posisi yang sangat kuat di puncak klasemen grup. Pertandingan mereka selanjutnya melawan Luksemburg menjadi kesempatan emas untuk mengukuhkan status mereka sebagai pesaing serius untuk lolos langsung. Kemenangan atas Jerman, yang merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah sepakbola mereka, dapat menjadi momen fundamental yang mendefinisikan generasi pemain Slowakia saat ini, membangun keyakinan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim terbaik dunia.

    Pada akhirnya, pertaruhan bagi kedua negara sangatlah besar. Bagi Jerman, sang juara dunia empat kali, kemungkinan harus melalui babak playoff bukan hanya soal risiko gagal lolos, tetapi juga sebuah aib nasional yang akan merusak citra dan "merek" sepakbola Jerman. Bayang-bayang kegagalan kini menghantui tim yang terbiasa dengan dominasi. Jadwal pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading yang telah diatur sebelumnya kini menjadi simbol dari kepercayaan diri masa lalu yang harus mereka bangun kembali dari nol. Jalan menuju Piala Dunia 2026 yang sebelumnya tampak mulus, kini tiba-tiba menjadi terjal, curam, dan penuh dengan bahaya.

0