GFX Thomas Tuchel JuventusGetty Images

'Pernikahan' Juventus & Thomas Tuchel Akan Jadi Kisah Sempurna: 4 Faktor Eks Chelsea Itu Bisa Kembalikan Kejayaan Di Turin

Sejak dipecat Chelsea, Thomas Tuchel masih berstatus pelatih top yang menganggur.

Sementara di tempat lain, Juventus sedang dalam kondisi krisis menyusul rentetan hasil mengecewakan belakangan ini. Desakan dari para fans untuk melengserkan pelatih Massimiliano Allegri kian membuncah.

Nama Tuchel -- yang di musim debutnya bersama The Blues sukses mempersembahkan trofi Liga Champions -- digadang-gadang bakal mengisi kursi panas di Juventus Stadium jika Allegri pada akhirnya didepak. Sebagian besar loyalis Si Nyonya Tua menanti kabar membahagiakan ini betul-betul diumumkan.

Goal punya empat alasan kenapa 'pernikahan' Juventus dan Tuchel bisa menghadirkan kembali kejayaan bagi kubu Turin.

  • Thomas Tuchel Champions League TrophyGetty Images

    Permainan Tuchel berada pada 'dimensi lain'

    Tuchel dikenal dengan energinya yang besar terhadap para pemain, gaya pressing, serta sepakbola menghibur dan menyerang, telah membentuknya menjadi salah satu pelatih kelas kakap Eropa.

    Itu yang tidak dimiliki sosok Allegri, yang kemudian membuat banyak fans Juventus merasa jengah dengan permainan klub kesayangan mereka saat ini.

    Karakternya yang keras membuat Tuchel sulit didikte oleh hirarki klub. Mungkin ini jadi satu persoalan. Namun di sisi lain, kepribadian demikian akan membuat tim polesannya memiliki identitas, sesuatu yang tak lagi dimiliki Juve sejak periode kedua Allegri di Turin.

    Ketika membangun kembali 'kapal pecah' Chelsea rezim Frank Lampard, Tuchel langsung mempersembahkan trofi Liga Champions. Kisah ini bukan perkara mustahil diulanginya ketika dia benar-benar duduk di kursi panas Allianz Stadium.

  • Iklan
  • SDM selaras dengan sistem Tuchel

    Tuchel membangun sistem permainan 3-4-3 di sebagian besar perjalanan kariernya di Chelsea.

    Skema ini bakal cocok dengan para pemain Bianconeri, terlebih karakter mereka mendukung untuk bermain dalam taktik andalan mantan arsitek Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain tersebut.

    Bek terbaik Serie A musim lalu, Gleison Bremer, sangat cakap bermain dalam pola tiga bek. Dipadu dengan sosok berpengalaman pada diri Leonardo Bonucci dengan dukungan dari Federico Gatti, ketiganya bisa menjadi trio andalan Tuchel di lini belakang.

    Di jantung lini tengah, duet Fabio Miretti dan Manuel Locatelli dengan keunggulan mereka dalam mendistribusikan bola dan menyeimbangkan permainan tim akan lebih meyakinkan dengan diapit Filip Kostic dan Juan Cuadrado.

    Trisula lini depan, Tuchel bisa memasang Dusan Vlahovic sebagai penyerang tunggal dengan mendapat support kreativitas Federico Chiesa dan Angel di Maria di samping kanan-kirinya.

  • Kostic Juventus SassuoloGetty

    Pos wing-back mendukung

    Salah satu faktor kesuksesan Tuchel bersama Chelsea adalah keberhasilan dia mengeksploitasi sektor wing-back klub London Biru.

    Seperti diketahui, Reece James dan Marcos Alonso/Ben Chilwell jadi bagian integral dari gaya bermain Tuchel di Stamford Bridge, di mana banyak gol Chelsea berawal dari manuver di kedua sayap mereka.

    Sistem ini sangat cocok di Juve mengingat klub Turin memiliki duo Kostic-Cuadrado. Keduanya lihai memainkan peran sebagai wing-back untuk memudahkan Tuchel menerapkan pakem 3-4-3.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Dusan Vlahovic jadi kartu As

    Salah satu alasan Thuchel menginginkan Romelu Lukaku pulang ke Chelsea di musim lalu karena dia mendamba sosok penyerang yang memiliki kekuatan sekaligus kecepatan yang piawai dalam mengeksploitasi ruang di final third lawan.

    Pada prakteknya, Lukaku gagal mengejawantahkan rencana Tuchel dan berakhir kembalinya Lukaku ke Inter Milan sebagai pemain pinjaman di musim panas ini sebelum sang pelatih dipecat The Blues.

    Meski punya riwayat gagal dengan striker tunggal yakni Lukaku di Chelsea, rencana taktis Tuchel di Juve berpeluang sukses dengan adanya sosok seperti Vlahovic.

    Memiliki etos kerja yang luar biasa dan terbukti di bawah kendali Allegri, Vlahovic punya kans besar menerjemahkan game plan Tuchel dengan kontribusi gol demi gol untuknya. Tak diragukan lagi, Vlahovic memiliki kecepatan dan kekuatan, serta efektif ketika di depan gawang. Dari enam laga Serie A sejauh ini, dia sudah mengemas empat gol.

0