- Juventus amankan tiket Liga Champions
- Venezia terdegradasi ke Serie B
- Yildiz dan Kolo Muani cetak gol krusial untuk Juve
Getty Images SportJuventus Amankan Tiket Liga Champions Sekaligus Kirim Venezia Dan Jay Idzes Kembali Ke Serie B
APA YANG TERJADI?
Juventus berhasil mengamankan posisi empat besar Serie A menyusul kemenangan dramatis 3-2 melawan Venezia di kandang lawan, Senin (26/5) dini hari WIB tadi. Pertandingan ini menjadi penentu nasib kedua tim, dengan Juventus membutuhkan kemenangan untuk memastikan tiket Liga Champions, sementara Venezia berjuang untuk menghindari degradasi. Gol-gol dari Kenan Yildiz, Randal Kolo Muani, dan penalti Manuel Locatelli menjadi penentu kemenangan Bianconeri.
Venezia, yang hari ini tidak diperkuat kapten timnas Indonesia Jay Idzes karena skorsing, memulai pertandingan dengan baik. Daniel Fila membawa mereka unggul di menit kedua melalui gol unik menggunakan lututnya setelah serangan apik yang melibatkan hampir seluruh pemain. Namun, Juventus menunjukkan reaksi cepat dengan berbalik unggul melalui Yildiz (25') dan Kolo Muani (31') meski sempat kehilangan gol akibat anulir VAR karena handball Alberto Costa.
Di babak kedua, Venezia sempat menyamakan kedudukan lewat Ridgeciano Haps (55') setelah serangan dari sisi sayap. Namun, penalti yang dieksekusi Locatelli (73') memastikan Juventus membawa pulang tiga poin. Venezia akhirnya harus menerima kenyataan terdegradasi ke Serie B, sementara Bianconeri meraih tiket ke kompetisi elite Eropa.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan ini menegaskan kebangkitan Juventus di bawah tekanan untuk mengamankan posisi empat besar di Serie A. Meski tanpa beberapa pemain kunci seperti Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Arkadiusz Milik, Bianconeri menunjukkan ketangguhan dengan permainan agresif dan efektif. Gol-gol dari Yildiz dan Kolo Muani, ditambah penalti Locatelli, membuktikan kedalaman skuad Juventus meski banyak pemain absen.
Bagi Venezia, kekalahan ini menjadi pukulan telak. Dengan absennya Idzes karena skorsing, tim asuhan pelatih Eusebio Di Francesco kesulitan menjaga konsistensi. Gol Daniel Fila dan Ridgeciano Haps menunjukkan semangat juang, tetapi kesalahan individu dan keunggulan Juventus di momen krusial membuat mereka harus rela turun kasta ke Serie B.
Pertandingan ini juga mencerminkan dinamika kompetisi Serie A musim ini, di mana persaingan untuk posisi empat besar dan zona degradasi berlangsung ketat hingga pekan terakhir. Juventus kini bersiap untuk Liga Champions, sementara Venezia harus membangun kembali di divisi kedua dengan harapan kembali ke Serie A di masa depan.
GettyAPA YANG DIKATAKAN?
Michele Di Gregorio, kiper Juventus, memuji reaksi timnya dalam kemenangan 3-2 atas Venezia. “Kami bekerja dengan baik. Kami tahu hasil di sini tidak akan mudah didapat,” katanya kepada Sky Sport Italia.
Pertandingan berjalan penuh tantangan, terutama setelah Venezia unggul lebih dulu. “Kalian lihat pertandingan ini sulit. Awalnya berat, tetapi kami memberikan reaksi hebat. Kami sangat ingin mencapai target ini."
Di Gregorio juga mengakui bahwa musim ini tidak mudah bagi Juventus. “Kami sudah membuktikan diri sebagai tim yang serius. Kadang-kadang, kami kehilangan hasil atau kurang reaksi,” ujarnya.
Menurutnya, reaksi tim di laga melawan Venezia menunjukkan karakter Juventus yang sebenarnya. “Musim ini panjang dan sulit, tetapi reaksi kami malam ini tidak mudah. Kami tim muda, tetapi reaksi kami luar biasa malam ini,” tambah Di Gregorio, bangga dengan performa timnya.
Meski berhasil mengamankan posisi empat besar, Di Gregorio menegaskan bahwa itu belum cukup untuk klubnya. “Kami adalah Juventus. Kami tahu finis di posisi empat besar belum cukup di sini, jadi kami harus berjuang untuk memenangkan setiap kompetisi karena kami Juventus,” tegasnya.
Merefleksikan peran barunya sebagai kiper utama, Di Gregorio tak lupa menyinggung pendahulunya, Wojciech Szczesny. “Kami semua tahu seperti apa kiper hebat itu,” katanya, mengakui standar tinggi yang ditinggalkan Szczesny di Juventus.
Perjalanan Di Gregorio di musim pertamanya bersama Juventus penuh dengan pembelajaran. “Itu tidak mudah, tetapi saya senang sudah setahun di sini. Ini perjalanan yang menyenangkan, dan saya harap bisa terus membantu,” ungkapnya, menunjukkan optimisme untuk masa depan.
TAHUKAH ANDA?
Sebelum Randal Kolo Muani (8 gol di Serie A), pemain Prancis terakhir yang mencetak 8+ gol bersama Juventus dalam satu musim liga utama mulai Januari adalah David Trezeguet pada 2005/06 (8).
Venezia kembali turun kasta setelah berhasil promosi di musim sebelumnya. Ini mengulang kisah mereka ketika terdegradasi di musim 2021/22, di mana klub berjuluk I Leoni Alati itu finis di urutan ke-20. Kali ini, mereka berakhir di urutan ke-19.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
MATCH SUMMARY
Serie ABERIKUTNYA?
Juventus akan fokus mempersiapkan diri untuk Liga Champions musim depan, dengan peluang merekrut pemain baru untuk memperkuat skuad. Sementara itu, Venezia harus merancang strategi untuk bangkit di Serie B, dengan Idzes diharapkan menjadi pilar utama dalam misi promosi kembali ke Serie A, jika yang bersangkutan tidak dicomot klub lain.



