Mbappe Walker Southgate GFXGetty/GOAL

Jangan Takut Sama Wasit! 4 Cara Inggris Hentikan Kylian Mbappe Di Perempat-Final Piala Dunia

Pemain-pemain sebaya Kylian Mbappe memandangnya sebagai seorang talenta yang hanya ada satu dalam sebuah generasi. Bukayo Saka, wonderkid 21 tahun dari Inggris, terkekeh saat belum ini ditanya apakah dia bisa menjadi "The Next Mbappe" di panggung Piala Dunia.

"Terima kasih atas pujiannya, tapi tidak, saya rasa cuma ada satu Kylian Mbappe," kata Saka soal penyerang Prancis yang bakal ia hadapi di perempat-final Minggu (11/12) dini hari WIB mendatang.

Saka benar. Cuma ada SATU pemain yang bisa mencetak sembilan gol di Piala Dunia sebelum usia 24 tahun: Mbappe. Cuma ada SATU pemain yang telah membukukan 40 gol di Liga Champions sebelum usia 24 tahun: Mbappe.

Dan ketika Inggris menghadapi Prancis dengan asa juara Piala Dunia sebagai taruhannya, mereka akan mengawal lekat-lekat SATU pemain, lebih dari yang lain: Mbappe.

"Saat ia mendapat bola, berhenti dan bergerak, dia adalah sosok paling cepat yang pernah saya lihat," ucap bek Polandia Matty Cash terkagum-kagum setelah Mbappe mencetak brace yang mengeliminasi negaranya di babak 16 besar.

Pelatih Three Lions Gareth Southgate naif jika mengira ia bisa sepenuhnya memandulkan ancaman Mbappe. Satu-satunya yang bisa menghentikan megabintang Paris Saint-Germain tersebut ya hanya dia sendiri, dan sepertinya fokus serta konsentrasinya di turnamen ini terlalu sulit dijebol untuk mengharapkan ia mempertontonkan penampilan a la tukang ngambek yang memang sesekali terjadi.

Tapi manajer Inggris tersebut setidaknya bisa bercermin dari komentar-komentar para pemain, baik yang aktif maupun yang sudah pensiun, yang sudah mengobservasi Mbappe lekat-lekat, sekaligus menganalisis kekuatan Inggris, untuk menciptakan cetak biru demi meredam nyala api pemain terbaik Les Bleus...

  • Kylian Mbappe Olivier Giroud celebrate World CupGetty Images

    Isolasi Giroud dan Griezmann

    Ingat pertikaian kekanak-kanakan Kylian Mbappe dengan Olivier Giroud tepat sebelum Euro 2020? Kini terasa seperti alternate universe-nya Doctor Strange.

    Sekarang dia bahkan menyambut pelukan hangat Giroud dan bilang bahwa striker Prancis tersebut mampu membuka ruang lebih baik dari rekan-rekannya di Paris Saint-Germain, yang memang mungkin saja benar, tapi tetap saja merupakan statement berani mengingat lini depan PSG juga diisi oleh Lionel Messi dan Neymar.

    Intinya adalah bahwa saat ini Mbappe senang bermain bersama Giroud, yang kuat dalam hold-up play, dengan flick-flick cerdiknya serta pergerakanya yang efektif.

    Mbappe juga bekerja dengan baik bersama Antoine Griezmann yang kini menjelma attacking midfielder, alhasil Prancis telah mencetak sembilan gol dalam empat pertandingan, yang bakal membuat lini belakang Inggris waspada akhir pekan nanti.

    Buat Inggris, membatasi Mbappe dimulai dengan membatasi rekan-rekan terdekatnya dan mengisolasinya di sayap kiri. Giroud dan Griezmann tak boleh diberi waktu dan ruang untuk menemukan Mbappe yang berlari di belakang garis pertahanan.

    "Saya pernah bermain melawan Thierry Henry, pemain yang paling mirip dengan Mbappe," ucap bekas bek kanan timnas Inggris Gary Neville kepada ITV. "Salah satu yang terpenting adalah menyetop servis ke Giroud dan Griezmann karena begitu mereka mendapat bola, akan menerima terusannya di area yang lebih sulit."

    "Anak-anak di tengah - [Jude] Bellingham, [Jordan] Henderson, [Declan] Rice, [John] Stones, dan [Harry] Maguire - jika mereka bisa memotong servis ke area sentral, artinya Mbappe akan menerima umpan yang lebih tidak berbahaya."

  • Iklan
  • Kyle Walker Kylian Mbappe Manchester City PSGGetty Images

    Serang sayap Mbappe!

    Di antara winger-winger lima liga top Eropa dalam 365 hari terakhir, Mbappe menduduki 10 persen terbawah dalam tekel, intersepsi, blok, dan sentuhan di sepertiga pertahanan. Peta panasnya seringkali menunjukkan gambar merah terang di area lawan sementara teritorinya sendiri ia biarkan hijau kosong.

    Dengan kata lain, dia nyaris sama sekali tak tertarik membantu pertahanan.

    Jangan salah, ini bukan sebuah kritikan terhadap bakatnya (tak banyak pemain sayap dengan kemampuan mencetak gol seperti dirinya juga mengemban tugas bertahan), tapi lebih ke indikasi bahwa ada area yang bisa dieksploitasi Inggris.

    Meski mungkin bakal sulit memperlambat Mbappe saat Prancis sedang menyerang balik, Three Lions juga bisa menjadikan agresivitas Mbappe sebagai senjata makan tuan. Mereka bisa meng-counter counter-attack-nya, dan banjiri sisi sayap daerah operasional Mbappe dengan kecepatan, karena tahu kemungkinan besar ia tak akan memberi perlawanan.

