FBL-ITA-SERIE A-JUVENTUS-ROMAAFP

Juventus 2-1 AS Roma: Francisco Conceicao Dan Lois Openda Bawa Si Nyonya Tua Ramaikan Persaingan Zona Liga Champions

Duel sengit perebutan posisi empat besar Serie A tersaji di Allianz Stadium saat Juventus menjamu AS Roma, Minggu (21/12) dini hari WIB. Dalam laga yang diwarnai krisis cedera dari kedua kubu, tuan rumah berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor tipis 2-1. Kemenangan ini menjadi sangat krusial bagi Bianconeri asuhan Luciano Spalletti untuk memangkas jarak poin dan kembali memanaskan persaingan tiket Liga Champions musim depan.

Francisco Conceicao dan Lois Openda menjadi pahlawan kemenangan Juventus lewat gol-gol mereka di masing-masing babak. Penampilan apik keduanya, ditambah solidnya pertahanan yang dipimpin Gleison Bremer yang baru pulih dari cedera, menjadi kunci keberhasilan Juventus mendominasi laga. Di sisi lain, Roma yang tampil dengan lini belakang darurat sempat memberikan perlawanan lewat gol telat Tommaso Baldanzi, namun gagal menyamakan kedudukan hingga peluit akhir.

Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Roma dalam laga-laga besar musim ini di bawah asuhan Gian Piero Gasperini. Absennya sejumlah pilar utama seperti Artem Dovbyk dan Evan Ndicka memang menjadi kendala, namun ketidakmampuan Giallorossi mencuri poin dari rival langsung menjadi sorotan tajam. Kini, posisi mereka di peringkat empat semakin terancam dengan Juventus yang mengintai hanya dengan selisih satu poin.

  • Kebangkitan Si Nyonya Tua dan Tuntutan Spalletti

    Kemenangan atas Roma menjadi bukti nyata progres Juventus di bawah kendali Spalletti. Setelah awal musim yang lambat, Spalletti perlahan membawa Bianconeri menemukan konsistensi, memenangkan enam dari tujuh laga terakhir. Gleison Bremer menyoroti perubahan positif ini, menyebut bahwa tim kini bermain lebih dominan dengan bola sesuai instruksi pelatih baru mereka.

    Bremer memberikan pandangannya mengenai dampak pergantian pelatih dari Igor Tudor ke Spalletti. "Pelatih sangat menuntut, yang memang seharusnya demikian, karena kami adalah Juventus dan harus selalu menginginkan lebih. Dia adalah pelatih yang baik, memberi kami banyak informasi, kami bermain lebih banyak dengan bola dan Anda dapat melihat hasilnya," ujar Bremer kepada Sky Sport Italia.

    Di lapangan, dominasi tersebut terlihat dari penciptaan peluang yang lebih efektif. Kombinasi serangan balik cepat yang dimotori oleh Francisco Conceicao dan Kenan Yildiz terbukti merepotkan pertahanan darurat Roma. Spalletti berhasil memaksimalkan potensi skuadnya meski tanpa kehadiran penyerang utama Dusan Vlahovic dan gelandang andalan Teun Koopmeiners yang absen.

    Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga pernyataan mentalitas untuk kembali ke papan atas. Francisco Conceicao menegaskan ambisi timnya pascalaga: "Kami berada di atas sana, itulah yang harus kami lakukan. Kami harus memenangkan pertandingan, kami memenangkan dua pertandingan penting sekarang, dan harus terus seperti ini."

  • Iklan
  • Openda Akhiri Puasa, Conceicao Merasa Layak Menang

    Laga ini menjadi momen pelepas dahaga bagi Openda. Striker asal Belgia tersebut akhirnya mencetak gol pertamanya di Serie A setelah mengalami puasa gol selama 253 hari (dihitung sejak di Bundesliga). Golnya di menit ke-70, memanfaatkan bola muntah hasil sundulan Weston McKennie, mengunci kemenangan tim sekaligus mencatatkan dirinya sebagai pemain Belgia pertama yang mencetak gol untuk Juventus ke gawang Roma.

    Conceicao, yang mencetak gol pembuka, merasa timnya sangat pantas mendapatkan hasil ini. "Saya pikir kami pantas mendapatkan kemenangan. Kami tahu betapa pentingnya pertandingan itu dan kami melakukan pekerjaan kami, kami menang, kami harus berada di atas sana," kata Conceicao. Ia menjadi ancaman konstan di sisi sayap, mengobrak-abrik pertahanan Roma dengan kecepatan dribelnya.

    Gol Conceicao di akhir babak pertama terjadi berkat kerja sama apik dengan Yildiz dan Andrea Cambiaso, memecah kebuntuan di saat krusial. Pemain asal Portugal ini tidak hanya mencetak gol, tetapi juga memberikan dimensi serangan yang eksplosif. Performanya menjadi sorotan utama mengingat banyaknya pemain inti Juventus yang absen.

    Duet Conceicao dan Openda memberikan harapan baru bagi lini depan Juventus. Dengan Vlahovic yang masih cedera, keduanya mampu memikul beban mencetak gol dengan sangat baik. Koneksi yang terjalin antara lini tengah dan depan menunjukkan bahwa Juventus memiliki variasi serangan yang mematikan dan siap bersaing di sisa musim.

