AFPGOKIL! Kiper PSG Yang Tepis EMPAT Penalti Ternyata Alami Patah Tangan Di Piala Interkontinental Lawan Flamengo
PSG koleksi trofi keenam
PSG, yang langsung melaju ke final Piala Interkontinental berkat status juara Liga Champions Eropa, menghadapi kampiun Copa Libertadores Flamengo pada Kamis (18/12) tengah malam WIB di Stadion Ahmad bin Ali, Qatar. Laga berlangsung ketat dan dramatis hingga adu penalti.
Les Parisiens sempat unggul lebih dulu lewat gol Kvicha Kvaratskhelia di waktu normal, sebelum Jorginho menyamakan kedudukan melalui titik putih. Di babak adu penalti, PSG sangat bergantung pada Matyev Safonov. Kiper asal Rusia itu menggagalkan empat penalti beruntun dari Saul Niguez, Pedro, Leo Pereira, dan Luiz Araujo. Sementara itu, PSG cukup mencetak gol lewat Vitinha dan Nuno Mendes untuk menundukkan raksasa Brasil tersebut.
Kemenangan ini membuat pasukan Luis Enrique meraih sextuple dengan menjuarai Ligue 1, Coupe de France, Trophee des Champions, Piala Super UEFA, Liga Champions, dan kini Piala Interkontinental.
Menanggapi performa Safonov, Nuno Mendes berkata: “Dia tampil luar biasa dan tentu saja kami semua berterima kasih padanya. Kami sangat senang untuk dia dan untuk tim. Menurut saya, hari ini dia menunjukkan betapa bagusnya dia. Kami sudah berlatih penalti, dan syukurlah hari ini dia ada di sana untuk menyelamatkannya. Dia menepis empat penalti dalam adu penalti yang luar biasa.”
(C)Getty ImagesSafonov ternyata patah tangan
Beberapa hari setelah kemenangan tersebut, bos PSG Luis Enrique mengungkapkan bahwa Safonov sebenarnya mengalami patah tulang di tangan kirinya. Mantan penjaga gawang Krasnodar itu diyakini mengalami cedera tersebut saat melakukan penyelamatan penalti ketiga.
“Saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Luis Enrique dalam konferensi pers pada Jumat. “Ini tak bisa dipercaya, tapi sang pemain sendiri tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi. Kami pikir itu terjadi pada penalti ketiga, ketika dia melakukan gerakan yang agak aneh. Dia mengalami patah tulang. Dengan adrenalin yang mengalir, dia pasti menyelesaikan sesi itu meskipun tangannya patah.”
Menurut laporan The Athletic, belum ada estimasi pasti kapan Safonov akan kembali bermain. PSG menyatakan kondisinya akan dievaluasi ulang dalam tiga hingga empat pekan.
Usai final, Luis Enrique juga menambahkan: “Sepertinya ini pertama kalinya saya melihat kiper saya menyelamatkan empat penalti dalam adu penalti. Kami sangat senang bisa memenangkan trofi ini, dan saya rasa kami memang pantas mendapatkannya.”
IMAGO / NurPhotoSiapa Matyev Safonov?
Safonov bergabung dengan PSG pada musim panas 2024 sebagai pelapis Gianluigi Donnarumma. Ia sebelumnya menjadi penjaga gawang utama tim nasional Rusia, yang dilarang tampil di kompetisi internasional sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022, meski masih bisa memainkan laga persahabatan.
Ia mungkin sempat melihat peluang ketika Donnarumma tersingkir dari rencana PSG dan akhirnya pindah ke Manchester City. Namun, pintu itu kembali tertutup setelah PSG merekrut Lucas Chevalier dari Lille. Meski demikian, performa Chevalier bersama juara Prancis terbilang naik-turun. Ketika kiper Prancis itu mengalami cedera saat melawan AS Monaco bulan lalu, kesempatan pun terbuka bagi Safonov.
Sayangnya, tepat ketika momentum mulai berpihak kepadanya, cedera ini membuat kiper 26 tahun tersebut harus menepi. Apakah ia layak mengamankan posisi utama setelah pulih nanti akan sangat bergantung pada performa Chevalier dalam beberapa pekan ke depan. Sejauh ini, Safonov telah mencatatkan 21 penampilan di semua kompetisi bersama PSG.
AFPApa selanjutnya untuk PSG?
Safonov dipastikan akan absen setidaknya pada laga Coupe de France melawan klub divisi lima, Vendee Fontenay Foot, Minggu (21/12) dini hari WIB, sebelum kompetisi Ligue 1 memasuki jeda musim dingin. PSG baru akan kembali berlaga di liga pada 5 Januari melawan Paris FC, dan masih belum jelas siapa yang akan berdiri di bawah mistar gawang pada derbi tersebut.
Rekan setimnya, Warren Zaire-Emery, turut memuji Safonov usai menjuarai Piala Interkontinental: “Kami semua sudah mengucapkan selamat kepadanya; kami sangat senang dengan performanya. Dia benar-benar fokus. Dia menunggu momennya datang dan menunjukkan apa yang bisa dia lakukan. Dia beradaptasi dengan sangat baik. Dia cepat belajar bahasa Prancis dan selalu siap mendengarkan. Tim adalah prioritas utamanya, dan dia selalu memberikan segalanya. Kami butuh pemain seperti dia, yang selalu ada untuk membantu tim secara keseluruhan.”
Iklan

