Alfredo Di Stefano tidak diragukan lagi adalah salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa. Ikon Real Madrid ini dikenang karena kemampuannya yang lengkap, kecerdasan di lapangan, dan perannya dalam mengubah Los Blancos menjadi raksasa Eropa. Namun, di balik semua trofi dan golnya, terdapat satu aspek kariernya yang tampak mustahil di era sepakbola modern.
Faktanya, sang legenda pernah bermain untuk tiga tim nasional yang berbeda. Ia memulai kariernya dengan membela negara kelahirannya, Argentina. Kemudian, dalam sebuah episode karier yang penuh gejolak, ia sempat mengenakan seragam timnas Kolombia dalam pertandingan tidak resmi. Puncaknya, ia menjadi andalan bagi Spanyol, negara yang menjadi rumahnya dan tempat ia meraih status legenda abadi.
Perjalanan internasional yang luar biasa ini dimungkinkan oleh serangkaian keadaan unik. Mulai dari peraturan FIFA yang jauh lebih longgar pada pertengahan abad ke-20, adanya pemogokan pemain besar-besaran di Argentina, hingga munculnya "liga bajak laut" yang kontroversial di Kolombia. Semua elemen ini menciptakan celah yang dimanfaatkan oleh Di Stefano.
Kisah tiga negara Di Stefano lebih dari sekadar catatan kaki trivia; ini adalah jendela ke era sepakbola yang sangat berbeda. Sebuah era di mana loyalitas internasional bisa fleksibel dan karier seorang pemain bisa mengambil jalan yang tidak terduga, penuh dengan intrik politik dan olahraga. GOAL coba menjelaskannya di sini!





