GFX Simone Inzaghi, Massimiliano AllegriGetty

2 Sudut Pandang: Mengapa Inzaghi & Allegri Perlu Dipertahankan, Mengapa Keduanya Perlu Dipecat

Dua raksasa Serie A Italia keok akhir pekan kemarin dan kini mereka dalam mode krisis.

Inter Milan tak kuasa meredam Udinese yang menang 3-1, sementara Juventus dipecundangi tim semenjana Monza. Di saat bersamaan, mencuat gelombang protes dari masing-masing suporter agar melengserkan pelatih mereka: Simone Inzaghi dan Massimiliano Allegri.

Memasuki jeda internasional, jadi kesempatan bagus bagi manajemen Inter dan Juve untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan masak-masak, langkah apa yang perlu mereka ambil selanjutnya.

Goal punya dua sudut pandang: mengapa Inzaghi dan Allegri perlu dipertahankan, dan mengapa keduanya perlu segera dilengserkan.

  • Kenapa Inzaghi perlu dipertahankan

    Inter saat ini duduk di urutan ketujuh klasemen, dikangkangi para rival sengit mereka, termasuk kekalahan genting saat berhadapan dengan Lazio dan Derby Della Madonnina kontra Milan.

    Salah satu alasan logis mengapa Inzaghi perlu dipertahankan, sebab dia meneken kontrak hingga 2024 di awal musim panas ini. Mempertimbangkan situasi finansial klub, sulit rasanya Steven Zhang akan mengabulkan perubahan cepat di sektor manajerial musim ini. Inter jelas harus bangkit dari keterpurukan, tapi kabar baiknya musim ini baru berada di tahapan awal.

  • Iklan
  • Kenapa Inzaghi perlu dipecat

    Inter menelan tiga kekalahan dalam tujuh pertandingan pertama Serie A, kebobolan tujuh gol, lebih banyak dibanding tim-tim Serie A lainnya. Nerazzurri juga tumbang di laga pembuka Liga Champions kontra Bayern Munich, meski memenangkan laga kedua versus Viktoria Plzen.

    Meski telah mempersembahkan dua trofi, sekarang tekanan dari fans membesar dengan tuntutan pemecatan. Inzaghi juga tampak kelimpungan menghadapi situasi ini, terbukti taktiknya di laga Udinese berantakan.

    Dia memperlihatkan kekawatiran akan adanya pemecatan. Entah kenapa, eks pelatih Lazio itu mengganti Alessandro Bastoni dan Henrikh Mkhitaryan setelah laga baru berjalan 30 menit di babak pertama lantaran keduanya terkena kartu kuning. Keputusan itu membuat fans hanya bisa geleng-geleng dan justru semakin membesarkan gelombang tekanan.

  • Kenapa Allegri perlu dipertahankan

    Juventus sebetulnya baru kalah satu kali di Serie A, saat bentrok dengan Monza. Namun, mereka menuai empat hasil imbang dalam tujuh pertandingan. Mereka hanya mendulang dua kemenangan: lawan Sassuolo [di laga pembuka musim ini] dan versus Spezia Agustus lalu. Terlepas dari start kurang menyenangkan di Serie A, diyakini ada pula pengaruh dari absensi Paul Pogba dan Federico Chiesa karena cedera.

    Para petinggi Juventus menunjukkan dukungan mereka terhadap posisi Allegri sebelum laga kontra Monza dan menegaskan, si juru taktik tidak dalam bahaya. Namun, hasil di laga kontra Monza sekali lagi menggarisbawahi ada masalah di tim ini.

    Kendati begitu, faktanya presiden Juventus Andrea Agnelli memberi Allegri lebih banyak kekuatan ketika kembali ke Juve pada musim panas 2021, dengan dirinya meneken kontrak jangka panjang hingga 2025. Allegri dipekerjakan selama empat tahun dan mulai bersinergi dengan direktur olahraga baru Federico Cherubini setelah Fabio Paratici bergabung ke Tottenham Hotspur musim panas lalu. Memecat Allegri bisa menjadi "kekalahan besar" bagi para petinggi di Turin.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Kenapa Allegri perlu dipecat

    Meski baru sekali menelan kekalahan di Serie A, tapi di Liga Champions -- kompetisi yang diidam-idamkan para fans untuk dimenangkan -- Juventus babak beluar. Si Nyonya Tua tak bisa berbuat banyak di dua laga pertama dengan mendulang kekalahan saat bentrok dengan Paris Saint-Germain dan Benfica.

    Baik hasil maupun kualitas permainan benar-benar mengkhawatirkan. Terlepas ini masih di tahap permulaan musim, fans ingin segera adanya perubahan di kursi panas Juventus Stadium, dan gelombang protes memungkinkan klub untuk memecat sang pelatih.

    Tepat setelah dua laga kontra Benfica dan Monza yang berakhir mengenaskan, loyalis Bianconeri mulai menunjukkan kekecewaan berat mereka di media sosial dengan mendengungkan tagar #AllegriOut, yang sempat menjadi trending.

0