- Inter Milan geser Napoli dan Milan untuk puncaki klasemen
- Lautaro Martinez akhiri puasa gol di lima laga Serie A terakhirnya
- Lazio gagal lanjutkan tren tak terkalahkan dalam lima laga liga terakhir
Getty Images SportInter 2-0 Lazio: Lautaro Martinez Akhiri Puasa Gol, Nerazzurri Rebut Puncak Klasemen Serie A
APA YANG TERJADI?
Inter Milan langsung menggebrak sejak awal laga di San Siro. Pertandingan baru berjalan tiga menit, Alessandro Bastoni berhasil merebut bola dari Gustav Isaksen dan memberikannya kepada Lautaro Martinez. Sang kapten melepaskan tembakan yang sedikit tidak sempurna namun bola justru melambung indah ke sudut atas gawang Lazio. Gol ini mengakhiri puasa gol Lautaro di Serie A sejak 4 Oktober dan mematahkan rekor empat clean sheet beruntun Lazio.
Inter terus menekan dan memiliki beberapa peluang, termasuk sundulan Lautaro yang masih melambung. Lazio merespons lewat tembakan Mattia Zaccagni yang juga tipis di atas mistar. Setelah jeda, Yann Sommer melakukan penyelamatan penting terhadap tembakan Matteo Guendouzi. Inter akhirnya menggandakan keunggulan pada menit ke-62. Federico Dimarco mengirimkan umpan silang datar yang terukur dari sisi kiri, dan Ange-Yoan Bonny dengan mudah menyontek bola di tiang jauh.
Lazio nyaris tertinggal 3-0 saat Piotr Zielinski mencetak gol pada menit ke-66, namun itu dibatalkan oleh VAR karena Dimarco terdeteksi melakukan handball dalam proses pembangunan serangan. Tim tamu hampir memperkecil kedudukan ketika sundulan Mario Gila dari tendangan bebas membentur bagian dalam tiang jauh. Namun, teknologi garis gawang mengonfirmasi bola belum sepenuhnya melewati garis.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan ini memiliki implikasi besar bagi Inter Milan. Memanfaatkan terpelesetnya Napoli dan AC Milan, Nerazzurri kini naik ke puncak klasemen Serie A dengan koleksi 24 poin dari 11 pertandingan, menyamai poin rival mereka, AS Roma. Kemenangan ini memperpanjang momentum kuat Inter di liga, yang telah meraih empat kemenangan dalam lima pertandingan terakhir.
Bagi Lazio, kekalahan ini mengakhiri laju impresif mereka yang tak terkalahkan dalam lima pertandingan liga sebelumnya. Biancocelesti tetap tertahan dengan 15 poin dari 11 laga. Meski mampu mencatatkan empat tembakan tepat sasaran — dibandingkan Inter yang hanya dua — mereka gagal menemukan ketajaman di sepertiga akhir lapangan untuk mengubah peluang menjadi gol.
Secara statistik, Inter terbukti sangat efisien. Mereka mengubah kedua tembakan tepat sasaran mereka menjadi gol. Uniknya, Inter hanya menghasilkan tiga tendangan sudut sepanjang laga, jauh di bawah rata-rata musim mereka (77 dari 10 laga). Namun, mereka tidak membutuhkan volume serangan besar untuk mengamankan tiga poin krusial di kandang.
APA YANG DIKATAKAN?
Kapten Inter Lautaro Martinez buka suara mengenai gol pembukanya yang terlihat unik. Saat ditanya apakah ia sengaja mengarahkan bola melengkung seperti itu, ia mengaku memang berniat menembak ke gawang. "Saya tentu ingin mengarahkannya ke gawang," ujar Lautaro kepada DAZN Italia.
"Memang benar saya sedikit salah menendangnya, saya harus meregangkan badan untuk menjangkaunya. Tapi yang terpenting adalah bola itu masuk ke dalam gawang," tambahnya, mengakui ada sedikit faktor keberuntungan dalam penyelesaian akhirnya.
Lautaro juga berterima kasih kepada para penggemar di San Siro yang memberinya standing ovation saat ia diganti. "Mereka seperti pemain ke-12, mereka memengaruhi jalannya pertandingan. Hal terindah dalam sepak bola adalah mencetak gol, jadi ketika para penggemar ini meneriakkan nama Anda, itu selalu membuat merinding."
Federico Dimarco, yang memberikan assist untuk gol kedua, memperingatkan timnya agar tidak cepat puas. "Berada di puncak klasemen saat ini tidak berarti apa-apa. Perjalanan musim ini masih sangat panjang," tegas Dimarco.
Pencetak gol kedua, Ange-Yoan Bonny, memuji rekan setimnya. "Ketika saya melihat Dimarco menusuk ke sana (sisi kiri), saya tahu saya harus segera masuk ke kotak penalti. Karena akan selalu ada gol dan assist yang datang darinya," puji Bonny.
Mengenai pertandingan besar berikutnya setelah jeda internasional, Bonny menambahkan, "Saya menyadari derby (melawan AC Milan) adalah pertandingan yang sangat penting, tetapi kami ingin memiliki pendekatan yang sama di setiap pertandingan."
CUPLIKAN PERTANDINGAN
TAHUKAH ANDA?
Dengan golnya ke gawang Lazio, Lautaro Martinez (yang telah mencetak 10 gol sepanjang tahun 2025) kini menjadi pemain keempat dalam sejarah Inter yang berhasil mencetak sedikitnya 10 gol dalam tujuh tahun kalender Serie A yang berbeda.
Pencapaian ini menempatkannya sejajar dengan para legenda Nerazzurri lainnya. Tiga pemain sebelumnya yang meraih catatan serupa adalah Alessandro Altobelli (tujuh tahun), Benito Lorenzi (delapan tahun), dan sang ikon, Giuseppe Meazza (delapan tahun).
BERIKUTNYA?
Setelah pertandingan ini, kompetisi Serie A akan memasuki jeda untuk memberi ruang bagi pertandingan internasional. Para pemain akan membela tim nasional mereka masing-masing sebelum kembali ke klub.
Bagi Inter, pertandingan berikutnya setelah jeda bukanlah laga biasa. Mereka akan langsung menghadapi rival sekota, AC Milan, dalam duel sarat gengsi bertajuk Derby della Madonnina.
Laga derby ini dipastikan akan sangat krusial dalam perburuan Scudetto. Saat ini, Inter dan Roma memimpin klasemen dengan 24 poin, sementara AC Milan dan Napoli menguntit ketat di belakang mereka dengan perolehan 22 poin.