  • Pengakuan Gasperini: Roma "Kurang Sesuatu" di Laga Besar

    Gian Piero Gasperini harus mengakui keunggulan Juventus dan menyoroti masalah kronis timnya dalam menghadapi laga besar. Roma kembali gagal meraih poin melawan rival langsung, sebuah tren yang mulai mengkhawatirkan bagi ambisi mereka finis di empat besar. Gasperini secara jujur mengevaluasi bahwa timnya memiliki kekurangan fundamental dibandingkan tim-tim elit lainnya.

    "Memang benar kami kalah dalam banyak bentrokan head-to-head ini... Jika Anda kalah tiga atau empat dari pertandingan ini, jelas itu berarti Anda kehilangan sesuatu dibandingkan dengan klub-klub ini," aku Gasperini kepada Sky Sport Italia. Pernyataan ini mencerminkan realitas pahit bahwa Roma seringkali tampil inferior saat level kompetisi meningkat.

    Selain mentalitas, Gasperini juga menyoroti kesalahan teknis para pemainnya dalam membangun serangan. "Kami salah menempatkan terlalu banyak umpan dalam serangan, karena kalau tidak, kami memiliki semua kondisi yang diperlukan untuk menciptakan lebih banyak peluang," keluhnya. Roma sebenarnya memiliki momen penguasaan bola, namun kurang presisi di sepertiga akhir lapangan.

    Meski demikian, Gasperini tetap mencoba menanamkan optimisme kepada skuadnya yang sedang pincang. "Roma harus meninggalkan malam ini dengan perasaan penuh harap, karena kami memiliki fondasi yang kuat di sini untuk membangun skuad yang hebat," tambahnya. Dengan banyaknya pemain kunci yang absen, ia mengapresiasi upaya para pemain pelapis meski hasilnya belum memuaskan.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Kritik Tajam untuk Evan Ferguson dan Pemain Baru

    Salah satu sorotan tajam Gasperini tertuju pada lini serang Roma yang tumpul, khususnya performa Evan Ferguson. Striker muda tersebut gagal memberikan dampak signifikan meski Roma sangat membutuhkan gol. Gasperini tidak segan-segan memberikan kritik terbuka mengenai adaptasi pemain barunya tersebut yang dinilai lambat.

    "Ferguson masih belum meyakinkan saya, termasuk di babak kedua hari ini. Bukan hanya tekniknya, dia dan beberapa pemain baru lainnya masih belum sepenuhnya menyatu dengan semangat tim ini," jelas Gasperini. Kritik ini menjadi sinyal peringatan bagi Ferguson untuk segera meningkatkan level permainannya jika ingin mendapatkan tempat reguler.

    Gasperini juga menjelaskan mengapa ia tidak banyak mengubah susunan pemain depan meski Paulo Dybala dan Matias Soulé kesulitan mendapatkan suplai bola. "Kami memiliki tim yang sangat solid, dengan Dybala dan Soule mereka tidak mendapatkan layanan yang tepat malam ini, tetapi kualitas teknis mereka jauh melampaui yang lain," belanya. Ia menegaskan akan membuat pilihan yang sama lagi karena percaya pada kualitas individu mereka.

    Masalah adaptasi pemain baru dan kurangnya koneksi antar lini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Roma. Tanpa Artem Dovbyk yang cedera, ketergantungan pada Ferguson yang belum "nyetel" menjadi titik lemah yang dieksploitasi oleh pertahanan Juventus. Gasperini kini harus memutar otak untuk memperbaiki chemistry timnya sebelum jarak di klasemen semakin lebar.

  • Kembalinya Bremer dan Peta Klasemen

    Kabar baik bagi Juventus adalah kembalinya Gleison Bremer ke starting XI setelah absen panjang akibat cedera meniskus. Kehadirannya memberikan rasa aman di lini belakang, terbukti dengan blok krusialnya terhadap peluang Manu Kone. Bremer mengaku telah mempersiapkan diri dengan baik meski belum bisa bermain penuh 90 menit.

    "Saya mengalami cedera parah ini, tetapi saya telah bekerja dengan tim selama dua minggu dan tahu saya harus siap ketika dipanggil. Saya tidak bisa bermain sepanjang pertandingan, tetapi kami sudah menduganya," ungkap Bremer. Kembalinya sang bek andalan sangat tepat waktu mengingat persaingan empat besar yang kian memanas.

    Hasil 2-1 ini mengubah dinamika klasemen papan atas Serie A secara signifikan. Roma yang berada di posisi keempat kini hanya unggul satu poin dari Juventus di posisi kelima. Jarak yang menipis ini membuat setiap pertandingan ke depan menjadi final bagi kedua tim dalam perburuan tiket Liga Champions.

    Bagi Juventus, kemenangan ini adalah momentum kebangkitan yang nyata. Bagi Roma, ini adalah alarm bahaya. Seperti yang dikatakan Gasperini, mereka harus "fokus membangun masa depan yang hebat bagi Roma berdasarkan masa kini," namun masa kini tersebut menuntut perbaikan performa segera jika tidak ingin disalip oleh Si Nyonya Tua.

  • Cuplikan: Juventus 2-1 AS Roma

0