Ramos mengungkap kesulitan yang ia alami di Paris. Ia berbicara kepada Record: "Desember berat sekali. Saya kena virus, yang lalu berubah menjadi infeksi usus besar. Selama 20 hari saya berdarah dan muntah-muntah, tidak bisa makan, dan demam tinggi. Saya akhirnya masuk rumah sakit empat atau lima kali dan harus diinfus. Berat badan turun delapan kilogram dan waktu itu saya sedang dalam periode adaptasi di Prancis, jadi kemalangan ini sama sekali tak membantu."
"Saya lantas harus meningkatkan berat badan di tengah-tengah musim, dan melakukan pramusim di Bulan Januari, yang mana tidaklah mudah. Saya beruntung karena jadwal pertandingan bulan itu cenderung lengang, tetapi sulit sekali kembali mendapatkan ritme setelah turun berat badan sebanyak itu."
"Kejadiannya dimulai 10 Desember, dan saya tak bisa latihan sampai tanggal 21. Saya kumat saat Natal, masuk rumah sakit, dan baru pulang tanggal 30. Baru saat itulah saya kembali, mulai berlatih 100 persen."