- Acerbi cetak gol pertama UCL di menit 93, selamatkan Inter
- Frattesi jadi pahlawan dengan gol kemenangan di babak tambahan
- Sommer tampil gemilang dengan penyelamatan krusial
Getty Images SportInter Milan Kalahkan Barcelona 4-3 Di Leg Kedua Semi-Final Epik, Nerazzurri Ke Final Liga Champions!
APA YANG TERJADI?
Inter Milan meraih tiket ke final Liga Champions setelah mengalahkan Barcelona 4-3 dalam laga dramatis yang berlangsung hingga babak tambahan di Giuseppe Meazza, Rabu (7/5) dini hari WIB, dengan agregat akhir 7-6. Laga ini berlangsung sengit setelah hasil imbang 3-3 di leg pertama, dan Inter memulai dengan kuat berkat gol pembuka dari Lautaro Martinez pada menit ke-21, memanfaatkan umpan Denzel Dumfries setelah Federico Dimarco merebut bola.
Tuan rumah menggandakan keunggulan menjelang turun minum melalui penalti Hakan Calhanoglu, yang diberikan setelah Pau Cubarsi melakukan pelanggaran pada Martinez. Keputusan ini sempat kontroversial, tetapi VAR mengonfirmasi tekel Cubarsi tidak sah. Barcelona tampak tertekan, dengan Yann Sommer melakukan penyelamatan penting untuk menjaga keunggulan Inter.
Barcelona bangkit di babak kedua, dipimpin oleh Eric Garcia yang mencetak gol voli indah pada menit ke-54 dari umpan silang Gerard Martin. Enam menit kemudian, Dani Olmo menyamakan kedudukan dengan sundulan, membuat agregat menjadi imbang. Inter kesulitan menahan serangan balik Barcelona, yang kini bermain lebih agresif.
Pada menit ke-88, Raphinha membalikkan keadaan untuk Barcelona dengan memanfaatkan bola pantul setelah tembakannya ditepis Sommer, membuat skor 3-2 dan agregat 6-5 untuk Blaugrana. Lamine Yamal nyaris menutup laga dengan tembakan yang mengenai tiang, tetapi Inter bangkit di menit ke-93 ketika Francesco Acerbi mencetak gol pertamanya di Liga Champions, menyamakan skor 3-3 melalui tembakan keras setelah umpan Dumfries.
Di babak tambahan, Inter kembali unggul melalui Davide Frattesi pada menit ke-99. Frattesi mengecoh Cubarsi dengan gerakan tipu dan melengkungkan bola ke sudut bawah setelah mendapat umpan dari Mehdi Taremi. Barcelona berusaha membalas, tetapi Lewandowski dan Yamal gagal memanfaatkan peluang, sementara Sommer terus tampil gemilang dengan penyelamatan krusial.
Kemenangan ini membawa Inter ke final Liga Champions di Munich, di mana mereka akan menghadapi pemenang antara Paris Saint-Germain dan Arsenal. Laga ini menunjukkan ketangguhan Inter dalam menghadapi tekanan dan kemampuan mereka bangkit dari ketertinggalan, dengan Acerbi dan Frattesi menjadi pahlawan tak terduga.
GAMBARAN BESAR
Kemenangan Inter atas Barcelona menegaskan status mereka sebagai salah satu kekuatan utama di Eropa musim ini. Setelah leg pertama yang berakhir imbang 3-3, Inter menunjukkan karakter dan kedalaman skuad di Giuseppe Meazza, mengatasi absennya Benjamin Pavard dan cedera awal Martinez di leg pertama. Performa heroik Acerbi dan Frattesi, ditambah penyelamatan gemilang Sommer, menjadi kunci keberhasilan mereka.
Barcelona, meski menunjukkan semangat juang dengan comeback di babak kedua, kembali menunjukkan kelemahan dalam menjaga konsistensi di laga tandang krusial. Absennya pemain seperti Jules Kounde dan performa inkonsisten lini belakang, terutama Gerard Martin yang kerap dikalahkan Dumfries, menjadi faktor kekalahan mereka. Ini adalah pukulan bagi ambisi Blaugrana di Eropa musim ini.
Laga ini juga mencerminkan perbedaan pendekatan taktis. Inter di bawah Simone Inzaghi bermain dengan disiplin dan efektif dalam transisi cepat, sementara Barcelona asuhan Hansi Flick mengandalkan serangan balik dan kreativitas pemain muda seperti Yamal. Kemenangan Inter membuktikan bahwa pengalaman dan ketangguhan mental di momen kritis sering kali menentukan di panggung besar.
AFPAPA KATA LAUTARO MARTINEZ?
Martinez mengungkapkan bahwa ia “duduk di rumah menangis selama dua hari” karena khawatir cedera ototnya akan membuatnya absen di laga penting melawan Barcelona. Ia mengaku sangat terpukul setelah tertatih di babak pertama leg pertama, tetapi keberhasilannya pulih menjadi momen emosional baginya.
Ia menjelaskan bahwa pemulihannya adalah hasil kerja keras bersama staf medis Inter. “Saya merasakan kaki saya bermasalah dan dua hari pertama saya hanya duduk di rumah menangis, tetapi kami melakukan kerja hebat dengan staf dan saya berhasil pulih, meski tidak 100 persen,” katanya kepada Sky Sport Italia.
