Dunia sepakbola digemparkan oleh komentar pedas dari legenda Bayern Munich Karl-Heinz Rummenigge. Ia secara blak-blakan menyebut Newcastle United sebagai "idiot" karena bersedia membayar mahar sebesar £69 juta (sekitar Rp1,45 triliun) untuk memboyong striker muda Jerman Nick Woltemade.
Sindiran tajam ini dilontarkan setelah Bayern sendiri gagal mendapatkan sang pemain dari Stuttgart, yang menimbulkan dugaan bahwa komentar ini hanyalah bentuk "sakit hati". Namun, di sisi lain, pernyataan Rummenigge juga membuka kembali perdebatan yang lebih luas tentang inflasi harga transfer di era modern.
Menanggapi hal ini, manajer Newcastle Eddie Howe memilih untuk tetap tenang. Ia menegaskan bahwa komentar tersebut "tidak relevan" dan menyatakan bahwa harga seorang pemain ditentukan oleh kekuatan pasar, bukan oleh opini satu klub tertentu.
Jadi, siapa yang sebenarnya benar dalam perdebatan ini? Apakah Rummenigge hanya melampiaskan kekesalannya, atau Newcastle memang telah membayar harga yang tidak masuk akal? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat lebih dalam pada valuasi sang pemain, konteks pasar, dan strategi jangka panjang di balik transfer ini. GOAL coba menjelaskannya di sini!









