Harry Kane Mimpi Juara Liga Champions Di Allianz Arena Bersama Bayern Munich

Harry Kane, striker Bayern Munich, berbagi pikirannya dengan bundesliga.com menjelang laga perempat-final Liga Champions melawan Inter Milan. Dalam wawancaranya, ia menegaskan bahwa memenangi turnamen bergengsi ini adalah impiannya sejak kecil, dan lebih istimewanya lagi partai final akan digelar di Allianz Arena, kandang Bayern, pada musim ini.

Kane menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi Inter, lawan tangguh di babak delapan besar. Ia optimistis Bayern bisa menang jika tampil maksimal, tapi mengakui perlunya konsistensi selama dua leg pertandingan. Motivasi tambahan datang dari keinginan untuk membawa kebahagiaan bagi fans Munich di laga kandang yang spesial ini.

Wawancara ini juga menyentuh tekanan yang dirasakan Kane di Bayern, klub yang selalu dituntut juara setiap musim. Meski musim lalu berakhir tanpa trofi, ia melihat tekanan itu sebagai pemicu performa terbaik. Kane juga merefleksikan perjalanan kariernya yang belum menghasilkan trofi meski sudah mencapai final bersama Tottenham dan Inggris.

Kehadiran Kane di Bayern sejak musim lalu menandai ambisi klub untuk kembali mendominasi Eropa setelah musim 2023/24 tanpa gelar. Sebagai salah satu striker terbaik dunia, Kane diharapkan menjadi kunci keberhasilan Bayern di Bundesliga dan Liga Champions, terutama dengan final UCL digelar di Allianz Arena, memberikan peluang emas untuk meraih trofi di kandang sendiri.

Namun, perjalanan menuju final tak mudah. Inter, lawan di perempat-final, adalah tim kuat dengan sejarah sukses di kompetisi ini. Bayern harus menunjukkan konsistensi dan kekuatan kolektif untuk melewati dua leg, mengingat musim ini menjadi penentu bagi pelatih dan skuad setelah kritikan keras atas kegagalan musim sebelumnya.

Bagi Kane, ini juga soal membuktikan diri. Meski belum pernah juara, pengalamannya di final Liga Champions 2019 bersama Tottenham dan dua final bersama Inggris menunjukkan ia tak asing dengan panggung besar. Tekanan di Bayern justru bisa menjadi katalis untuk mengakhiri paceklik trofinya, sekaligus mengukir sejarah bersama klub Bavaria itu.

"Itu akan jadi mimpi," kata Kane kepada bundesliga.com tentang arti memenangi Liga Champions di Munich. "Itu mimpi saya sepanjang hidup dan kami punya kesempatan tahun ini. Tapi melakukannya di depan fans kami di Allianz, saya pikir akan membuatnya lebih spesial. Kami punya laga besar melawan Inter Milan. Kami tahu di hari terbaik kami bisa kalahkan siapa saja.

"Saya pikir di Bayern, ekspektasinya adalah menang segalanya setiap musim," ujar Kane saat membandingkan tekanan di Bayern dengan kariernya sebelumnya. "Musim lalu kami tak juara dan ada banyak kritik, mungkin memang pantas. Sekarang musim kami di ujung tanduk. Kami harus tetap fokus, tajam, dan itu membawa kegembiraan yang mengeluarkan sisi terbaik tiap pemain."

"Ya, saya sudah sangat dekat," ungkap Kane tentang belum pernah juara. "Saya tahu saya belum melewati garis akhir, dan itu bagian dari kurva belajar serta pasang surut sepak bola. Saya pernah ke final Liga Champions dengan Tottenham, dua final dengan Inggris. Banyak hal baik di sepanjang jalan.

"Saya tahu sepak bola itu kejam kalau Anda tak juara," tambah Kane. "Banyak hal lain hampir terlupakan, tapi saya pikir itulah yang membentukmu. Pembelajaran itu, naik turunnya. Pada akhirnya, tak ada garis lurus menuju puncak gunung."

• Kane pindah ke Bayern dari Tottenham pada 2023 senilai €100 juta
• Ia pernah kalah di final UCL 2019 saat Tottenham dikalahkan Liverpool 2-0
• Allianz Arena akan jadi tuan rumah final Liga Champions 2025

Bayern akan menghadapi Inter di leg pertama perempat-final Liga Champions pada April 2025, dengan leg kedua menyusul seminggu kemudian. Kane dan rekan-rekannya harus tampil konsisten untuk lolos ke semi-final, menjaga asa juara di Allianz Arena. Jika berhasil, ini bisa jadi momen Kane akhirnya mengangkat trofi pertama dalam kariernya.