Martinez menegaskan bahwa bermain di laga sebesar ini adalah bagian dari caranya menjalani sepak bola. “Ini cara saya menjalani sepak bola, Anda harus memberikan segalanya di laga-laga seperti ini. Saya berjanji kepada keluarga saya bahwa saya akan bermain hari ini,” ujarnya.
Kapten Inter ini tampak terharu saat berbicara dengan wartawan, nyaris menangis. “Saya punya banyak pikiran di dalam diri saya. Kami menghadapi tim kuat, tetapi Inter terus meningkat selama empat atau lima tahun, setiap tahun, dan kami bangga."
Ia juga memuji semangat pantang menyerah Inter dan dukungan luar biasa dari penggemar di Meazza. “Tim ini tidak pernah menyerah, dan stadion ini luar biasa dengan para penggemar,” ungkap Martinez, menekankan atmosfer yang menginspirasinya dan rekan-rekannya untuk terus berjuang hingga akhir.
Mengenai final, Martinez mengatakan bahwa Inter sudah memikirkan kesempatan ini sejak kekalahan dari Manchester City pada 2023. “Kami sudah memikirkan ini sejak sehari setelah kami kalah di final terakhir. Sekarang kami harus memulihkan energi, mengakhiri musim dengan baik, dan tahu kami punya kesempatan lain untuk menulis sejarah,” tutupnya.
AFPAPA KATA HANSI FLICK?
Flick mengakui kekecewaan timnya setelah kekalahan dari Inter. “Saya tahu semua orang kecewa sekarang. Kami banyak berinvestasi dalam laga ini; secara pribadi, saya bangga dengan tim saya yang memberikan segalanya,” katanya, menyoroti usaha maksimal para pemainnya meski hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Ia menegaskan bahwa atmosfer laga membuatnya ingin kembali bersaing di level ini. “Saat melihat atmosfer laga malam ini, Anda ingin kembali. Kami harus menerima hasilnya,” ujar Flick, menunjukkan bahwa kekalahan ini tidak mengurangi semangat Barcelona untuk terus berkembang di kompetisi Eropa.
Flick memuji kekuatan penyerang Inter dan mengakui keunggulan pengalaman mereka. “Penyerang Inter kuat dan berpengalaman. Kami punya tim muda dan kami akan berkembang,” katanya, menekankan bahwa skuad mudanya masih memiliki ruang untuk perbaikan di berbagai aspek permainan.
Pelatih asal Jerman ini juga menyoroti peningkatan performa di babak kedua. “Di babak kedua, kami bermain lebih baik sebagai tim dibandingkan babak pertama. Ini kekalahan yang berat, tetapi kami harus bangkit,” ungkapnya.
Flick merasa timnya layak ke final berdasarkan usaha mereka. “Saya pikir pemain saya layak ke final. Saat mereka bercermin malam ini, mereka bisa sangat bangga,” katanya, memuji semangat dan dedikasi para pemainnya meski gagal mencapai Munich.
Ia menutup dengan sportivitas, mengucapkan selamat kepada Inter. “Saya ingin mengucapkan selamat kepada Inter karena mereka melakukan pekerjaan hebat di kedua laga, dan saya berharap yang terbaik untuk mereka di final Munich,” tutup Flick, menunjukkan respek kepada lawan yang tampil superior.
CUPLIKAN PERTANDINGAN
TAHUKAH ANDA?
Lautaro Martinez telah mencetak sembilan gol di Liga Champions musim ini: rekor bersama untuk pemain Inter dalam satu musim di Liga Champions/Piala Eropa, sejajar dengan Hernan Crespo (9 pada 2002/03).
Barcelona hanya kebobolan dua gol di babak pertama pertandingan sebanyak lima kali di semua kompetisi sepanjang musim. Dua di antaranya terjadi saat melawan Inter.
Gerard Martin (23 tahun, 69 hari) adalah pemain termuda keempat yang menyumbang dua assist dalam pertandingan semi-final Liga Champions, pemain termuda sejak Dele Alli pada 2019 melawan Ajax (23 tahun, 27 hari).
Raphinha telah terlibat dalam 21 gol di Liga Champions 2024/25 (13 gol dan 8 assist), menyamai jumlah kontribusi gol tertinggi yang dicetak pemain dalam satu musim di kompetisi tersebut: Cristiano Ronaldo pada musim 2013/14.
Francesco Acerbi berusia 37 tahun dan telah bermain sepak bola profesional selama 20 musim. Namun, ia baru mencetak gol pertamanya di Liga Champions dan itu dilakukannya melawan Barcelona untuk memaksakan skor 3-3 di waktu normal.
Inter (7) vs Barcelona (6) kini menjadi pertandingan semi-final dengan agregat tertinggi di Liga Champions, bersama Liverpool 7-6 Roma pada 2017/18.
MATCH SUMMARY
UEFA
UEFABERIKUTNYA?
Inter akan mengalihkan fokusnya ke final Liga Champions, kali kedua dalam tiga tahun terakhir, dengan menghadapi pemenang antara PSG dan Arsenal. Laga pamungkas akan digelar di Allianz Arena, Munich pada Minggu (1/6) dini hari WIB mendatang. Barcelona, di sisi lain, fokus sepenuhnya ke LaLiga sebagaimana mereka berusaha menjaga keunggulan empat poin dari Real Madrid di puncak klasemen dengan empat laga tersisa.



