David Inter Udinese Serie AGetty Images

Inter Milan Dipermalukan Udinese! Comeback Mengejutkan Bungkam San Siro Dan Hentikan Awal Sempurna Nerazzurri

  • Inter sempat unggul melalui Dumfries di babak pertama
  • Udinese membalikkan skor lewat penalti Davis dan tendangan Atta
  • Ini menjadi kekalahan kandang pertama bagi Inter
  • FBL-ITA-SERIEA-INTER-UDINESEAFP

    APA YANG TERJADI?

    Inter Milan sebenarnya memulai laga dengan baik dan berhasil unggul lebih dulu di menit ke-17 melalui Denzel Dumfries. Gol ini tercipta dari sebuah kerja sama apik yang melibatkan sentuhan tumit Lautaro Martinez, umpan dari Federico Dimarco, dan pergerakan Marcus Thuram yang membuka ruang bagi Dumfries untuk mencetak gol dari jarak dekat. Keunggulan ini seolah menjadi sinyal bahwa Inter akan melanjutkan tren positif mereka.

    Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Sebuah kecerobohan di lini pertahanan membuat Inter dihukum penalti setelah lengan Dumfries mengenai bola di kotak terlarang, yang dikonfirmasi melalui VAR. Keinan Davis dengan tenang mengeksekusi penalti untuk menyamakan kedudukan. Momentum berbalik, dan Udinese memanfaatkan kesalahan Inter di lini tengah untuk mencetak gol kedua lewat tendangan melengkung akurat dari Arthur Atta.

    Di babak kedua, Inter menggempur pertahanan Udinese habis-habisan untuk mencari gol penyeimbang. Mereka sempat membobol gawang lawan melalui Dimarco, namun gol itu dianulir karena Thuram berada dalam posisi offside. Berbagai peluang, mulai dari sundulan Thuram hingga kemelut di depan gawang, gagal dimanfaatkan. Pertahanan solid Udinese, yang dipimpin oleh Oumar Solet, berhasil menahan gempuran hingga peluit akhir dibunyikan.

  • Iklan
  • Dumfries Inter Udinese Serie AGetty Images

    GAMBARAN BESAR

    Kekalahan ini menjadi sebuah tamparan keras dan pengingat bagi Inter. Setelah kemenangan telak 5-0 di laga pembuka, hasil ini menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kelemahan, terutama dalam menjaga konsentrasi dan mengelola permainan setelah unggul. Ini adalah kemunduran awal yang menghentikan momentum positif mereka dan menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas tim di awal musim.

    Bagi Udinese, kemenangan ini adalah suntikan moral yang luar biasa. Mengalahkan tim sekelas Inter di San Siro membuktikan bahwa mereka memiliki kualitas dan mentalitas untuk bersaing dengan tim-tim papan atas. Kemenangan ini diraih berkat kedisiplinan taktis, kemampuan memanfaatkan kesalahan lawan, dan penampilan individu yang luar biasa dari pemain seperti Oumar Solet, Davis, dan Atta.

    Secara taktis, pertandingan ini menunjukkan bagaimana serangan balik yang efektif dapat menghukum tim yang dominan namun ceroboh. Udinese dengan sabar menunggu momen yang tepat dan berhasil memaksimalkan dua kesalahan fatal Inter menjadi gol. Di sisi lain, penampilan Solet menjadi sorotan utama; bek yang dirumorkan akan pindah ke Inter justru menjadi tembok kokoh yang mematahkan setiap serangan calon klubnya.

  • FBL-ITA-SERIEA-INTER-UDINESEAFP

    APA YANG DIKATAKAN?

    Pelatih Inter Cristian Chivu mengakui bahwa timnya kehilangan arah setelah menghadapi kesulitan pertama. "Pertandingan sebenarnya berada di jalur yang benar, tetapi permainan kami tidak mengalir, kami tidak bisa menemukan skema serangan yang tepat untuk menciptakan peluang," katanya kepada DAZNItalia. "Saat menghadapi situasi sulit pertama, kami malah memberikan penalti, lalu kehilangan ketajaman dan fokus. Terlihat jelas bahwa kami sedang kesulitan."

