Babak penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan segera dimulai, namun atmosfernya sudah diwarnai oleh awan gelap kontroversi dan tuduhan ketidakadilan. Enam negara tersisa akan bertarung untuk memperebutkan dua tiket otomatis, namun prosesnya dinilai tidak berjalan di atas lapangan yang sama rata.
Sumber dari kontroversi ini adalah keputusan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yang sangat dipertanyakan. Mereka secara mengejutkan memberikan keuntungan sebagai tuan rumah untuk dua grup mini di babak final ini kepada dua negara peserta, yaitu Arab Saudi dan Qatar.
Keputusan ini sontak memicu kemarahan dan protes keras dari empat negara peserta lainnya — Indonesia, Irak, Oman, dan Uni Emirat Arab (UEA). Mereka merasa bahwa keputusan AFC ini telah secara signifikan merusak prinsip fair play dan memberikan keuntungan yang tidak adil bagi lawan mereka.
Masalahnya ternyata tidak hanya berhenti pada keuntungan sebagai tuan rumah. Keluhan juga meluas hingga ke masalah pengaturan jadwal pertandingan yang timpang dan bahkan pemilihan wasit yang dianggap tidak netral.
%20(1).jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