    Manajer Prancis Didier Deschamps sudah menduga bahwa ini bisa menjadi masalah di babak gugur Piala Dunia 2022 di Qatar, ia mewanti-wanti Mbappe lewat Telefoot bahwa "di level tertinggi, kita tak boleh kekurangan satu pemain saat tak menguasai bola."

    Inggris bak penimbun bek kanan berkualitas, dan bahkan dengan timing cedera Reece James yang amat disayangkan, Kyle Walker, Kieran Trippier, dan Trent Alexander-Arnold sama-sama piawai menjadi ancaman di sisi sayap Mbappe saat fase transisi dari bertahan ke menyerang. Dari ketiga nama tersebut, Walker yang diduga paling kuat akan start setelah dipercaya kontra Senegal pada babak 16 besar.

    Neville berkata kepada ITV bahwa bek kanan Manchester City itu mungkin sosok terbaik di dunia untuk menghadapi Mbappe, langkah demi langkah, jangkauan demi jangkauan, berkat larinya yang tak kalah cepat, dan legenda Manchester United tersebut mungkin benar.

    Walker mungkin adalah pemain terdekat yang menyerupai sepeda motor, yang kata striker Polandia Arkadiusz Milik dibutuhkan untuk menghentikan Mbappe. "Menurut saya kita perlu skuter untuk [menghentikannya] karena dia sangatlah cepat!" seloroh Milik.

    Namun cedera yang belum lama ini ia derita ditambah usia yang tak lagi muda bisa mencegah Walker bermain 90 menit penuh, dan jika The Three Lions tertinggal, mungkin itu waktu yang tepat untuk mengeluarkan jurus rahasia, yakni playmaking eliteAlexander-Arnold, untuk memberikan tekanan maksimal pada sisi sayap Mbappe.

    Alexander-Arnold dilengkapi dengan Saka atau Marcus Rashford membombardir kaki-kaki lelah bek Prancis di 15 menit terakhir? Mungkin memang inilah resep sempurna Southgate.

  • Kylian Mbappe France World Cup fouledGetty Images

    Jangan takut main fisik

    Tips ini juga bisa diberi judul alternatif, "Sentuhlah Mbappe Tepat Di Hatinya!"

    Sebelumnya, harus ditegaskan bahwa melayangkan pelanggaran-pelanggaran berbahaya ke arah sesosok calon GOAT tentu tak bisa diterima, dan ada batas yang tak boleh dilewati Inggris.

    Tapi pelanggaran taktis di situasi counter-attack adalah sebuah kewajiban. Mbappe tak boleh dibiarkan berlari tanpa halangan ke lini belakang Inggris. Ia sudah menjadi legenda di posisi-posisi seperti itu, dan Harry Maguire serta John Stones tak punya kecepatan yang mumpuni untuk mengejarnya sembari sprint ke arah gawang mereka sendiri.

    Selain itu, memaksakan permainan berhenti berkali-kali bisa membuahkan efek samping: mencegah Mbappe nyaman dan beradaptasi dengan bola. Dan, jika Prancis minim peluang di menit-menit terakhir pertandingan, megabintang 23 tahun itu pasti (mungkin) frustrasi berat.

    Sebagai perbandingan di olahraga lain, konsep ini mirip dengan bagaimana tim-tim NBA bertahan menghadapi sponsor seragam Mbappe di PSG, Michael Jordan, saat pebasket legendaris itu masih di era mudanya. NBA pun sampai menciptakan istiah 'Jordan Rules' untuk menyebut strategi pertahanan efektif yang mampu memandulkan produktivitasnya.

    Sejauh ini, belum ada pemain Inggris yang mendapat kartu kuning di Piala Dunia 2022, yang artinya sebiji peringatan tak akan membuat satu pun pemain diskors di semi-final. The Three Lions punya ruang untuk bermain agresif tanpa perlu takut pada konsekuensi jangka panjang.

  • John Stones Harry Maguire England World CupGetty Images

    Jaga komunikasi

    Pada akhirnya, Mbappe bukan tanggung jawab satu pemain.

    Jika ia mencetak hat-trick, misalnya, itu bukan cuma salah Walker, Alexander-Arnold, atau Trippier yang mengawalnya di sayap. Itu akan menjadi kesalahan seluruh lini belakang yang gagal bekerja sama dengan sempurna.

    "Anda harus selalu beradaptasi karena dia adalah seorang pemain yang luar biasa dan sesosok talenta istimewa," ucap rival Mbappe di Ligue 1, bintang AS Monaco Benoit Badiashile, kepada Mirror. "Ia beda dari striker lain dan yang palin utama adalah jangan sampai memberi dia ruang."

    "Anda harus bekerja sama sebagai tim untuk menjaganya dalam pertandingan. Ini sesuatu yang harus dilatih satu pekan sebelum pertandingan, di mana Anda bekerja secara kolektif untuk menghentikannya."

    Komunikasi yang fokus dan konstan bakal menjadi kunci, dan dua hal tersebut adalah kualitas yang bisa membuat Inggris bernapas lega karena mereka memiliki bek yang sudah berpengalaman bermain bersama di turnamen-turnamen besar.

    Tapi tetap saja, Mbappe lain dari yang lain, dan ia bisa menusuk unit pertahanan paling rapat sekalipun. Southgate bisa saja mengimplementasikan sebuah taktik sempurna selama 89 menit tapi tiba-tiba bintang Prancis tersebut mendapat bola muntah di dalam kotak penalti, menjauh dari marker, dan mencetak gol penghancur moral dan semangat.

    Terkadang, kehebatan yang seperti itu memang tak terhindarkan. Inggris harus meyakinkan diri mereka sendiri bahwa untuk satu malam di Qatar, kehebatan tersebut bisa dikebiri.