Pada suatu sore yang cerah di musim gugur, 27 Oktober 1954, lebih dari 10.000 penggemar sepakbola memadati Stadio Artemio Franchi di Florence, Italia. Mereka antusias untuk menyaksikan laga persahabatan antara tim kebanggaan mereka, Fiorentina, melawan rival lokalnya, Pistoiese. Pertandingan berjalan seperti biasa, penuh dengan sorak-sorai dan semangat olahraga yang membara di bawah langit biru Tuscany.
Namun, sesaat setelah babak kedua dimulai, suasana berubah drastis. Para pemain di lapangan tiba-tiba berhenti berlari. Wasit yang memimpin pertandingan tampak kebingungan, sebelum akhirnya ikut menengadah ke atas. Keheningan yang aneh menyelimuti stadion saat 22 pemain dan 10.000 pasang mata penonton secara serempak mengalihkan pandangan mereka dari lapangan hijau ke angkasa.
Di atas stadion, bergerak perlahan tanpa suara, melayang sekumpulan objek terbang tak dikenal. Bentuknya aneh, beberapa menggambarkannya seperti telur, yang lain menyebutnya mirip cerutu Kuba yang bersinar. Saat objek-objek misterius itu bermanuver, substansi aneh, lengket, dan berkilauan seperti perak mulai berjatuhan dari langit, menyelimuti lapangan dan tribun dalam fenomena yang kemudian dikenal sebagai "rambut malaikat".
Insiden ini begitu nyata dan tidak dapat dijelaskan sehingga wasit secara resmi menangguhkan pertandingan. Peristiwa ini bukan sekadar cerita dari mulut ke mulut; ia tercatat dalam laporan pertandingan resmi, diliput oleh media nasional, dan didukung oleh kesaksian puluhan pemain, ofisial, dan penonton. Fenomena ini tetap menjadi salah satu interupsi paling aneh dan paling terdokumentasi dalam sejarah olahraga global. GOAL coba menjelaskannya di sini!


