Antony Manchester United Wolves 2023-24Getty

Suka Tidak Suka, Erik Ten Hag Patut Ketar-Ketir Dengan Performa Manchester United Di Matchday 1 EPL

Bermain di Old Trafford, dengan dukungan penuh antusias dari fans menyambut musim baru, Man United berhasil mengalahkan Wolves. Kemenangan tetaplah kemenangan. Akan tetapi, raihan tiga poin perdana di musim ini diraih dengan cara yang sangat tidak meyakinkan.

Bila memutar kembali cuplikan laga pembuka ini, manajer Erik ten Hag kiranya perlu ketar-ketir kala mendapati bagaimana barisan belakang mereka yang kocar-kacir, lini tengah yang kalah dominan dari lawan dan majalnya barisan serang The Red Devils.

Jika bukan karena gol tunggal Raphael Varane dan dewi fortuna yang tak memihak Wolves yang beberapa kali menebar ancaman yang begitu meyakinkan, bisa jadi pasukan Erik ten Hag mengulangi bencana musim lalu -- membuka dua laga awal EPL dengan total kebobolan 6-1 melawan Brighton dan Brentford.

Kemenangan tentu membuat semua yang berada di belakang The Red Devils bersuka cita, tapi beberapa catatan di bawah ini barangkali akan terasa mengganjal jika ten Hag tak segera atasi untuk laga-laga selanjutnya.

  • Dibombardir secara membabi buta

    Jangan kaget. Satu-satunya lawan Man United yang bisa membuat 20 tembakan lebih di satu pertandingan adalah Arsenal [25] di musim 2022/23. Musim ini, hal itu nyaris terulang, dengan Wolves mampu melesakkan 23 tembakan ke gawang Man United.

    Bandingkan dengan Setan Merah, yang mendapat dukungan penuh di Old Trafford, tapi hanya bisa mengkreasi 15 shot. Tembakan ke sasaran pun, tuan rumah masih kalah telak, dengan tiga berbanding enam milik The Wanderers.

    Memang, efektivitas akan selalu menang. Namun, angka-angka di atas seharusnya jadi PR tersendiri bagi ten Hag untuk mempertanyakan, ada apa dengan lini belakang Man United?

  • Iklan
  • Menang, tapi probabilitas kemenangan kecil

    Dari total 23 shot yang diproduksi Wolves memang tak satu pun ada yang berujung gol. Sementara Man United mampu bermain efisien dengan sedikit peluang yang mereka kreasi.

    Namun, Squawka membeberkan bahwa xG [Expected Goal/Target Gol] Wolves jauh unggul dari milik Man United, dengan 2,23 berbanding 1,46. Artinya, probabilitas gol yang dihasilkan anak-anak Gary O'Neil bisa mencapai selisih 0,77 dengan milik skuad Erik ten Hag.

    Ya, dengan kata lain Man United memang menang, tapi probabilitas kemenangan mereka terbilang kecil.

  • Lini tengah kalah dominan

    Semua dimiliki Wolves saat lawan Man United, hanya satu yang tersisa: tak bisa mencetak gol.

    Di antara para pemain mereka yang tampil moncer di pekan pembuka adalah manuver lini tengah tim yang benar-benar fantastis, terutama cara duo Pedro Neto dan Matheuus Nunes mengontrol pertempuran di lini tengah dengan super dominan.

    Statistik mencatat, duel terbanyak dimenangkan oleh Nunes [14], dia juga jadi pemain tertinggi yang menggiring bola dengan tuntas [5]. Selain itu, gelandang 24 tahun ini juga terbanyak melakukan intersepsi [4] dan yang paling sering dilanggar [4].

    Sementara, Neto jadi pemain yang paling banyak mengalirkan bola untuk jadi peluang bagi Wolves, di mana empat percobaan dilakukannya meski tak berbuah gol. Dia juga menggiring bola dengan tuntas empat kali -- kedua terbanyak -- dan membuat tiga tembakan, dengan dua di antaranya mengarah ke target.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Marcus Rashford Man Utd 2023-24Getty Images

    Musim baru, spirit baru, lini depan kok lesu?

    Pada akhirnya, Varane yang keluar sebagai protagonis berkat gol tunggalnya yang menentukan kemenangan susah payah 1-0 Man United atas Wolves.

    Rashford yang diharapkan meledak di pekan pembuka, justru tampil mengkhawatirkan di laga ini. Dia hanya sekali membuat tembakan on target, sama dengan Varane yang justru satu-satunya itu berbuah gol. Sosok-sosok tumpuan penggedor tim macam Antony juga hanya bisa sekali melepas tembakan ke target, bahkan Jadon Sancho dan Alejandro Garnacho nirtembakan.

0