Lampard butuh waktu untuk memulai — tiga kemenangan dari 12 pertandingan menandai kembalinya ke Championship — tapi kini dia disukai fans Sky Blues, dengan dukungan yang luar biasa besar.
Seperti disebut di awal, sembilan kemenangan dari 10 pertandingan adalah rekor liga terbaik Coventry dalam 141 tahun sejarahnya. Lampard tak hanya membawa semangat positif ke CBS Arena, tapi juga mengembalikan kepercayaan pada tim dan klub. Keputusan melepas Robins yang populer terbukti tepat, dan taruhan pada manajer yang "terpuruk" ini membuahkan hasil.
Coventry kini di peringkat kelima Championship, jauh dari promosi otomatis tapi kuat di posisi play-off. Data dari FBRef mendukung keunggulan mereka di bawah Lampard — mereka punya selisih gol harapan terbaik kedua (+14,5) di divisi ini, hanya kalah dari Leeds United.
Secara taktik, Lampard membuat lini tengah Sky Blues lebih kokoh, memberi semangat baru pada duo Jack Rudoni (23) dan Viktor Torp (24), serta mendatangkan Matt Grimes dari Swansea City di jendela transfer Januari. Dengan gaya khasnya, dia meminta gelandang lebih agresif masuk kotak penalti untuk menambah ancaman gol, mengatasi kekurangan di lini depan —bintang USMNT Haji Wright masih jadi top skorer dengan tujuh gol meski baru pulih dari cedera panjang.
Pemecatan Robins seperti kiamat bagi fans Coventry. Mereka tak bisa membayangkan hidup tanpanya, tapi dia akhirnya dipecat. Ironisnya, tim Lampard memecahkan rekor klub dengan kemenangan dramatis di menit ke-97 melawan tim baru Robins, Stoke City. Saat Robins berjalan ke terowongan CBS Arena, fans tuan rumah menyanyikan penghormatan, bersyukur atas semua yang dia lakukan untuk membangkitkan klub dari keterpurukan. Mereka akhirnya move on.
Lampard sendiri bersikap anggun dan berkelas selama di Coventry. Dia bersikeras fans harus memberi penghormatan khusus pada Robins sebelum kemenangan 3-2 hari Sabtu, dan bahkan ingin ikut serta.
"Mereka tak perlu khawatir menyinggung saya. Mereka sudah mendukung tim dengan luar biasa sejak saya datang dan memberi saya dukungan hebat," kata Lampard sebelum laga. "Saya tak punya ego dalam permainan ini dan saya pikir Mark pantas mendapat sambutan besar. Saya tak keberatan bagaimana fans menunjukkannya. Saya lebih peduli pada performa tim kami.
"Mark pasti akan dapat sambutan luar biasa dari fans kami, dan saya sangat paham itu. Saya akan ikut serta. Kita harus hormati semua kerja kerasnya di klub. Dia orang sepak bola hebat yang selalu bersikap baik. Saya pernah bertemu dengannya beberapa kali, dan semua orang akan menghargai waktunya di sini."