Jordan Henderson Diizinkan Pergi Gratis Dari Ajax, Bisa Kembali Ke Sunderland Sebagai Pengganti Jobe Bellingham

Jordan Henderson diizinkan meninggalkan Ajax secara gratis pada musim panas ini sebagaimana klub Belanda itu ingin mengurangi beban gaji sebesar £100.000 per minggu yang diterima sang pemain. Menurut laporan Daily Mirror, pelatih baru Ajax, John Heitinga, tidak memasukkan Henderson, yang segera berusia 35 tahun, dalam rencana timnya. Kembalinya Henderson ke klub masa kecilnya, Sunderland, kini menjadi kemungkinan nyata.

Sunderland, yang baru saja promosi ke Liga Primer Inggris, melihat Henderson sebagai pengganti ideal untuk Jobe Bellingham, yang kemungkinan akan hengkang. Kepindahan ini bisa menjadi reuni emosional bagi Henderson, yang memulai kariernya di Sunderland sebelum bergabung dengan Liverpool. Ajax, di sisi lain, ingin merampingkan keuangan mereka setelah musim yang penuh tantangan.

Keputusan ini memberikan Henderson kesempatan untuk kembali ke sepakbola Inggris dengan peran penting di Sunderland. Meski usianya tidak lagi muda, pengalaman dan kepemimpinannya bisa menjadi aset berharga bagi tim yang baru promosi untuk menghadapi kerasnya kompetisi Liga Primer.

Keputusan Ajax untuk melepas Henderson tanpa biaya transfer merupakan bagian dari upaya mereka mengurangi beban gaji setelah membayar bonus besar terkait kualifikasi ke Liga Champions musim depan. Sunderland, yang kembali ke Liga Primer, telah menunjukkan ketertarikan pada Henderson sejak Desember 2024, dan kini peluang untuk membawanya kembali ke Stadium of Light semakin terbuka.

Pelatih Inggris, Thomas Tuchel, juga dikabarkan telah meyakinkan Henderson bahwa ia masih masuk dalam rencana untuk Piala Dunia 2026, asalkan menjaga kebugaran dan performa. Henderson baru saja tampil dalam kemenangan 1-0 Inggris atas Andorra, membuktikan bahwa ia masih relevan di level internasional. Namun, tantangan bagi Sunderland adalah apakah mereka mampu mendekati gaji Henderson saat ini di Ajax.

Pelatih Sunderland, Regis Le Bris, sangat menghargai pengalaman Henderson, yang bisa membantu tim bertahan di Liga Primer. Meski begitu, kesepakatan finansial menjadi faktor penting, dan Sunderland harus menavigasi dengan hati-hati untuk merekrut Henderson tanpa mengganggu stabilitas keuangan klub.

Kepindahan Henderson ke Sunderland juga bisa menjadi solusi atas potensi kepergian Jobe Bellingham, yang diminati klub-klub Bundesliga, terutama Borussia Dortmund. Tawaran Dortmund sebesar €25 juta (£21 juta/$28,5 juta) telah ditolak Sunderland, dengan presiden klub Kyril Louis-Dreyfus bertekad mempertahankan bintang muda mereka setidaknya untuk satu musim lagi. Namun, kepergian Bellingham pada musim panas ini tampaknya sulit dihindari.

Kehadiran Henderson bisa menjadi faktor kunci bagi Sunderland untuk menghindari degradasi pada musim depan. Pengalamannya sebagai mantan kapten Liverpool dan pemimpin di lapangan dapat memberikan stabilitas bagi skuad yang relatif muda. Selain itu, kembalinya Henderson ke klub masa kecilnya akan menjadi cerita emosional yang disambut hangat oleh para pendukung Sunderland.

Sementara Bellingham menjadi incaran klub-klub besar Eropa, Sunderland harus merencanakan langkah ke depan dengan cermat. Mendatangkan Henderson secara gratis bisa menjadi strategi cerdas untuk memperkuat tim, sekaligus menjaga semangat dan identitas klub dengan kembalinya seorang legenda lokal.

Henderson akan kembali beraksi pada Selasa, 10 Juni, ketika Inggris menghadapi Senegal dalam laga persahabatan. Penampilan di laga ini akan menjadi kesempatan baginya untuk menunjukkan bahwa ia masih layak bersaing di level tertinggi menjelang Piala Dunia 2026. Performa apik bisa meningkatkan daya tariknya bagi Sunderland atau klub lain yang berminat.

Bagi Sunderland, merekrut Henderson menjadi prioritas untuk memperkuat skuad mereka di Liga Primer. Namun, klub harus mempertimbangkan aspek finansial, terutama dalam menyesuaikan gaji Henderson dengan anggaran mereka. Negosiasi kontrak kemungkinan akan menjadi fokus utama dalam beberapa minggu ke depan.

Di sisi lain, Henderson sendiri harus memutuskan apakah kembali ke Sunderland adalah langkah terbaik untuk kariernya. Dengan pengalaman dan semangatnya, ia berpotensi menjadi pilar penting bagi tim, sekaligus mewujudkan impian untuk kembali ke klub yang membesarkannya.