Dituduh Blak-Blakan Doping, 'Ramuan Ajaib' Pemain Inggris Ternyata Jus Acar

Full-back Kieran Trippier terlihat mengonsumsi cairan di penghujung laga melawan Serbia pada laga perdana Inggris melawan Serbia di Grup C Euro 2024. Insiden itu terjadi setelah bek yang menggantikan Luke Shaw itu tampak mengalami kram, dan terjatuh ke tanah. Pemulihan yang cepat dan sifat khas dari cairan tersebut menyebabkan hiruk pikuk di media sosial. Fans dan skeptis beramai-ramai memberikan komentar di berbagai platform berspekulasi tentang isi sachet tersebut. Bahkan beberapa di antaranya menuduh Trippier melakukan doping secara terbuka di televisi.

Bertentangan dengan tuduhan doping yang tidak berdasar, terungkap ternyata 'ramuan ajaib' Trippier tidak lebih dari kombinasi jus acar dan minuman tinggi karbohidrat yang dikenal sebagai 'fuel bomb'. Jus acar, meskipun memiliki daya tarik yang tidak biasa, telah digunakan para atlet di berbagai cabang olahraga karena khasiat uniknya yang membantu melawan kram otot. Minuman ini sangat efektif, karena terdiri dari komposisi cuka, natrium, dan kalium, yang memicu refleks untuk menghentikan kram otot.

Reaksi ini jauh lebih cepat dibandingkan menghidrasi hanya dengan air, dan dilaporkan dapat menghentikan kram hingga 40 persen lebih cepat. Selain itu, jus acar juga menawarkan manfaat kesehatan lainnya: meningkatkan kesehatan usus karena antioksidannya, membantu mengontrol kadar gula darah, dan bahkan dapat menyegarkan napas dengan membunuh bakteri di mulut.

Meski penggunaan jus acar mungkin terdengar baru, ini justru sudah menjadi rahasia lama dalam dunia olahraga. Mantan gelandang Arsenal Lucas Torreira terlihat meminum jus acar saat pertandingan melawan Chelsea pada tahun 2019. Demikian pula bintang tenis seperti Carlos Alcaraz terlihat mengonsumsinya selama pertandingan berintensitas tinggi, termasuk kemenangan lima set yang mengesankan atas Novak Djokovic di turnamen Wimbledon.

Bagi skuad Inggris, penggunaan jus acar secara strategis adalah bagian dari pendekatan yang lebih luas terhadap kesehatan dan kinerja pemain. Saat mereka bersiap untuk pertandingan berikutnya melawan Denmark, fokusnya adalah menjaga momentum, dan memastikan semua pemain berada dalam kondisi kesehatan terbaik.