- Inter menang 1-0 atas Verona lewat penalti Kristjan Asllani
- Napoli unggul 3 poin, Scudetto kini di tangan mereka
- Inter rotasi skuad jelang laga krusial kontra Barcelona
Getty ImagesInter Milan Kalahkan Hellas Verona 1-0 Lewat Penalti Kristjan Asllani, Jaga Asa Scudetto Dan Fokus Ke Barcelona
APA YANG TERJADI?
Inter Milan meraih kemenangan tipis 1-0 atas Hellas Verona di laga Serie A berkat gol penalti Kristjan Asllani di menit-menit awal. Penalti diberikan setelah Nicolas Valentini melakukan handsball, yang dikonfirmasi melalui tinjauan VAR. Kemenangan ini menjaga asa Inter dalam perburuan gelar Serie A, meski peluang mereka tipis karena Napoli memimpin tiga poin di puncak klasemen.
Inter tampil dengan rotasi besar lantaran akan menghadapi laga krusial melawan Barcelona di leg kedua semi-final Liga Champions. Pelatih Simone Inzaghi dan gelandang Hakan Calhanoglu absen karena skorsing terkait investigasi hubungan dengan kelompok ultras. Sementara itu, Lautaro Martinez dan Benjamin Pavard cedera, membuat Inter mengandalkan pemain pelapis seperti Asllani dan Marko Arnautovic.
Verona, yang juga kehilangan beberapa pemain kunci seperti Diego Coppola dan Pawel Dawidowicz, berusaha menekan tetapi gagal menyamakan kedudukan. Inter tampil pragmatis, fokus mengamankan tiga poin sebelum beralih ke persiapan menghadapi Barcelona. Kemenangan ini membuat Inter tetap berada di posisi kedua, menjaga tekanan pada Napoli yang hanya butuh tujuh poin untuk mengunci gelar.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan atas Verona menunjukkan ketangguhan Inter di tengah situasi sulit. Kekalahan beruntun di tiga laga sebelumnya membuat mereka kehilangan puncak klasemen Serie A dari Napoli. Namun, hasil imbang 3-3 melawan Barcelona di leg pertama semi-final Liga Champions menunjukkan Inter tetap kompetitif di panggung Eropa, meski dihadapkan pada tantangan rotasi skuad dan absennya beberapa pemain kunci.
Fokus Inter kini terbagi antara menjaga asa Scudetto dan mempersiapkan laga krusial melawan Barcelona. Dengan Napoli hanya membutuhkan tujuh poin dari tiga laga tersisa, peluang Inter untuk merebut gelar Serie A sangat kecil. Namun, kemenangan atas Verona memberikan suntikan moral dan menegaskan bahwa Inter belum menyerah, baik di domestik maupun di Eropa.
Di sisi lain, investigasi terkait hubungan dengan kelompok ultras menjadi beban tambahan bagi Inter. Skorsing Inzaghi dan Calhanoglu, serta cedera Martinez, memaksa asisten pelatih Massimiliano Farris untuk mengelola tim dengan hati-hati. Laga melawan Barcelona akan menjadi ujian besar, terutama dengan ancaman pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, yang tampil impresif di leg pertama.
APA YANG DIKATAKAN?
Asisten pelatih Inter Milan, Massimiliano Farris, menggantikan Simone Inzaghi yang diskors untuk berbicara kepada media setelah kemenangan 1-0 atas Verona. “Intensitas, konsentrasi, dan keinginan untuk mengambil inisiatif tetap ada,” kata Farris kepada Sky Sport Italia.
“Kami tahu tidak mudah menemukan celah melawan Verona. Kami seharusnya bisa lebih cepat memanfaatkan ruang di babak kedua ketika ruang itu terbuka, tetapi sikap tim sudah tepat,” tambahnya, menyoroti performa tim meski banyak pemain yang jarang bermain bersama.
Farris juga menyinggung rotasi skuad yang dilakukan karena jadwal padat dan laga penting melawan Barcelona. “Banyak pemain yang belum banyak bermain bersama, jadi mereka perlu waktu untuk saling memahami. Tapi, mereka semua tampil baik,” ujarnya.
Mengenai peluang di Liga Champions, Farris optimistis. “Kami bermain dengan keberanian melawan salah satu tim terbaik di dunia, saat kami sedang dalam momen sulit,” katanya, merujuk pada hasil imbang 3-3 di leg pertama melawan Barcelona.
“Kami pergi ke sana dengan rencana memanfaatkan kelemahan Barcelona. Kami tahu mereka tim hebat yang suka menguasai bola dan kadang membuat kami tertekan, jadi kami perlu memperbaiki itu,” lanjut Farris, menekankan pentingnya strategi yang lebih baik di leg kedua.
Soal kondisi Lautaro Martinez, Farris tidak terlalu optimistis. “Memang bukan cedera serius, jadi ada sedikit harapan. Tapi saat ini, kemungkinannya lebih tidak bisa bermain ketimbang bisa. Dia belum berlatih, tapi kami akan coba segalanya karena ini laga penting,” ungkapnya.
Mengenai ancaman Lamine Yamal, Farris memuji bakat muda Barcelona itu. “Yamal adalah talenta luar biasa. Beberapa gerakannya di level lain. Kami harus coba membatasi ruang geraknya dan berharap dia tidak bermain sebaik di leg pertama,” katanya, sambil menegaskan tim sedang mempelajari cara menahan Yamal.
Terakhir, Farris menyinggung peluang Scudetto yang kini bergantung pada Napoli. “Saat ini, gelar sudah tidak di tangan kami. Tugas kami adalah memenangi setiap laga hingga akhir dan tidak punya penyesalan. Jika Napoli tergelincir, kami harus siap memanfaatkannya,” tutupnya.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
Getty Images SportTAHUKAH ANDA?
Inter mengganti setidaknya 10 pemain dari starting XI dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya, di semua kompetisi, untuk pertama kalinya sejak 15 Desember 2015 melawan Cagliari (3-0 kandang di Coppa Italia).
MATCH SUMMARY
Serie ABERIKUTNYA?
Inter akan menjamu Barcelona di San Siro pada leg kedua semi-final Liga Champions pada Rabu (7/5) dini hari WIB, sebuah laga yang akan menentukan langkah mereka ke final. Dengan hasil imbang 3-3 di leg pertama, Inter harus tampil maksimal, terutama dalam menahan Lamine Yamal dan memanfaatkan kelemahan lini belakang Barcelona. Kondisi Lautaro Martinez masih diragukan, tetapi Inter berharap bisa menurunkan skuad terbaik. Di Serie A, Inter akan menghadapi laga-laga tersisa dengan misi menjaga tekanan pada Napoli, meski peluang Scudetto sangat bergantung pada hasil lawan mereka.



