Jarang 'Starter', Keputusan Pelatih FC Copenhagen Bikin Kevin Diks Kecewa

Kevin Diks akhirnya kembali menghiasi starting eleven di Superliga Denmark setelah selama satu bulan lebih sering dimainkan dari bangku cadangan. Diks dipercaya pelatih Jacob Neestrup bermain penuh ketika FC Copenhagen mengalahkan Randers FC 1-0 dalam laga pertama play-off Championship, Selasa (1/4) dini hari WIB, di Stadion Parken. Diks pun melepaskan unek-uneknya yang dia pendam dalam hampir dua bulan terakhir.

Menit bermain Diks memang mengalami penurunan setelah di bursa transfer musim dingin diumumkan bakal meninggalkan Copenhagen untuk bergabung ke Borussia Moenchenngladbach pada Juni nanti. Dari lima pertandingan Superliga sepanjang Februari dan Maret, Diks selalu dimainkan dari bangku cadangan, dua diantaranya setelah menit ke-60, dan sisanya saat injury time. Diks cuma satu kali absen untuk memulihkan cedera. Diks hanya ditampilkan sebagai starter ketika Copenhagen berlaga di Conference League.

Pemain berusia 28 tahun itu akhirnya kembali menjadi starter, dan dimainkan penuh saat melawan Randers. Diks pun dipercaya sebagai kapten tim dalam play-off memperebutkan gelar juara.

“Saya senang ditunjuk menjadi kapten, dan itu merupakan kehormatan yang luar biasa. Saya mengenal klub ini dengan baik, namun saya tidak senang tak bermain setiap saat, tetapi kami juga memiliki banyak pemain bagus di FCK,” ujar Diks dikutip laman Tipsbladet.

“Tentu saja saya tidak setuju dengan pelatih tentang hal itu, tetapi ketika saya bermain, saya memberikan segalanya untuk klub dan para penggemar.”

Diks enggan berspekulasi mengenai keputusan Neestrup berkaitan dengan pilihannya meninggalkan Copenhagen pada musim panas. Diks merasa senang situasi kini sudah seperti sebelum musim dingin setelah melakukan pembicaraan dengan Neestrup.

“Saya tidak ingin membahas itu (meninggalkan Copenhagen). Kami punya banyak pemain bagus, tetapi saya tidak setuju saya tidak bermain. Ini merupakan hal yang wajar dalam sepakbola untuk tidak setuju dengan keputusan pelatih. Itu (menit bermain] tidak terjadi pada saya setelah jeda musim dingin,” tutur Diks.

“Ketika kami kembali dari tugas tim nasional, kami membicarakannya. Sekarang kami tahu cara mengatasinya. Setiap orang harus waspada dan memiliki energi ketika kami unggul. Ketika kami tertinggal, itu bukan masalah, tetapi sesuatu terjadi ketika kami unggul. Sekarang kami tahu apa yang diperlukan, dan kali ini kami berhasil.”