- Spalletti meninggalkan Italia
- Rumor Mancini kembali
- Sang ibu singgung perlunya "permintaan maaf"
Getty ImagesIbu Roberto Mancini Tuntut Permintaan Maaf Dari Italia, Ungkit Masalah Kepergiannya Sebagai Pelatih Timnas
APA YANG TERJADI?
Kepergian Luciano Spalletti dari kursi pelatih timnas Italia dikonfirmasi awal pekan ini, memunculkan sejumlah kandidat pengganti. Nama Roberto Mancini, yang sukses membawa Italia juara Euro 2020, kembali mencuat sebagai salah satu opsi. Dukungan untuk mantan pelatih Manchester City ini datang dari ibunya, Marianna Puolo.
Mancini dikenal sebagai pelatih berprestasi, dan kembalinya ia dalam bursa pelatih timnas tidaklah mengejutkan. Marianna dengan tegas membela anaknya, menyoroti perlakuan yang menurutnya tidak adil selama masa kepemimpinan Mancini di timnas Italia.
Pernyataan Marianna menambah panas diskusi soal siapa yang akan mengisi kekosongan pelatih timnas. Dengan pengalaman Mancini yang telah terbukti, banyak pihak mulai mempertimbangkan peluang kembalinya ke tim Azzurri.
Getty Images SportGAMBARAN BESAR
Selain Mancini, beberapa legenda timnas Italia seperti Fabio Cannavaro, Gennaro Gattuso, dan Daniele De Rossi juga dikaitkan dengan posisi pelatih. Kegagalan Spalletti di Euro 2024, yang memperlihatkan kekurangan dalam komposisi pemain dan kualitas tim, membuat tugas pelatih berikutnya tidak akan mudah.
Italia membutuhkan sosok yang mampu mengatasi tantangan besar untuk mengembalikan kejayaan timnas. Mancini, dengan rekam jejaknya yang gemilang, dianggap sebagai kandidat kuat, meski keputusan akhir bergantung pada dinamika di federasi sepakbola Italia.
Di tengah spekulasi ini, suara Marianna menambah dimensi emosional dalam perdebatan. Ia menegaskan bahwa anaknya pantas mendapat penghormatan lebih atas kontribusinya, terutama setelah keberhasilan di Euro 2020.
APA YANG DIKATAKAN IBU MANCINI?
Marianna Puolo mengatakan, “Roberto selalu menang di mana pun dia melatih, dia bukan orang yang datang terakhir. Saya tidak tahu apa yang dipikirkannya, tapi mereka harus berbicara dengannya dan minta maaf.” Ia menambahkan, “Dia adalah pemenang, tapi jika dia meninggalkan timnas, pasti ada alasan. Mungkin seseorang tidak jujur kepadanya.”
Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Marianna bahwa Mancini tidak mendapat perlakuan yang layak selama menangani timnas. Ia menuntut kejelasan dan bahkan permintaan maaf atas apa yang dialami anaknya, yang menurutnya dipaksa keluar karena ketidakjujuran pihak tertentu.
Ucapan Marianna menunjukkan dukungan penuh untuk Mancini, sekaligus menyoroti ketegangan di balik kepergiannya dari timnas Italia. Pernyataannya ini memicu diskusi lebih luas tentang dinamika internal di federasi sepakbola Italia.
AFPBERIKUTNYA?
Belum jelas apakah Mancini sendiri tertarik kembali melatih timnas Italia. Ketika ditanya soal kepergian Spalletti dan periode kepelatihan Claudio Ranieri, Mancini memilih bungkam, hanya berkata, “Itu urusan pelatih lain, saya rasa tidak pantas ikut campur.” Sikap ini menunjukkan kehati-hatian Mancini dalam menanggapi spekulasi.
Sementara itu, proses pencarian pelatih baru timnas Italia masih berlangsung. Federasi harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pengalaman dan kemampuan kandidat untuk membawa tim kembali berprestasi di panggung internasional.
Bagi Mancini, peluang kembali ke timnas bisa menjadi kesempatan untuk menyelesaikan misi yang belum selesai. Namun, dengan sikapnya yang masih tertutup, masa depannya sebagai pelatih Italia tetap menjadi tanda tanya besar.

