Pada Mei 2023, sebuah buku tahunan tua ditemukan. Di lembaran-lembarannya, yang dicetak pada 2009, terpampang foto Jude Bellingham cilik, yang menuliskan cita-citanya di masa depan: "Pesepakbola profesional untuk Barcelona dan Inggris."
Kata-kata tersebut, yang diungkapkan dengan penuh ketulusan oleh seorang anak yang bahkan belum memasuki usia remaja, dijadikan amunisi oleh fans Barcelona untuk memproklamirkan dengan penuh keyakinan, bahwa Bellingham lebih mencintai Blaugrana dan pasti akan memilih mereka. Ini memang bukan kali pertama penggemar sepakbola bikin klaim muluk-muluk, tetapi deklarasi para Cules, yang didasari oleh tulisan dan isi hati seorang bocah, rasanya adalah salah satu yang paling tak masuk akal.
Dan kita semua tahu apa hasil akhirnya. Bellingham bergabung ke Real Madrid, dan ia bukan cuma menjadi salah satu pemain terbaik La Liga, Eropa pun disihirnya sampai-sampai ia dielukan sebagai titisan Zinedine Zidane setelah mewarisi nomor punggungnya. Besok Sabtu (28/10), Bellingham akan menghadapi Barca di El Clasico pertamanya, menginjakkan kaki ke Estadi Olimpic dengan mengenakan warna Los Bancos, turut bertanding di laga yang berpotensi menentukan siapa kampiun Spanyol di akhir musim. Sebuah kontes sempurna untuk seorang bintang yang baru mengorbit, untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Tetapi ternyata, angan-angan Cules tak semuluk itu. Meski berbagai klub elite mengejar tanda tangan Bellingham sepanjang usia remajanya — Manchester United, Man City, sampai Liverpool juga meminatinya — Barca-lah yang benar-benar nyaris mendapatkan Bellingham dari Birmingham City, bahkan sebelum para penikmat sepakbola di luar Kota Birmingham mengenal namanya.
Ya, pada 2019, Barca telah menjadwalkan pertemuan dengan ayah Bellingham, Mark, namun ia tak hadir. Kenapa? Bagaimana bisa? Baru-baru ini alasannya diketahui publik...



.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)





