- Koopmeiners cetak gol cepat di menit kedua
- Vlahovic sukses beri dua assist krusial
- Lecce kejar lewat gol Baschirotto di akhir laga
Getty Images SportJuventus Tekuk Lecce 2-1 Di Serie A: Gol Teun Koopmeiners Dan Kenan Yildiz, Serta Brace Assist Dusan Vlahovic Jadi Kunci Kemenangan Bianconeri
APA YANG TERJADI?
Juventus langsung tancap gas sejak menit awal melawan Lecce, Minggu (13/4) dini hari WIB tadi. Hanya dalam 100 detik, Teun Koopmeiners membuka skor setelah menerima umpan terobosan dari Dusan Vlahovic. Gol ini menjadi pembuka dominasi Juventus, yang bermain dengan formasi tiga bek di bawah arahan pelatih Igor Tudor. Lecce mencoba membalas melalui tendangan jarak jauh Nikola Krstovic, namun hanya membentur tiang.
Permainan semakin sulit bagi Lecce setelah Gaby Jean cedera dan harus ditandu keluar karena masalah lutut. Juve memanfaatkan kelemahan ini dengan gol kedua yang indah. Kerja sama antara Khephren Thuram, Vlahovic, dan Kenan Yildiz berujung pada tembakan akurat Yildiz dari luar kotak penalti. Gol ini memperkuat keunggulan Juventus, meskipun Lecce terus mencari celah melalui serangan balik.
Di menit-menit akhir, Lecce berhasil memperkecil skor melalui sundulan Federico Baschirotto dari tendangan bebas Thorir Helgason. Gol ini membuat suasana di Turin menjadi tegang, tetapi Juventus tetap kokoh. Penyelamatan gemilang kiper Michele Di Gregorio, termasuk saat menghentikan peluang Ante Rebic, memastikan kemenangan 2-1 untuk Bianconeri.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan ini menandai kembali ke jalur positif bagi Juventus setelah hasil imbang melawan Roma dan kemenangan tipis atas Genoa. Formasi tiga bek yang diterapkan Tudor tampaknya mulai membuahkan hasil, dengan lini tengah dan depan menunjukkan kreativitas tinggi. Vlahovic, meski belum mencetak gol, membuktikan peran pentingnya sebagai pengatur serangan dengan dua assist.
Lecce, di sisi lain, masih kesulitan menemukan konsistensi. Kekalahan ini memperpanjang tren buruk mereka, meskipun hasil imbang melawan Venezia sebelumnya memberi sedikit harapan. Cedera Jean menjadi pukulan telak, terutama karena Lecce juga baru beralih ke formasi tiga bek untuk menyesuaikan diri dengan strategi lawan.
Pertandingan ini juga menyoroti pentingnya kiper dalam situasi kritis. Di Gregorio tampil luar biasa untuk tuan rumah, sementara Wladimiro Falcone di kubu Lecce mampu mencegah kekalahan yang lebih telak. Kedua tim kini harus mempersiapkan laga berikutnya dengan fokus memperbaiki kekurangan, terutama di lini pertahanan.
APA YANG DIKATAKAN?
Gol Koopmeiners di 100 detik awal mengacaukan strategi Lecce. Pelatih Giampaolo mengungkapkan kekecewaannya atas gol cepat tersebut, yang menggagalkan rencana awal timnya. “Kami kebobolan setelah satu menit lebih, jadi 'Rencana A' benar-benar hancur. Kami ingin menekan tinggi dan menjaga Juventus jauh dari gawang kami, tetapi saat tertinggal 2-0, kami tahu harus mengubah pendekatan,” ujarnya kepada Sky Sport Italia.
Juventus terus mendominasi, dan pada menit ke-33, Yildiz mencetak gol indah melalui kerja sama apik dengan Thuram dan Vlahovic. Gol ini memperlihatkan kualitas serangan Juventus di bawah Tudor. Giampaolo, yang secara mengejutkan menggunakan formasi tiga bek untuk melawan Juventus, menjelaskan alasannya. “Juventus punya pemain yang sangat berbakat dalam memanfaatkan ruang, jadi kami tidak bisa bertahan dengan empat bek. Masalahnya, kami seharusnya menutup lebar lapangan lebih baik. Saya sudah memutuskan sejak awal minggu untuk bermain seperti ini,” kata Giampaolo, mengakui kekurangan eksekusi taktis timnya.
