FBL-SPAIN-BARCELONA-LAPORTAAFP

"PENIPUAN!" - Barcelona Dituding Sembunyikan Kerugian Sampai 1,5 TRILIUN, Joan Laporta Dipaksa Mundur

  • Tekanan terhadap Laporta makin besar jelang pemilihan presiden Barcelona

    Drama politik di Barcelona kembali memanas. Joan Laporta kini menghadapi tuduhan baru terkait pengelolaan keuangan klub. Victor Font—rivalnya dalam pemilihan presiden sebelumnya—secara terbuka menuduh pihak manajemen menyembunyikan kerugian sebesar €80 juta (Rp1,5 triliun) dan menyerukan agar pemilu segera dilaksanakan untuk “melindungi model sosial klub”.

    Komentar tersebut memicu kembali wacana reformasi di tubuh Barcelona, tepat saat Laporta tengah mempersiapkan diri maju kembali pada pemilihan presiden 2026. Sesuai aturan, pemilihan presiden Barcelona harus diumumkan antara 15 Maret hingga 15 Juni 2026, meski tanggal pastinya belum diputuskan.

  • Iklan
  • FBL-ESP-BARCELONA-VOTEAFP

    Transparansi Barcelona dipertanyakan

    Dalam wawancaranya dengan Catalunya Radio, Font melontarkan kritik keras terhadap kepemimpinan Laporta.

    Ia berkata: “Penutupan tahun lalu mencatat kerugian sebesar 90 juta euro. Kami meminta penyajian ulang data karena ada aset yang dinilai terlalu tinggi, tapi kami diabaikan. Laporan tahun ini menyembunyikan kerugian tambahan 80 juta euro yang sebenarnya merupakan koreksi dari laporan tahun lalu, dan hal ini tidak disebutkan; Majelis tidak mengetahuinya. Ada kurangnya transparansi."

    Ia juga mengecam pemilihan perusahaan konstruksi Limak sebagai pelaksana renovasi Camp Nou: “Kami diberi tahu bahwa mereka akan bekerja cepat dan dengan anggaran lebih kecil, tapi kenyataannya tidak begitu. Penipuan lagi. Pada hari Minggu, Joan Laporta harus menjelaskan mengapa Limak dipilih padahal laporan internal menyarankan sebaliknya, seperti yang dijelaskan oleh radio SER pada hari Senin.”

    Font menambahkan: “Proposalnya dulu adalah kembali [ke Camp Nou] dengan 27.000 penonton, tapi sekarang klub mengatakan itu tidak masuk akal secara ekonomi dan mereka menunggu sampai kapasitasnya bisa 45.000.”

  • Seruan perubahan dan akuntabilitas di Barcelona

    Pesan Font jelas: pemilihan harus dipercepat untuk memastikan transparansi dan mengembalikan kekuasaan pengambilan keputusan ke tangan para anggota klub.

    “Kita butuh pemilu sesegera mungkin,” ujarnya. “Para anggota akan berjuang agar model sosial tidak berubah dan klub kembali dikelola secara efisien dan bertanggung jawab.”

    Font menilai bahwa salah urus administrasin saat ini bukan hanya merusak stabilitas finansial, tapi juga berpotensi berdampak langsung pada proyek Barcelona di bawah Hansi Flick.

    “Saya 100 persen percaya pada Flick. Kalah dua pertandingan juga terjadi tahun lalu. Yang membuat kami khawatir adalah bagaimana salah urus ini secara langsung memengaruhi proyek olahraga. Flick pasti bingung,” simpulnya. “Pertama, tur pramusim berantakan. Dia tidak tahu di mana tim akan bermain. Dia memulai musim tanpa skuad yang terdaftar. Mereka melepaskan Inigo [Martinez], yang sebenarnya sosok pilar. Kami khawatir manajemen buruk akan menghancurkan proyek olahraga dan aset sepenting ini.”

  • Situasinya: Barcelona terbelah jelang 2026

    Sementara Laporta bersikeras ingin melanjutkan proses pembangunan ulang setelah mewarisi klub dalam keadaan krisis, Font dan kubu oposisi yakin sekarang sudah saatnya untuk perubahan. Selain gerakan “Si al Futur” (Ya untuk Masa Depan) milik Font, penantang baru dalam pemilihan seperti Joan Camprubí dengan “Som un Clam” (Kami adalah Kebisingan) dan Xavi Vilajoana dengan “Veus del Barca” (Suara-suara Barca) mulai memosisikan diri sebagai kubu reformis yang mengusung model klub yang lebih transparan dan kembali dipimpin anggota.

  • FBL-SPAIN-BARCELONA-LAPORTAAFP

    Selanjutnya buat Laporta & Barcelona

    Saat Laporta berusaha memperpanjang masa jabatannya sampai lima tahun ke depan, kepemimpinannya kini menghadapi ujian paling besar. Meski masih mendapat dukungan dari sebagian fans karena dianggap berhasil menstabilkan klub dan memimpin proyek Camp Nou, pertanyaan-pertanyaan seputar transparansi, keuangan, dan tata kelola akan menjadi bayang-bayang besar dalam bulan-bulan mendatang.