Indonesia v Bahrain - FIFA World Cup Asian 3rd QualifierGetty Images Sport

"Itu Yang Bikin Saya Bangga Pilih Indonesia!" - Dari Oranje Ke Garuda: Bagaimana Kevin Diks Akhirnya Bela Timnas Indonesia

  • Germany U20 v Netherlands U20 - International MatchGetty Images Sport

    Kevin Diks ungkap kisahnya bela Indonesia

    Kevin Diks Bakarbessy sudah sempat berlatih dengan tim nasional Belanda U-21 ketika kariernya sedang menanjak saat dipinjamkan ke Feyenoord pada musim 2017/18. Bek 29 tahun itu bahkan mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim senior De Oranje saat itu. Namun, panggilan untuk sepenuhnya bergabung dengan Belanda tak pernah datang, menyusul minimnya menit bermain yang ia dapatkan saat kembali ke Fiorentina. Cedera pun semakin memperdalam penderitaannya di Italia, yang ia akui sebagai salah satu "momen terberat" dalam kariernya.

    Dipinjamkan ke klub Liga Denmark AGF pada 2019 hingga 2021 ternyata menjadi awal dari stabilitas performanya. Penampilannya yang apik bersama AGF pun menarik perhatian FC Copenhagen, dan ia menjuarai tiga gelar liga bersama mereka untuk menjadikan The Lions tim tersukses dalam sejarah Liga Denmark.

    Kevin Diks kini berbaju Borussia Monchengladbach juga Timnas Indonesia, menjadi salah satu bintang Garuda yang berlaga di lima liga top Eropa. Dalam wawancaranya bersama Bundesliga, ia bercerita bagaimana akhirnya membela Indonesia.

    "Ketika karier saya menanjak di Copenhagen, saya sebenarnya tak pernah mendapat panggilan dari Indonesia," ungkap Diks. "Mereka tidak pernah menghubungi saya atau agen saya berkata, 'Maukah bermain untuk kami, Indonesia? Untuk tempat kakek dan nenek Anda berasal?' Jadi sebenarnya saya tak perlu memilih, setidaknya sampai mereka mendekati secara resmi. Saat itu saya cepat mengambil keputusan bahwa saya bersedia melakukannya, dan itu membuat saya bangga."

  • Iklan
  • Indonesia v Bahrain - FIFA World Cup Asian 3rd QualifierGetty Images Sport

    Restu dari sang kakek

    Keputusan itu, katanya, juga tak terlepas dari perbincangan dengan sang kakek yang lahir di Ambon, Maluku.

    Diks menyebut pengalaman pertama membela negara leluhurnya sebagai sesuatu yang sangat emosional, terutama bagi keluarganya. Ia menambahkan: “Ketika saya pertama membicarakannya dengan kakek, dia langsung merasa sangat bangga dan bahagia melihat saya mempertimbangkan itu (membela Timnas Indonesia). Lalu ketika saya benar-benar melakukannya, dia sangat senang. Dia tidak bisa datang ke Indonesia karena kondisi fisiknya. Kemarin saya mengunjunginya dan dia menunjukkan banyak hal tentang Indonesia dan keluarganya. Dua-tiga tahun terakhir saya belajar banyak tentang Indonesia dan itu yang bikin saya bangga memilih Indonesia."

    "Saya cerita ke banyak orang bahwa mustahil mereka bisa mengerti betapa besarnya ini kalau belum menonton pertandingan sepakbola di Indonesia atau datang ke sana. Tahun lalu saya bilang kepada seorang waratawan di Kopenhagen, 'Datang saja ke Jakarta dan lihat betapa besarnya mereka. Orang-orang hidup untuk sepakbola, bernapas sepakbola, dan mereka selalu mendukung Anda apa pun yang terjadi."

  • Timnas Indonesia, tapi Bahasa Inggris

    Dengan banyaknya pemain keturunan Belanda, Diks mengaku skuad Timnas Indonesia saat ini lebih sering berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Ia berkata: "Kami bicara Bahasa Inggris. Semua sepakat, karena ada banyak pemain yang lahir di Indonesia sehingga mereka bicara Bahasa Indonesia, dan tentunya ada banyak pemain kelahiran Belanda. Biasanya sih kami berbincang dalam Bahasa Belanda, tapi kami sepakat tak akan melakukan itu, karena kami bersama dan harus melakukannya bersama-sama, jangan sampai terkotak-kotakan. Tapi saya rasa banyak pemain yang berusaha belajar Bahasa Indonesia, agar memudahkan."

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Saudi Arabia and Indonesia - AFC Asian qualifiers 4th Round Group BGetty Images Sport

    Pahitnya gagal ke Piala Dunia

    Diks mengakui bahwa kekalahan Timnas Indonesia atas Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, awal Oktober lalu, menjadi salah satu episode paling berat yang pernah ia jalani. Penaltinya sempat membawa tim asuhan Patrick Kluivert unggul cepat, namun Indonesia akhirnya kena comeback dan kalah 3-2 dengan Diks juga mencetak satu penalti tambahan di penghujung laga.

    "Itu salah satu pengalaman terberat dalam karier saya," aku Diks. "Saya merasa semua hal tidak berpihak pada kami. Kami harus bermain dalam situasi yang sangat sulit, tapi saya tidak mau membahas terlalu jauh karena saya tidak ingin menimbulkan hal-hal lain."

    "Kami main di Jeddah. Saya terbang ke sana, hanya punya satu sesi latihan, lalu harus tampil di laga yang mungkin jadi pertandingan terbesar dalam hidup saya. Saya sudah memainkan banyak laga penting, tapi yang ini untuk tiket Piala Dunia, untuk mimpi seluruh masyarakat Indonesia."

    "Awalnya berjalan luar biasa. Saya mencetak penalti jadi 1-0 dan semuanya terasa mulus. Kami pikir, ‘oke, ini saatnya.’ Tapi kami kalah. Secara fisik, saya belum pernah merasakan kondisi seberat itu. Saya memberi mungkin 300 persen, memaksakan tubuh saya ke batas yang belum pernah saya capai."

    "Itu sangat berat, karena itu mimpi kami semua, dan kami gagal meraihnya. Seminggu pertama saya susah tidur, terus memikirkan kenapa dan bagaimana itu bisa terjadi. Anda mencoba memahami kenapa bisa gagal, tapi kadang memang belum waktunya, bukan turnamen kami. Mungkin yang berikutnya.

    "Setelah sekitar satu minggu saya bicara dengan beberapa rekan setim di Indonesia, dan kami sepakat bahwa apa pun yang terjadi, masa lalu tidak bisa diubah. Semua terjadi karena suatu alasan. Kalau bukan turnamen ini, mungkin turnamen berikutnya. Sekarang fokus kami sudah ke Piala Asia.”

  • KEVIN DIKS GLADBACH Getty Images

    Selanjutnya buat Kevin Diks

    Saat ini, Kevin Diks sepenuhnya fokus bersiap membela Gladbach untuk menghadapi Wolfsburg di lanjutan Bundesliga, Sabtu (13/12). Die Fohlen kemudian akan bertamu ke markas Borussia Dortmund pekan depan dalam laga terakhir sebelum jeda musim dingin.

0