Meski tertinggal, Lecce tidak menyerah dan terus mencari celah. Di akhir laga, Baschirotto mencetak gol melalui sundulan dari tendangan bebas, membuat pertandingan kembali tegang. Giampaolo melihat formasi tiga bek sebagai opsi masa depan, meski kali ini gagal membuahkan hasil. “Tim sekarang sangat serbaguna, dan ini adalah solusi yang bisa kami coba lagi di pertandingan tertentu,” ungkapnya, menunjukkan optimismenya untuk bereksperimen lebih lanjut guna meningkatkan performa Lecce yang tengah terpuruk.
Di kubu Juventus, Tudor memuji penampilan timnya, terutama di babak pertama yang ia nilai sangat baik. Namun, ia menyoroti kegugupan di sepuluh menit terakhir saat Lecce memperkecil skor. “Kami seharusnya bisa menyelesaikan laga lebih awal. Kami mengakhiri dengan buruk, sepuluh menit terakhir ada sedikit kegugupan dan kami kebobolan. Ini harus jadi pelajaran, tetapi kami tidak boleh tidak puas, dan saya bilang ke pemain juga. Kami main bagus, 70 atau 80 menit di level baik dengan babak pertama sangat bagus dan babak kedua tidak buruk,” kata Tudor kepada Sky.
Tudor juga memuji perkembangan individu pemainnya, khususnya Koopmeiners dan Vlahovic. “Koopmeiners butuh gol itu. Dia main bagus, saya lihat kaki yang berbeda dari sebelumnya dan juga pikiran yang berbeda. Dia di jalur yang benar,” ujar Tudor tentang gelandangnya yang mulai menemukan performa terbaik. Tentang Vlahovic, ia menambahkan, “Vlahovic main dengan pengorbanan yang baik, cukup wajar, dia jelas kurang gol. Biasanya dia cetak gol di peluang itu, hari ini tidak, tapi kami terus maju."
Kemenangan ini membawa Juventus ke posisi ketiga sementara, memperpanjang catatan positif Tudor dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Tudor menjelaskan pendekatan kepelatihannya dan kondisi tim yang diwarisinya. “Saya pasti menemukan tim yang sedang sulit secara psikologis karena dua laga buruk sebelumnya, mereka tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia. Dari sisi fisik, tiap pelatih punya tuntutan sendiri, tergantung jenis sepak bola. Saya suka sepak bola cepat yang butuh persiapan khusus,” kata Tudor, seraya menolak membahas target jangka panjang dan fokus pada latihan harian. “Kejuaraan berikutnya? Saya baik-baik saja, saya senang melatih Juventus dan mempersiapkan latihan besok pagi. Itu satu-satunya yang penting,” tutupnya.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
GettyTAHUKAH ANDA?
Vlahovic menyamai rekor assist musimannya di Serie A (empat seperti pada 2023/24), sebagaimana dua kontribusinya di laga ini membuat dia memberikan lebih dari satu assist dalam satu pertandingan sejak ia tiba di Italia untuk pertama kalinya dalam 247 pertandingannya di semua kompetisi.
Yildiz mengalahkan legenda klub Alessandro Del Piero (6) & Moise Kean (7) untuk menjadi remaja pertama sejak 1990 yang mencetak delapan gol Serie A.
MATCH SUMMARY
Serie AJuventus: Di Gregorio; Kalulu, Veiga, Kelly; Gonzalez (Conceicao 76'), Locatelli, Thuram, McKennie (Cambiaso 67'); Koopmeiners (Weah 67'), Yildiz (Savona 90'); Vlahovic (Kolo Muani 67').
Pergantian Tak Terpakai: Pinsoglio, Luiz, Daffara, Rouhi, Costa.
Gol: Koopmeiners 2', Yildiz 33'.
Kartu Kuning: -
Pelatih: Igor Tudor.
Lecce: Falcone; Baschirotto, Gaspar, Jean (Gabriel 11'); Veiga (Helgason 77'), Coluibaly, Pierret, Gallo (Sala 46'); Pierotti (N'Dri 56'), Morente; Krstovic (Rebic 46').
Pergantian Tak Terpakai: Samooja, Banda, Guilbert, Rafia, Ramadani, Karlsson, Fruchtl, Burnete, Kaba.
Gol: Baschirotto 87'.
Kartu Kuning: Morente.
Pelatih: Marco Giampaolo.
Serie ABERIKUTNYA?
Juventus akan menghadapi laga tandang melawan tim papan tengah Parma pada Selasa (22/4) dini hari WIB mendatang untuk mempertahankan momentum kemenangan. Lecce, di sisi lain, harus bangkit di kandang melawan lawan yang lebih ringan, yakni Como, demi memperbaiki posisi di klasemen. Kedua tim perlu memperkuat pertahanan agar lebih solid di laga berikutnya.