    Chivu menjelaskan bahwa ia telah mencoba segalanya untuk mengubah keadaan, termasuk memasukkan empat penyerang sekaligus di akhir laga. "Setelah jeda, permainan membaik, ada lebih banyak determinasi. Saat jeda, saya meminta para pemain untuk lebih banyak bergerak dan mencari umpan vertikal untuk membongkar pertahanan Udinese. Kami memasukkan empat penyerang, kami mencoba segalanya, tetapi Solet dan Kristensen malam ini bertahan dengan sangat baik di udara untuk Udinese."

    Lebih jauh, ia memberikan pelajaran penting bagi skuadnya tentang mentalitas bertanding. Menurutnya, Inter tidak bisa selamanya hanya mengandalkan permainan indah. "Anda harus mencoba memainkan sepak bola yang indah, tetapi juga harus siap bermain kotor jika diperlukan, karena terkadang bola yang dipompa ke dalam kotak penalti bisa lebih berbahaya daripada umpan yang cantik," tegas Chivu.

    Menutup pernyataannya, Chivu meminta timnya untuk tetap tenang dan fokus pada proses. "Kami tidak lantas luar biasa setelah pertandingan pertama, dan kami juga tidak buruk setelah laga ini. Kami masih dalam proses berkembang. Perjalanan musim ini masih sangat panjang," ujarnya. Ia berharap jeda internasional dapat dimanfaatkan para pemain untuk kembali dengan semangat baru, "Saya harap waktu istirahat ini bisa membuat mereka kembali dengan determinasi dan semangat yang lebih membara."

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • CUPLIKAN PERTANDINGAN

  • FC Internazionale v Udinese Calcio - Serie AGetty Images Sport

    TAHUKAH ANDA?

    Fakta bahwa Udinese mampu mencetak dua gol tandang di babak pertama melawan Inter di Serie A adalah peristiwa yang sangat langka. Terakhir kali mereka melakukannya adalah pada 19 Mei 2013, dalam sebuah laga yang berakhir dengan kemenangan telak 5-2 untuk Bianconeri. Ini menunjukkan betapa istimewanya performa babak pertama Udinese dalam pertandingan ini.

    Kekalahan Inter di pertandingan kedua musim ini merupakan kekalahan tercepat yang mereka alami di awal musim Serie A sejak musim 2018/19. Kala itu, mereka bahkan kalah di laga debut melawan Sassuolo. Fakta ini mematahkan tren awal musim yang kuat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi catatan yang perlu diwaspadai oleh tim.

  • BERIKUTNYA?

    Bagi Inter, tantangan berikutnya adalah bagaimana merespons kekalahan ini dengan cepat. Sesuai arahan Chivu, fokus tim harus tertuju pada penemuan "keseimbangan" antara permainan indah dan pragmatisme saat dibutuhkan. Jeda internasional harus dimanfaatkan untuk introspeksi, terutama sebelum menghadapi laga besar melawan Juventus setelah jeda.

    Untuk Udinese, kemenangan ini akan memberikan kepercayaan diri yang sangat besar untuk menghadapi jadwal pertandingan ke depan. Mereka telah membuktikan bahwa mereka bisa meraih hasil di kandang lawan yang paling sulit sekalipun. Tugas mereka sekarang adalah menjaga konsistensi dan membangun momentum dari kemenangan bersejarah ini untuk terus merangkak naik di klasemen Serie A.

    Fokus juga akan tertuju pada beberapa individu kunci. Dumfries akan berada di bawah sorotan untuk melihat bagaimana ia bangkit setelah mencetak gol namun juga menjadi penyebab penalti. Sementara itu, performa gemilang Solet kemungkinan besar akan semakin memanaskan rumor transfernya. Bagaimana para pemain Inter memanfaatkan jeda internasional untuk kembali dengan "determinasi dan semangat" seperti yang diharapkan Chivu akan menjadi kunci performa mereka selanjutnya.

0