2022-12-01-japan-ao-tanaka-spain-morata(C)Getty images

3 Kunci Jepang Singkirkan Finalis 2018 Kroasia Dari Piala Dunia 2022 Qatar

Datang ke Qatar dengan tergabung di grup yang berisi dua jawara Piala Dunia, Jerman dan Spanyol, Jepang diprediksi akan jadi bulan-bulanan.

Tapi, skenario itu tak pernah terjadi karena Samurai Biru punya takdirnya sendiri setelah mengangkangi dua raksasa Eropa itu secara ikonik untuk memenangkan Grup E sebagai pemuncak klasemen.

Kini, mereka akan menghadapi Kroasia. Lagi-lagi bukan lawan sembarangan mengingat Luka Modric cs adalah finalis edisi 2018 lalu.

Namun, Jepang tampaknya telah memiliki standar yang bisa menyamai level sepakbola Eropa, atau bahkan unggul. Jerman dan Spanyol tahu betul bagaimana rasanya 'paket kejutan' yang dihadirkan skuad Hajime Moriyasu.

Berikut ini, tiga kunci Jepang yang bisa bikin Kroasia mengemas koper dari Qatar.

  • Busquets Japan Spain World Cup Qatar 2022Getty Images

    Lari, lari, lari... tendang dan berlari...

    Berlari tanpa kenal lelah saat melakukan pressing, berlari sepenuh hati saat berkesempatan melakukan serangan balik. Dengan atau tanpa bola, para pemain Jepang berlari bak memiliki tiga paru-paru.

    Dua aspek ini jadi kekuatan sekaligus energi besar Jepang ketika mengalahkan raksasa Eropa Jerman dan Spanyol.

    Tidak ada leha-leha, skuad Hajime Moriyasu membiarkan tubuh mereka berlari sampai detik-detik terakhir pertandingan. Kemenangan historis atas dua jawara Piala Dunia 2010 dan 2014 itu akan menjadi modal berharga melawan Kroasia.

    Jepang harus memiliki energi yang sama dan ya... lari, lari, lari dan jangan pernah berhenti berlari saat meladeni Luka Modric cs.

  • Iklan
  • 20221202_Doan(C)Getty images

    Keluarkan senjata rahasia di saat yang tepat

    Hanya sedikit tim dalam sejarah Piala Dunia yang memiliki senjata rahasia yang mampu menentukan pertandingan.

    Tiga pemain yang setidaknya mampu mencetak tiga gol atau lebih sebagai pemain pengganti di satu edisi Piala Dunia adalah Andre Schurrle [2014], Roger Milla [1990] dan Laszlo Kiss [1982].

    Menarik, sebab 75% gol Jepang atau tiga dari empat gol mereka di Qatar dicetak oleh para pemain pengganti. Dua di antaranya adalah kreasi seorang Ritsu Doan.

    Dunia tidak akan lupa bagaimana Doan menjadi protagonis saat melukai Jerman dan terbaru Spanyol. Moriyasu memiliki 'paket kejutan' yang siap dia keluarkan di saat yang tepat kala menghadapi permainan Kroasia yang sulit ditebak.

  • Niklas Sule Germany Japan WC 2022Getty Images

    Permainan blok rendah dan menghukum kesalahan

    Permainan pragmatis kerap mendapat pandangan miring di mata fans sepakbola, tapi di tangan Moriyasu, Jepang memainkan sepakbola negatif secara fenomenal.

    Bayangkan, saat mengalahkan Jerman dan Spanyol, Samurai Biru menguasai bola hanya mencapai 20% bahkan di bawahnya! Menerapkan 3-4-3, skema ini akan berubah jadi 5-4-1 dengan permainan pressing blok rendah yang terbilang ekstrem saat Jepang kehilangan bola.

    Sistem itu membuat para pemain kreatif Jerman dan Spanyol kelimpungan minta ampun karena sulitnya mereka mencari ruang. Sekali saja mereka membuat kesalahan atau kehilangan bola, Jepang akan menghukum dengan serangan balik mematikan mereka.

    "Jika Anda peringkat pertama di grup bersama Jerman dan Spanyol, itu menunjukkan kualitas Anda dan Anda bermain di level yang sangat tinggi. Yang ingin saya katakan tentang tim Jepang ini adalah mereka tidak pernah selesai. Mereka kecolongan gol di awal, di laga Jerman dan Spanyol, tapi mereka bangkit. Mereka punya keyakinan tinggi pada diri mereka sendiri," tegas pelatih Kroasia Zlatko Dalic, yang memasang kewaspadaan tinggi.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0